Salah satu komponen yang akan sangat sering kamu temukan di berbagai alat elektronik adalah resistor. Tak heran, karena komponen yang berfungsi untuk menghambat arus listrik ini begitu penting perannya dalam suatu rangkaian elektronika.
Nah namun apakah kamu tahu bagaimana cara kerja resistor? Jika belum, maka kamu membaca tulisan yang tepat. Kali ini kami akan menjelaskan tentang cara kerja komponen satu ini. Namun, sebelum masuk ke pembahasan cara kerjanya, ada baiknya kamu tahu dulu tentang apa itu resistansi yang menjadi sifat dasar dari resistor.
Apa Itu Resistansi?
Resistansi adalah sebutan untuk seberapa besar sebuah material menghambat aliran arus listrik. Listrik sendiri dibawa oleh elektron yang ‘mengalir’ melalui suatu material. Bahan yang menghantarkan listrik dengan baik atau yang sering kita sebut konduktor adalah bahan yang membolehkan elektron mengalir dengan bebas.
Seperti pada logam, karena elektron bisa mengalir lebih bebas di logam maka bisa dikatakan logam lebih minim menghambat aliran elektron. Maka artinya logam memiliki nilai resistansi yang relatif kecil.
Sedangkan pada bahan isolator, elektron tidak dapat mengalir secara bebas sehingga listrik tidak dapat mengalir karena pembawanya tidak bergeral. Maka bisa dikatakan material isolator, seperti plastik atau kaca lebih besar hambatannya terhadap elektron, artinya isolator memiliki resistansi yang besar.
Resistor dibuat sedemikian rupa agar mimiliki nilai resistansi tertentu. Pada jenis resistor tetap contohnya, komponen tersebut umumnya terbuat dari campuran karbon dengan bahan isolator. Perbandingan keduanya berpengaruh pada nilai resistansi suatu resistor.
Ketika bahan isolator lebih banyak dari karbon maka nilai resistansinya lebih tinggi. Sebaliknya, ketika perbandingan jumlah karbon lebih banyak dari bahan isolatornya, nilai resistansi suatu resistor menjadi semakin kecil.
Sifat-sifat Resistor
Selain sifatnya yang resistif (menghambat arus listrik), resistor juga memiliki beberapa karakteristik khusus lainnya, di antaranya sebagai berikut ini:
- Resistor masuk ke dalam golongan komponen elektronika pasif, di mana komponen ini tidak membutuhkan arus listrik untuk berkerja.
- Nilai resistansi suatu resistor bisa dipengaruhi oleh suhu, ketika suhu naik biasanya nilai resistansinya turun.
- Nilai resistansi yang tertulis biasanya berbeda dengan nilai sebenarnya, karena itu ada nilai toleransi pada sebuah resistor.
- Walau pada dasarnya resistor mempunyai sifat resistif, namun komponen ini juga punya sifat tambahan yaitu induktif dan kapasitif meskipun tidak sebesar sifat resistifnya.
Prinsip Kerja Resistor
Nah kita sudah membahas tentang resistansi dan sifat-sifat resistor, sekarang masuk ke menu utamanya, bagaimana prinsip kerja resistor ketika diaplikasikan pada sebuah rangkaian elektronika?
Prinsip dan cara kerja resistor sebenarnya cukup sederhana, komponen ini menghambat aliran arus listrik yang masuk dari ujung kutub satu yang mengalir menuju ujung kutub resistor lainnya. Besar hambatan yang diberikan resistor berbeda-beda sesuai dengan nilai resistansi yang tertera padanya.
Karena dihambat, maka setelah melewati resistor, arus yang mengalir ke komponen elektronika selanjutnya di dalam satu rangkaian tersebut menjadi lebih kecil.
Karena itu penggunaan resistor dapat menjaga komponen-komponen elektronik yang lain dalam suatu rangkaian terjaga dari arus langsung, sehingga menjadi lebih awet. Selain itu, resistor juga bisa digunakan untuk pembagi arus, pembagi tegangan atau penurun arus.
Demikianlah penjelasan kami tentang cara kerja resistor. Pemahaman tentang komponen satu ini sangat penting karena pengaplikasiaannya sangat mendasar di berbagai rangkaian elektronika.