Voltmeter adalah salah satu alat yang sering digunakan oleh orang-orang yang hobi atau bekerja di bidang kelistrikan. Alat ini digunakan untuk mengukur besar nilai tegangan di suatu rangkaian. Oleh sebab itu kehadirannya cukup penting dalam proses pembuatan suatu sirkuit atau rangkaian, agar rangkaian tersebut dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan.
Nah untuk yang biasa menggunakannya mungkin tak perlu dijelaskan lagi mengenai alat ukur satu ini. Namun jika kamu mungkin belum terlalu sering atau bahkan belum pernah tahu tentang apa itu voltmeter, kami akan menjelaskannya untukmu di tulisan kali ini. Silakan disimak ini dia penjelasan seputar voltmeter.
Apa Itu Voltmeter dan Fungsinya?
Voltmeter adalah sebuah alat ukur yang berfungsi untuk mengetahui berapa besarnya tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik. Voltmeter bisa digunakan untuk mengukur tegangan AC dan DC, bahkan jenis tertentu bisa digunakan mengukur Tegangan Radio Frequency (RF).
Pengukuran dengan menggunakan voltmeter biasanya dapat kamu atur skalanya dalam Volt (V), millivolts (mV) atau kilovolts (kV). Fitur ini sangat berguna untuk menyesuaikan indikator dengan besarnya tegangan yang diukur.
Misalnya kamu mengukur tegangan yang sangat besar dengan voltmeter analog, maka tempatkan skala voltmeter di kV agar indikator bisa menampilkan besarnya tegangan terukur. Jika kamu mengukur dan jarum indikator mentok, bisa dipastikan kamu perlu mengatur skalanya terlalu rendah dan harus dinaikkan, karena hal tersebut artinya tegangan terlalu besar dan jarum sudah tidak mampu mengukurnya.
Begitu juga sebaliknya ketika kamu mengukur namun jarum seperti tidak bergerak, ada kemungkinan skala yang kamu tetapkan terlalu tinggi karena tegangan di sirkuit yang kamu ukur sangat kecil. Jika kamu menurunkan skalanya misal dari V ke mV, bisa jadi jarum akan bergerak dan kamu pun dapat mengukur besar tegangan.
Selain skala hal yang sangat penting dalam penggunaan voltmeter adalah cara pemasangannya. Pastikan kamu memasang voltmeter secara paralel dengan objek yang diukur. Jangan tertukar dengan Amperemeter yang memang disusun seri dengan rangkaian saat dilakukan pengukuran.
Pada diagram rangkaian biasanya voltmeter digambarkan dengan simbol huruf V di dalam lingkaran. Berikut simbol dari voltmeter pada jika ditulis di dalam diagram rangkaian.
Jenis-jenis Voltmeter
Saat ini ada dua jenis Voltmeter yang biasa digunakan, yaitu voltmeter analog dan digital. Selain cara menampilkan hasil ukurnya ada beberapa perbedaan lainnya diantara kedua jenis ini, berikut penjelasan masing-masing dari keduanya:
Voltmeter Analog
Voltmeter analog adalah jenis voltmeter yang menampilkan hasil pengukuran tegangan lewat jarum indikator. Jarum bergerak berdasarkan torsi, dimana besaran torsi mewakili secara langsung berapa besaran tegangan yang diukur.
Jenis analog ini lebih sering digunakan untuk mengukur tegangan bolak balik (AC). Komponen penyusun Voltmeter analog adalah sebuah galvanometer dan tahanan yang dipasang secara seri. Galvanometer-nya sendiri harus memiliki tegangan dalam yang cukup tinggi karena nilai tegangan dalam yang tinggi akan mencegah arus melaluinya, sehingga pengukuran terhadap tegangan pun bisa lebih akurat.
Voltmeter Digital
Jenis lainnya adalah voltmeter digital yang dapat mengubah tegangan menjadi bentuk angka digital yang bisa dibaca oleh manusia. Komponen penyusun yang utama dari jenis adalah analog to digital converter yang bisa mengubah input analog menjadi digital.
Hasil pengukuran voltmeter digital dipengaruhi beberapa faktor, seperti temperatur, nilai impedansi input dan juga variasi dari power supply yang ada di voltmeter digital. Digital voltmeter harus dikalibrasi secara berkala dengan standar tegangan seperti Sel Weston, hal ini diperlukan untuk memastikan toleransi yang ditentukan produsen.
Jenis Voltmeter Lainnya
Selain analog dan digital yang merupakan dua jenis yang paling umum digunakan, ada beberapa jenis lainnya. Jenis ini berbeda berdasarkan konstruksinya, berikut beberapa jenis voltmeter lainnya:
- MI Voltmeter. Moving Iron atau disingkat MI voltmeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan AC atau DC. Pada jenis ini defleksi berbanding lurus dengan nilai tegangan kumparan.
- Rectifier Voltmeter. Rectifier voltmeter digunakan untuk mengukur tegangan AC. Cara kerjanya adalah dengan mengubah tegangan AC menjadi DC menggunakan rectifier. Hasil konversi kemudian diukur oleh instrumen PMMC .
- PMMC Voltmeter. PMMC adalah kepanjangan dari Permanent Magnet Moving Coil, di mana alat ini akan mengukur tegangan berdasarkan sudut penyimpangan yang terjadi pada coil yang terbentuk karena medan magnet. Jenis ini digunakan untuk mengukur tegangan DC.
- Electro-dynamometer Voltmeter. Jenis ini bisa digunakan mengukur teganagan baik AC maupun DC. Uniknya, kalibrasi untuk mengukur DC dan AC selalu sama.
- Amplified Voltmeter. Voltmeter jenis ini memiliki sensitivitas dan tahanan input yang bisa diatur. Hal ini bisa terjadi karena arus yang digunakan untuk menggerakan jarum penunjuk berasal dari amplifier dan power supply.
Cara Menggunakan Voltmeter
Nah untuk kamu yang belum pernah menyentuh alat ukur tegangan satu ini atau baru membeli dan hendak belajar bagaimana cara menggunakannya, maka berikut langkah-langkah paling umum dalam menggunakan Voltmeter, baik digital atau analog:
- Pasangkan test lead positif pada lubang kutub positif, biasanya keduanya sama-sama berwarna merah dan pasang test lead negatif ke lubang kutub negatif, keduanya berwarna hitam.
- Pada jenis analog atur kalibrasi voltmeter agar jarum berada di angka 0, atur juga skalanya agar sesuai dengan tegangan yang hendak diukur
- Pasang test lead pada objek yang diukur secara paralel, pastikan kamu tidak memasangnya secara terbalik. Jika terbalik, kamu akan mengetahuinya dengan jarum yang bergerak terbalik pada voltmeter analog dan angka menunjukkan nilai negatif pada voltmeter digital.
- Baca nilai yang terukur, jika jarum tidak bergerak (voltmeter analog) atau display tidak menampilkan angka (voltmeter digital) maka coba untuk menurunkan skalanya. sebaliknya jika jarum bergerak sangat cepat ke kanan dan mentok, coba turunkan skalanya.
Demikianlah informasi yang bisa kami bagikan terkait Voltmeter. Intinya Voltmeter adalah alat bantu yang berfungsi untuk mengukur tegangan di dalam suatu rangkaian listrik. Alat satu ini harus dipasang paralel ke rangkaian saat pengukuran berbeda dengan Amperemeter yang dipasang seri. Semoga dengan mengetahui tentang voltmeter kamu bisa mengurus rangkaian listrik dengan lebih baik.