Kita tidak dapat mengabaikan setiap komponen yang ada pada sistem kelistrikan. Karena walaupun kecil dan terlihat sepele terkadang suatu komponen mempunyai fungsi yang krusial. Contohnya adalah Fuse, benda kecil yang sering ada di sistem kelistrikan ini mempunyai peranan cukup penting.
Fungsi fuse pada sistem rangkaian kelistrikan sangat dibutuhkan terutama untuk bagian keamanan. Nah memang apa sajakah fungsinya? Sebelum membahas fungsi, kita sedikit berkenalan dulu dengan komponen mungil ini.
Pengertian Fuse
Fuse atau banyak orang lebih sering menyebutnya dengan sekring adalah komponen yang dipasang sebagai prosedur keamanan, di mana dia akan bereaksi dengan memutuskan diri ketika terjadi kelebihan muatan arus.
Fuse sendiri pada dasarnya terbuat dari kawat yang akan putus jika dialiri listrik dengan muatan melebihi nilai maksimumnya. Sifat fuse inilah yang dapat mencegah kerusakan lebih lanjut akibat dari lonjakan muatan listrik tersebut.
Secara umum, fuse dibagi menjadi dua jenis yang berbeda secara bentuk dan cara menggunakannya. Kedua jenis tersebut adalah tube fuse (sekring tabung) dan blade fuse (sekring pisau). Tube fuse biasa ditemukan pada alat elektronik rumah tangga dan kendaraan lama. Sedangkan penggunaan blade fuse lebih sering untuk kendaraan bermotor modern.
Blade fuse digunakan dengan cara ditancapkan pada fuse box. sedangkan tube fuse langsung disambungkan pada kabel di sistem rangkaian kelistrikan. Nah itu sekilas tentang fuse, sekarang mari kita masuk ke fungsinya.
Baca juga: Fungsi Fuse Pada Kulkas 2 Pintu Yang Tak Bisa Disepelekan!
Apa Fungsi Fuse?
Kamu bisa menemukan fuse atau sekring hampir di semua rangkaian listrik, mulai dari peralatan elektronik sehari-hari, kelistrikan kendaraan bermotor atau bahkan di sistem pengamanan listrik PLN yang masuk ke rumahmu. Hal ini karena fungsi yang dimilikinya, berikut beberapa diantaranya:
1. Membatasi Jumlah Aliran Listrik
Seperti sudah disinggung sebelumnya, kawat fuse akan terputus jika dialiri oleh listrik yang melebihi kapasitas maksimumnya. Maka, dengan adanya fuse pada input tegangan suatu rangkaian listrik, rangkaian tersebut tidak akan dialiri oleh muatan berlebih. Fuse akan membatasi jumlah aliran listrik ke rangkaian tersebut.
2. Mencegah Kerusakan Komponen
Cara kerja fuse yang memutus aliran listrik ketika nilainya di atas batas maksimum akan mencegah kerusakan pada suatu rangkaian listrik. Hal ini terjadi karena komponen-komponen penyusun rangkaian tersebut terlindungi dari aliran listrik di atas kapasitas maksimal yang mereka bisa terima.
3. Mencegah Terjadinya Kebakaran
Ketika terjadi hubung singkat/korslet pada alat elektronik atau sistem listrik rumah dan lainnya sekring atau fuse akan otomatis terputus. Seperti yang kita tahu bahwa banyak kebakaran rumah disebabkan oleh korsleting.
Korsleting membuat arus yang mengalir di rangkaian meningkat signifikan dalam waktu sangat singkat, sehingga membuat kabel penghantar sangat panas. Apabila hal ini dibiarkan, kabel akan terbakar dan akan merambat ke sekitarnya. Fuse dapat mencegah hal ini karena komponen kecil ini secara otomatis terputus apabila arus listrik yang mengalir terlalu besar.
Baca juga: Fungsi Fuse Pada Sistem Kelistrikan Kendaraan
4. Membantu Mengidentifikasi Arus Listrik Maksimum
Nilai arus listrik maksimal pada blade fuse ditandai dengan kode warna tertentu yang bertujuan untuk memudahkan proses pergantian fuse ketika putus. Di lain sisi kode warna ini juga dapat membantu pengguna dalam mengidentifikasi berapa jumlah arus listrik maksimum suatu rangkaian listrik.
Berikut adalah kode warna dan nilai arus maksimumnya:
- Cokelat; 7.5 ampere
- Merah; 10 ampere
- Biru; 15 ampere
- Kuning; 20 ampere
- Putih; 25 ampere
- Hijau; 30 ampere
- Orange; 45 ampere
5. Sebagai Patokan ketika Rangkaian Bermasalah
Ketika sekring terputus menandakan adanya overload atau short circuit. Jadi, putusnya fuse atau sekring dapat digunakan sebagai patokan adanya kerusakan pada komponen di suatu rangkaian listrik.
Misalnya ketika kamu sudah mengganti fuse namun fuse tersebut kembali putus ketika rangkaian diberi daya listrik, maka cek apakah ada korsleting di salah satu komponen pada rangkaian tersebut. Ketika komponen yang mengalami masalah diganti, lalu fuse juga diganti rangkaian akan kembali menyala dan berfungsi seperti sedia kala.
Nah demikianlah penjelasan kami tentang fungsi-fungsi dari komponen bernama fuse atau sekring. Walaupun kecil komponen ini cukup penting untuk menjaga keamanan rangkaian maupun pengguna jika terjadi overload atau korsleting.