Pengertian Induktor: Fungsi, Jenis, Cara Kerja dan Aplikasinya!

Kita mengenal komponen ini dengan istilah induktor, tapi pada prakteknya banyak sekali sebutan lain dari komponen ini yaitu: kumparan, reaktor, dan choke. Ketika kita mendengar kata kumparan atau dalam Bahasa Inggris yaitu coil, maka kita akan lebih mudah membayangkan komponen ini. Yang tergambar dalam pikiran adalah sebuah gulungan besi atau gulungan kawat seperti yang kita lihat pada trafo. Kita akan mempelajari mengenai induktor ini lebih mendalam lagi.

Apa itu Induktor?

Induktor adalah sebuah komponen yang berfungsi menyimpan energi dalam bentuk medan magnetik. Induktor memiliki bentuk berupa gulungan kawat sehingga juga biasa dinamakan kumparan atau coil.  Gulungan kawat inilah yang kemudian membentuk medan magnetik yang memiliki nilai yang disebut sebagai induktansi. Induktansi adalah kemampuan induktor untuk menyimpan energi di medan magnet yang terbentuk karena aliran arus listrik. Simbol dari induktansi dalam perhitungan adalah L dengan satuannya yaitu Henry.

Contoh Induktor
Sumber gambar: https://en.wikipedia.org/wiki/File:Electronic_component_inductors.jpg

Jika pada artikel sebelumnya kita mengetahui bahwa kapasitor adalah komponen yang menyimpan energi pada medan listrik pada induktor energi disimpan pada medan magnetik. Salah satu hal yang membedakan juga adalah bahwa kapasitor menjaga agar tegangan tidak berubah, sementara induktor menjaga agar arus listrik yang mengalir tidak mengalami perubahan nilai.

Dengan adanya induktor arus yang mengalir akan cenderung lebih stabil dan menghindari terjadinya peningkatan sesaat (spike). Induktor pada praktiknya sebagai komponen dalam rangkaian listrik lebih bermanfaat pada rangkaian listrik AC. Induktor hampir tidak bermanfaat pada rangkaian DC karena pada rangkaian DC arus yang mengalir stabil,

Jenis-Jenis Induktor

Simbol Tipe Induktor
Sumber gambar: https://components101.com

Induktor juga dibeda-bedakan berdasarkan inti dari suatu induktor tersebut. Yang dimaksud dengan inti di sini adalah benda yang berada di tengah lilitan kumparan pada induktor. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa perbedaan bahan bahan yang ada di tengah lilitan kumparan tersebut akan mempengaruhi kekuatan medan magnet pada induktor.

#Induktor Inti Kosong (Inti Udara / Air Core)

Induktor Inti Udara
Sumber gambar: https://www.globalsources.com

Induktor jenis ini adalah induktor yang tidak memiliki apapun yang dililit di tengahnya sehingga kadang disebut inti kosong. Ada juga yang menamakan dengan induktor inti udara karena yang ada di tengah kumparan adalah hanya udara saja. Induktor ini memiliki stabilitas yang baik dalam hal frekuensi.

Induktor ini dibuat dengan cetakan silinder dengan diameter tertentu (seperti mata bor), kemudian cetakan tersebut dibungkus sepanjang kawat untuk membuat induktor inti udara, induktansi dapat distabilkan dengan mencelupkan induktor ke dalam pernis atau mengamankannya dengan lilin.

#Induktor Inti Besi

Induktor Inti Besi
Sumber gambar: https://www.semiconductorforu.com

Besi adalah benda magnetik yang paling umum, dan sangat tepat sebagai bahan untuk inti sebuah induktor. Karena induktansi yang sangat tinggi, induktor inti besi biasanya digunakan untuk filter frekuensi rendah dan juga digunakan dalam perlengkapan audio.

#Induktor Inti Ferit

Induktor Inti Ferit
Sumber gambar: https://www.semiconductorforu.com/

Pada dasarnya induktor jenis ini hampir sama dengan induktor inti besi karena ferit adalah serpihan dari besi. Serbuk ferit ini kemudian disatukan dengan resin epoksi dan dibentuk menjadi silinder.  Induktor jenis ini mudah dikenali dari warnanya yang abu-abu dan juga karena inti ferit cenderung ringkih (mudah patah). Kelebihan dari induktor inti ferit yaitu induktansi dari induktor ini bisa dengan mudah diatur dengan menghitung rasio dari serbuk ferit yang digunakan.

Baca juga: Pengertian Fiber Optik: Fungsi, Komponen, Aplikasi Dan Keunggulan

Aplikasi Induktor dalam Teknologi

Jika dibandingkan dengan komponen lain yang umum dijumpai, maka induktor kurang dikenal dari segi aplikasi karena induktor cenderung bersifat pasif suatu rangkaian listrik. Akan tetapi induktor tetap memiliki fungsi yang penting dalam beberapa penerapan berikut.

