Apa perbedaan antara sensor dan tranduser, pertanyaan yang sering muncul di benak banyak orang. Meski terdapat perbedaan, ternyata sensor dan transducer memiliki fungsi dasar yang sama. Tentu hal ini akan membingungkan terlebih saat mengidentifikasi suatu perangkat elektronik, apakah termasuk sensor ataukah transduser.
Definisi Sensor dan Transducer
Baik sensor maupun tranduser sangat berhubungan dengan sistem pengukuran. Menurut Instrument Society of America, sensor adalah perangkat yang memberikan keluaran (output) sebagai respon dari pengukuran suatu kuantitas. Kata “sensor” sendiri berasal dari kata “sense” yang artinya merasakan. Dalam hal ini, output dari sensor biasanya berupa kuantitas elektrik atau signal listrik.
Salah satu contoh sensor adalah termometer merkuri. Dalam kasus ini, kuantitas yang diukur ialah suhu atau panas. Suhu yang diukur tersebut kemudian diubah menjadi suatu nilai yang dapat dibaca pada tabung kaca terkalibrasi, berdasarkan ekspansi dan kontraksi dari cairan merkuri.
Sementara itu, transducer adalah suatu perangkat yang mengubah energi dari satu bentuk ke bentuk lainnya. Contoh tranduser yang paling umum ialah mikrofon. Mikorofon sendiri berfungsi untuk mendeteksi suara, mengubahnya menjadi sinyal listrik, mengkondisikan sinyal tersebut dan mengeluarkannya dalam bentuk suara yang lebih keras.
Transducer terdiri dari satu sensor atau lebih dilengkapi signal conditioning untuk memperoleh data. Data ini kemudian akan diterjemahkan menjadi informasi yang dapat dibaca. Dengan kata lain, sensor itu lebih kepada detektor, sementara transducer seperti layaknya translator alias penerjemah.
Baca: Aplikasi dari fungsi transducer input dan output
Perbedaan Antara Sensor dan Tranduser
Salah satu perbedaan signifikan antara sensor dan transducer ialah sensor dapat mendeteksi perubahan fisik yang terjadi, sedangkan transducer mengubah kuantitas fisik atau input non elektrik menjadi signal listrik. Untuk lebih detailnya, berikut tabel perbandingan sensor dan transduser:
Perbedaan Sensor dan Transducer |
|
Sensor | Tranduser |
Merasakan atau mendeteksi input perubahan fisik dan mengubahnya menjadi kuantitas yang bisa dibaca | Perangkat yang mengubah bentuk suatu energi menjadi bentuk lainnya |
Terdiri dari sensor itu sendiri | Tranduser terdiri dari sensor dan signal conditioning. Artinya, sensor adalah bagian dari transducer. Lihat ke gambar |
Mendeteksi perubahan fisik di sekitar sensor tersebut dan menginduksi sinyal listrik sesuai dengan perubahan yang dideteksi | Mengkonversi suatu bentuk energi menjadi bentuk lainnya, biasanya dalam bentuk energi listrik |
Sensor proximity, sensor magnetik, sensor akselerometer, sensor cahaya dan lainnya | mikrofon, pengeras suara, termometer, sensor posisi dan tekanan, dan antena. |
Bukan hanya kuantitas fisik, sensor juga dapat mendeteksi kuantitas kimia dan biologi, kemudian mengubah data yang dideteksi tersebut menjadi signal elektrik.
Termokopel: Termasuk Sensor atau Tranduser?
Salah satu peralatan yang terkadang membuat orang bingung terkait perbedaan sensor dan tranduser adalah termokopel. Di beberapa referensi, mereka mengklasifikasikan termocouple sebagai transducer, ada juga yang menganggapnya sebagai sensor. Termokopel adalah perangkat yang mengukur suhu melalui efek termoelektrik, yaitu menginterpretasikan tegangan antara dua konduktor listrik sebagai hasil dari perubahan suhu.
Termokopel memiliki peranan penting sebagai alat pengukur dalam dunia industri. Banyak yang menggunakannya untuk mengukur suhu pada bagian exhaust gas turbin, mesin diesel, dan sistem lainnya. Pertanyaannya, apakah termocouple termasuk sensor ataukah transduser?
Karena termokopel bisa memberikan pembacaan suhu, banyak orang menganggapnya sebagai transduser. Padahal apa yang kalian baca pada termokopel bukanlah hasil dari konversi apa pun. Melainkan itu hanyalah tegangan yang dihasilkan dari perubahan suhu.
Sebagaimana yang disebutkan sebelumnya, sensor itu dapat mendeteksi informasi fisik, seperti halnya perubahan temperatur, dan mengubahnya menjadi sinyal listrik. Dalam hal ini, sinyal listrik dinyatakan dalam bentuk tegangan. Karena tidak adanya perubahan lain setelah sinyal listrik/tegangan, maka termokopel lebih tepat digambarkan sebagai sensor.
Kesimpulan
Jika sebuah sensor tidak dapat memberi informasi yang berguna, maka transduser lah yang akan mengambil alih tugas ini. Misalnya, pengeras suara (mic) memiliki sensor yang mendeteksi getaran suara dan mengubahnya menjadi sinyal listrik, sampai di sini, sensor lah yang memiliki peran. Namun, signal elektrik tersebut akan tetap menjadi signal elektrik sampai kita memprosesnya lebih lanjut.
Di sinilah fungsi transducer, dimana proses lengkap mulai dari mengambil suara hingga menghasilkan suara yang lebih keras melalui pengeras suara ternyata membutuhkan transduser. Dengan kata lain, sensor merasakan; dan tranduser mengubah dan mengeraskan.