Jika kita bicara mengenai komponen resistor, maka ini adalah komponen yang paling dasar dan mungkin paling awal dikenal oleh semua orang. Siswa SMP biasanya sudah mengenal komponen ini saat belajar tentang listrik pada mata pelajaran fisika.
Tapi apa sih peranan resistor dalam fungsinya sebagai komponen dalam suatu rangkaian elektronika? Bagaimana mengetahui nilainya? Dan apa saja jenis serta aplikasinya? Kita akan lihat penjelasannya lebih lanjut di bawah ini.
Penjelasan Simbol Resistor
Komponen resistor adalah sebuah komponen pasif yang akan membentuk hambatan (sesuai dengan namanya) dalam sebuah rangkaian elektronik. Setiap rangkaian baik itu sederhana ataupun kompleks pasti memiliki resistor di dalamnya. Resistor memiliki berbagai fungsi yang walaupun terlihat sederhana tapi sangat penting.
Ada dua simbol yang digunakan untuk resistor. Yang tertua masih digunakan secara luas di Amerika bagian Utara dan terdiri dari garis bergerigi yang melambangkan kabel yang digunakan dalam resistor.
Simbol rangkaian resistor lainnya adalah persegi panjang kecil, dan ini sering disebut simbol resistor internasional dan lebih banyak digunakan di Eropa dan Asia.
Fungsi Resistor
Beberapa fungsi resistor yang dapat dengan mudah dipahami adalah membatasi arus listrik, pembagian tegangan, pembangkit panas, penguatan kontrol, dan pengatur pada rangkaian timer. Secara rangkaian elektronik, resistor memainkan peran penting untuk membatasi arus dan hanya memberikan bias yang diperlukan ke komponen aktif vital seperti transistor dan IC.
Contoh pembatasan arus seperti pada rangkaian dengan LED (Light Emitting Diode). LED sangat sensitif terhadap arus tinggi. Sebuah resistor ketika ditempatkan secara seri dengan LED mengatur aliran arus yang tepat melalui mereka. Nilai resistor dan arus yang mengalir akan sesuai dengan hukum Ohm seperti penjelasan selanjutnya.
Baca juga: Bagaimana Prinsip Cara Kerja Resistor? Ini Jawabannya!
Resistor dan Hukum Ohm
Secara ilmu fisika kita melihat peran resistor dalam rumus dasar listrik adalah sebagai berikut:
- V = Tegangan
- I = Arus
- R = Hambatan
Melihat segitiga hukum Ohm di atas kita dapat memahami salah satu fungsi dasar dari resistor yaitu untuk membatasi arus listrik yang mengalir di suatu rangkaian atau sistem listrik. Jika terdapat tegangan pada suatu rangkaian dan tidak ada hambatan sama sekali pada rangkaian tersebut maka arus yang mengalir akan sangat besar dan berpotensi merusak berbagai komponen di dalam rangkaian tersebut.
Hal tersebut sesuai dengan perhitungan I =V/R dimana jika R =0 maka I akan menjadi tak berhingga. Walaupun pada prakteknya setiap jalur listrik (kabel, sirkuit, atau berbagai media lain) pasti memiliki hambatan internal yang kecil. Karena arus yang mengalir sangat besar, ada potensi panas yang dihasilkan akan sangat besar dalam waktu singkat dan berpotensi terjadi letupan pada komponen. Itulah pentingnya resistor dalam sebuah sistem listrik.
Baca juga: Pengertian Relay: Fungsi, Jenis, Cara Kerja Dan Contoh Penerapan
Membaca Kode Warna Resistor
Resistor yang beredar di pasaran terbagi dengan nilai resistansi pada kisaran lebih dari sembilan kali lipat. Variasi resistor yang sangat luas adalah untuk menjawab kebutuhan penggunaan resistor yang beragam, mulai dari rangkaian dengan tegangan dan arus yang kecil hingga rangkaian dengan daya yang sangat besar. Untuk mengetahui nilai dari sebuah resistor kita dapat melihat kode warna yang terdapat pada resistor atau ada yang menggunakan istilah gelang warna resistor.
Gelang Warna Resistor
Untuk memudahkan kita dalam memahami gelang warna resistor kita akan menggunakan tabel gelang warna resistor di atas.
- Yang pertama perlu dilakukan adalah mengurutkan gelang resistor dari kiri ke kanan sesuai dengan gambar di atas. Posisi yang tepat adalah 3 gelang dengan jarak rapat ada di posisi kiri dan 1 gelang di kanan. Membaca 2 gelang pertama cukup mudah, gelang pertama adalah digit pertama dari nilai resistor tersebut sementara gelang kedua adalah digit kedua. Angka dari setiap digit dapat dilihat pada tabel sesuai kode warnanya. Gelang ketiga adalah multiplier atau pengali dari 2 digit tersebut. Gelang terakhir adalah nilai toleransi dari resistor tersebut secara keseluruhan.