1. Kendali Sinyal

Induktor mengendalikan sinyal dalam bentuk menghilangkan noise atau hanya mengizinkan sinyal tertentu. Frekuensi sinyal adalah bagian yang perlu dipertimbangkan agar induktor dapat berpercan secara maksimal. Sebagai contoh pada frekuensi tinggi, sinyal akan lebih sulit dikendalikan daripada frekuensi rendah.

2. Transformator (Trafo)

Trafo
Sumber gambar: https://skemaku.com

Beberapa induktor dengan nilai medan magnet yang serupa dapat digabungkan untuk menjadi sebuah rancangan trafo. Salah satu kegunaan utama trafo adalah pada sistem transmisi daya. Trafo berfungsi menurunkan atau meningkatkan transmisi daya sebagai trafo step down atau step-up.

3. Stabilizer

Stabilizer
Sumber gambar: http://www.shukaku.co.id/products_stabilizer.html

Dengan adanya induktor, stabilizer dapat menjaga arus listrik agar lebih stabil dan tidak mengalami perubahan. Jika tidak ada induktor dalam suatu rangkaian, maka besar kemungkinan terjadi spike dan dapat membuat seluruh sistem tidak stabil.

4. Ferrite Beads

Ferrite Beads
Sumber gambar: By Stwalkerster at the English language Wikipedia, CC BY-SA 3.0, https://commons.wikimedia.org/

Jika anda pernah melihat sebuah silinder yang cukup besar di bagian ujung kabel charger maka itulah yang dinamakan ferrite beads.  Induktor adalah elemen utama dalam ferrite beads yaitu berfungsi mengurangi frekuensi interferensi yang dihasilkan oleh kabel charger.

5. Chokes

Chokes
Sumber gambar: By Holger Urban – Own work, CC BY-SA 4.0,

Choke adalah sebuah komponen yang memanfaatkan induktansi untuk mememblokir frekuensi tinggi saat melewati frekuensi rendah karena aliran berlawanan arus pada induktor. Mekanisme ini digunakan dalam sumber listrik yang melibatkan konversi AC menjadi DC.

6. Filter

Induktor sebagai komponen dalam rangkaian filter harus digabungkan dengan kapasitor. Filter ini mengatur frekuensi sinyal input yang memasuki rangkaian. Induktor sendiri berfungsi sebagai low pass filter sebab frekuensi suplai dan impedansi induktor berbanding lurus satu sama lain sehingga peningkatan yang satu akan menyebabkan kenaikan nilai komponen satunya dan sebaliknya.

7. Sensor

Sensor Induktor
Sumber gambar: https://au.rs-online.com/web/p/proximity-sensors/7033739/

Induktor dapat digunakan dalam penerapan sensor tanpa kontak (contactless sensor). Induktor dapat mendeteksi medan magnet atau adanya bahan yang dapat ditembus secara magnetis dari kejauhan. Sensor yang menggunakan induktor dapat disebut juga sebagai sensor induktif.

Salah satu penerapan sensor induktif adalah dalam proses pengolahan di pabrik. Sensor induktif berfungsi mendeteksi keberadaan barang yang akan diproses, contohnya adalah dalam pengolahan minuman kalengan dimana sensor mendeteksi keberadaan kaleng yang akan diberikan label/merk.

Sensor induktif memiliki keterbatasan dalam dua hal utama. Objek yang akan dideteksi harus bersifat magnetis dan menimbulkan arus di sensor, serta sensor harus diberi daya untuk mendeteksi keberadaan bahan yang berinteraksi dengan medan magnet. Parameter ini membatasi aplikasi sensor induktif dan memengaruhi desain dari sistem yang menerapkan sensor induktif.

8. Motor

Motor Induktor
Sumber gambar: https://www.insinyoer.com/prinsip-kerja-motor-induksi-3-fasa/

Motor induktif dirancang sedemikian rupa sehingga medan magnet yang berputar akan sama dengan input AC. Karena kecepatan putaran dikendalikan oleh frekuensi input, motor induktif sering digunakan dalam sistem yang membutuhkan kecepatan tetap yang dapat diberi daya langsung dari daya listrik 50/60hz. Keuntungan terbesar motor induktif dibandingkan desain lainnya adalah tidak diperlukan kontak listrik antara rotor dan motor, membuat motor induktif lebih tahan lama dan akurat.

Kesimpulan

Mungkin jika dibandingkan dengan resistor dan kapasitor (sesama komponen pasif) maka induktor akan terlihat kurang populer tapi dengan aplikasi yang sudah dibahas di atas kita dapat melihat bahwa peranan induktor dalam satu rangkaian cukup vital. Salah satu plus poin lainnya adalah bahwa induktor termasuk komponen yang cukup ekonomis dan mudah dimodifikasi sehingga memberikan nilai lebih tersendiri.

Related posts