Pengertian Transmitter, Fungsi, Cara Kerja Serta Penggunaannya

Saat ini rasanya hampir tidak mungkin masyarakat modern tidak mengenal yang namanya telepon genggam alias smartphone. Nah pernahkah kamu berpikir bagaimana alat tersebut bisa mengirim dan menerima informasi, padahal jaraknya sangar jauh?

Transmitter yang akan kami bahas di artikel kali ini adalah salah satu alat yang berperan penting dalam prosedur pengiriman data jarak jauh tersebut. Jika kamu tertarik mengetahuinya, mari kita langsung masuk saja ke pembahasan apa yang dimaksud dengan transmitter.

Apa Itu Transmitter?

gelombang radio
Ilustrasi komunikasi menggunakan gelombang radio

Transmitter adalah perangkat elektronik yang berfungsi untuk mengirimkan data melalui gelombang radio yang dipancarkan melalui antena. Alat ini menerima data dari sensor (seperti suara, tekanan tombol, suhu dll) kemudian dia menumpangkan data tersebut ke gelombang carrier yang kemudian diaplikasikan pada antenna untuk dipancarkan dalam bentuk gelombang radio.

Nantinya gelombang radio tersebut akan diterima oleh antena lain di sisi penerima (receiver), lalu diolah kembali untuk diterjemahkan data yang ada di dalamnya. Nah secara sederhana prosedur umum komunikasi jarak jauh alias telekomunikasi tanpa kabel adalah seperti ini, termasuk pada handphone, Bluetooth, WiFi dan perangkat wireless lainnya.

Pemrosesan pada Transmitter

modul transmitter
Gambar modul transmitter

Jika kamu memperhatikan penjelasan di atas, kamu mungkin bisa meraba ada beberapa tahapan yang terjadi di dalam sebuah transmitter sampai dia bisa memancarkan sinyal. Jika diuraikan proses yang terjadi adalah sebagai berikut:

Input/sensor

Proses mengubah bentuk data yang dimengerti manusia menjadi bentuk sinyal listrik sebenarnya terjadi di luar transmitter, tepatnya menggunakan komponen transduser alias sensor. Sensor mengubah rangsangan dari luar, seperti suara, tekanan dan lain-lain menjadi sinyal listrik.

Pengubahan ini diperlukan karena komponen elektronik tidak mengerti data yang kita mengerti, namun mereka akan paham jika datanya dalam bentuk gelombang AC. Setelah diubah, nantinya transmitter akan menerima sinyal AC yang mengandung informasi yang ingin kita kirimkan.

Modulasi

sinyal modulasi
Gambar contoh sinyal termodulasi (Modulasi Amplituda AM)

Modulasi adalah proses menumpangkan informasi pada sinyal carrier agar bisa dipancarkan melalui udara terbuka. Data terkait amplitudo, frekuensi dan panjang gelombang akan mengubah bentuk dari sinyal carrier ketika ditumpangkan.

Agar mudah memahami proses modulasi ini, kita akan menjelaskannya dengan analogi. Proses pengiriman informasi yang kita lakukan tak jauh berbeda seperti mengirimkan barang ke tempat tujuan. Nah sinyal carrier adalah kendaraannya, jadi barang yang ingin kita kirimkan akan ditumpangkan ke kendaraan berupa sinyal carrier.

Nantinya sinyal carrier lah yang berjalan di media udara untuk sampai ke penerima. Nah proses menaikkan barang ke mobil alias menumpangkan sinyal AC yang berisi informasi ke sinyal carrier disebut modulasi. Alat yang digunakan untuk melakukan proses ini dinamakan modulator.

Encoding

Encoding adalah proses yang mengubah sinyal listrik menjadi kode-kode biner (bentuk sinyal digital). Alat yang digunakan untuk melakukan proses ini adalah encoder. Sebenarnya, transmitter masih bisa berfungsi walaupun tanpa encoder.

Namun jika langsung dimodulasi, transmitter hanya memiliki satu port input yang artinya hanya bisa mengirimkan informasi dari satu kanal saja. Nah pemanfaatan encoder bisa membuat transmitter memproses lebih dari satu sumber informasi.

Bahkan ada juga transmitter yang tidak menerapkan proses modulasi, di mana sistem hanya mengandalkan pengkodean garis oleh encoder. Sistem seperti ini disebut dengan transmisi baseband.

Mixer

Mixer adalah komponen yang berfungsi untuk mencampurkan dua atau lebih input menjadi satu output. Mixer juga bisa diterapkan pada transmitter yang memiliki lebih dari satu sumber informasi. Jadi tidak semua transmitter harus menggunakan perangkat mixer di dalamnya.

Amplifier

Sinyal carrier yang dihasilkan setelah proses modulasi tadi memiliki frekuensi rendah sehingga perlu dikuatkan dulu agar bisa dipancarkan dengan baik. Penguatan akan menambah jarak tempuh dari suatu sinyal, semakin kuat sinyal semakin jauh jarak yang bisa dia capai.

Proses penguatan sendiri dilakukan menggunakan perangkat amplifier. Besarnya penguatan biasanya disesuaikan dengan kebutuhan dan aplikasinya. Di dalam perangkat amplifier bisa terdiri dari tuner, filter audio dan juga  equalizer.

Antena Tunner

Pada bagian ini terjadi penyesuaian impedansi antara transmitter dengan antena yang digunakan. Proses ini perlu dilakukan agar proses pengiriman daya ke antenna lebih optimal dan juga mencegah terjadinya standing waves. Standing wave adalah kondisi dimana daya memantul kembali dari antena ke transmitter, kondisi ini membuat proses pengiriman tidak berjalan lancar.

Transmitter dalam Dunia Proses Kontrol

transmiter
Gambar komponen transmitter pada sistem kontrol (pneumatic transmitter)

Ternyata selain di dunia telekomunikasi, di dunia proses kontrol juga mengenal yang namanya transmitter. Berbeda dengan yang digunakan pada bidang telekomunikasi, transmitter di dunia kontrol adalah alat yang digunakan untuk mengubah dan mentransmisikan  sinyal informasi dari sensor menjadi sinyal yang dimengerti oleh receiver.

Informasi yang dikirimkan biasanya tentang besaran yang dapat diukur. Misalnya, transmitter menerima input dari sensor bahwa besar tekanan yang terukur adalah 0 – 10 Kg/cm2. Nilai tekanan yang diukur tersebut akan diubah oleh  transmitter kemudian ditransmisikan dalam bentuk output 3-15 psi (pneumatic) atau 4-20 mA (elektronik).

Ada dua jenis transmitter yang digunakan dalam sistem kontrol, yaitu:

  1. Transmitter Elektrik. Pada jenis ini sinyal yang dikirim ke receiver berbentuk sinyal elektrik. Biasanya memiliki besar arus 4 mA – 20 mA.
  2. Transmitter Pneumatik. Pada jenis ini sinyal yang digunakan untuk tunggangan informasi ke receiver adalah sinyal pneumatic berupa tekanan fluida cair. Standar besar tekanan pada sinyal pneumatik untuk transmitter jenis ini adalah sekitar 3 – 15 Psi atau 0,2 – 1,0 kg/cm2.

Demikianlah penjelasan kami tentang alat yang disebut dengan transmitter. Intinya alat ini berfungsi untuk menghasilkan gelombang radio yang berisi informasi yang ingin dikirimkan ke penerima.

Related posts