- Kita akan membaca nilai resistor pada gambar di atas. Gelang pertama dari gambar di atas adalah coklat berarti digit pertamanya adalah 1, gelang kedua berwarna orange berarti digit kedua adalah 3. Kita dapatkan angka 13 dari digit pertama dan kedua. Selanjutnya kita lihat multiplier dari gelang tersebut adalah biru yaitu 1 M ohm. Sehingga nilai resistor tersebut adalah 13 M Ohm. Gelang terakhir berwarna emas berarti resistor tersebut memiliki toleransi +- 5%. Berikutnya kita akan melihat resistor dengan 5 gelang warna.
- Susunan gelang warna dari resistor dengan 5 gelang warna tidak begitu berbeda, yang membedakan hanya adanya gelang ketiga yang menandakan digit ketiga dari nilai resistor. Selebihnya sama dengan resistor dengan 4 gelang warna. Kamu dapat mencoba menghitung nilai dari resistor pada gambar tersebut atau pada gambar di awal artikel ini.
Kasus khusus untuk membaca nilai resistor yaitu pada resistor SMD. Untuk resistor SMD (Surface Mount Device) kode numerik digunakan, karena komponennya terlalu kecil untuk pengkodean warna. Ukuran dari resistor SMD (panjang dan lebar) juga distandarisasi, dan disebut paket resistor. Contoh resistor SMD pada PCB diberikan pada gambar di bawah ini. Penandaan 331 berarti resistansi tersebut bernilai 33Ω x 10 ^ 1 = 330Ω.
Untuk lebih faham tentang cara menghitung nilai resistor dilengkapi dengan contoh perhitungannya, baca artikel cara membaca nilai resistor.
Jenis Resistor dan Aplikasinya
Resistor yang umum dikenal terbagi pada 3 jenis berdasarkan bagaimana nilai resistansi nya ditentukan. Masing masing jenis resistor tersebut memiliki penerapan sendiri dan kita akan lihat apa saja aplikasinya.
1. Resistor Nilai Tetap
Resistor nilai tetap memiliki resistansi yang ditentukan saat diproduksi dan tidak dapat diubah. Jenis ini adalah resistor yang paling umum digunakan. Penggunaan resistor nilai tetap biasa diterapkan pada rangkaian yang menghasilkan sesuatu bernilai tetap dan stabil. Selain itu resistor nilai tetap biasa digunakan sebagai pelindung pada berbagai komponen yang akan rusak oleh arus yang besar karena nilainya ditentukan di awal sesuai dengan kebutuhan pembatasan arus.
2. Resistor Variabel
Resistor variabel adalah resistor yang dapat diatur variabel resistansinya. Resistor variabel atau biasa disebut potensiometer, sering digunakan pada rangkaian elektronik untuk memvariasikan arus yang mengalir pada rangkaian tersebut. Dengan arus yang bervariasi, maka resistor ini dapat digunakan untuk mengontrol beberapa parameter dasar seperti kecepatan, suhu atau beban listrik yang umum digunakan. Contoh sederhananya adalah, kontrol kecepatan motor kipas angin.
Aplikasi lain resistor ini adalah pada rangkaian timer. Komponen timing yang digunakan dalam rangkaian timer dan osilator selalu menyertakan resistor dan kapasitor. Di sini waktu yang dibutuhkan untuk mengisi atau melepaskan kapasitor merupakan waktu dasar atau pemicu dari rangkaian tersebut. Sebuah resistor secara efektif digunakan untuk mengontrol proses pengisian dan pengosongan ini dan nilainya bervariasi untuk mendapatkan interval waktu yang berbeda.
3. Light Dependent Resistor (LDR)
Light Dependent Resistor atau biasa disingkat LDR memiliki nama lain photo resistor, photosel, photo konduktor. Resistor jenis ini resistansi nya bervariasi tergantung pada jumlah cahaya yang jatuh ke permukaannya. Ketika cahaya jatuh pada permukaan LDR, maka resistansi nya berubah. LDR sering digunakan pada rangkaian yang memerlukan fungsi deteksi keberadaan cahaya.
Aplikasi dari LDR dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu yang termudah kita lihat adalah pada layar handphone kita, LDR berfungsi mendeteksi tingkat kecerahan (brightness) dari layar sesuai dengan kondisi cahaya di sekitarnya dan kemudian mengaturnya agar dapat digunakan dengan nyaman.
Setelah melihat semua fungsi dan penjelasan tadi kita dapat memahami peran resistor dalam sistem dan rangkaian elektronik yang mungkin kita gunakan sehari-hari. Selain itu kita juga dapat memahami cara membaca gelang warna resistor agar dapat dengan mudah melihat nilai resistansi dari suatu resistor yang akan kita gunakan. Semoga bermanfaat dan kita akan bertemu di artikel selanjutnya.