Resistor Tetap Adalah: Pengertian, Bentuk Fisik dan Cara Membacanya

Jika kamu sudah biasa membongkar atau mengutak-atik alat elektronik, rasanya sudah bisa dipastikan kamu pernah bertemu dengan komponen resistor, khususnya jenis resistor tetap. Hal tersebut karena memang fungsi resistor tetap sebagai hambatan arus listrik sangat dibutuhkan dalam berbagai rangkaian listrik.

Nah pada tulisan kali ini, resistor tetap adalah topik bahasan kami. Jika kamu tertarik untuk mengetahui komponen yang selalu ada di hampir semua alat elektronik ini, maka silakan dibaca tulisan ini hingga selesai.

Pengertian Resistor Tetap

cara kerja resistor
Gambar komponen resistor

Setiap komponen resistor memiliki nilai hambatan tertentu yang dinyatakan dalam satuan Ohm. Nah ada dua jenis resistor, pertama yang nilai hambatannya tidak bisa diatur atau diubah-ubah yaitu Resistor tetap (fixed resistor). Sedangkan resistor yang dapat diatur dinamakan resistor variabel.

Selain dari nilai resistansinya yang bisa diubah dan tidak bisa diubah, perbedaan resistor tetap dengan resistor variabel terletak pada simbol kedua komponen tersebut. Berikut simbol resistor tetap dan resistor varibel:

simbol resistor
Perbedaan simbol resistor tetap dan variable resistor

Bentuk Fisik Resistor Tetap

resistor tetap adalah
Gambar bentuk fisik resistor tetap

Kamu yang sudah sering mengutak-atik peralatan elektronik pasti sudah tahu bagaimana bentuk dari resistor tetap. Jika yang belum pernah melihat sama sekali, bentuk paling umum dari komponen satu ini adalah bulat panjang dengan bodi tengah agak landai dan memiliki dua kaki yang terletak di tiap ujungnya. Resistor tetap biasanya terbuat dari bahan karbon dengan bahan isolator yang mempengaruhi nilai resistansi suatu resistor.

Selain itu, pada resistor yang dayanya di bawah 5 Watt kamu juga akan melihat gelang-gelang warna warni di bagian ujungnya. Gelang-gelang tersebut bukan sekadar hiasan, melainkan mempunyai fungsi penting, yaitu untuk menunjukkan nilai resistansi dari si resistor tetap. Kita akan bahas tentang fungsi warna ini lebih lengkap di bawah.

Besar bentuk fisik dari komponen resistor tetap sendiri umumnya berbanding lurus dengan daya resistor tersebut. Jadi, semakin besar ukuran fisik suatu resistor maka semakin besar pula ukuran dayanya. Resistor yang banyak digunakan di rangkaian praktikum biasanya memiliki ukuran daya 0.25 watt dan 0.5 watt.

bentuk resistor
Variasi bentuk fisik resistor tetap

Namun sejalan dengan perkembangannya, bentuk resistor tetap semakin bervariasi. ada yang bentuknya seperti kotak putih (biasanya yang dayanya besar, 3 watt ke atas), berbentuk kotak kecil tipis (resistor SMD) dan lainnya.

Membaca Nilai Resistansi

kode warna resistor
Kode warna resistor

Kita sudah bahas tadi bahwa nilai hambatan atau resistansi dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω), Untuk nilai yang lebih besar ada kilo Ohm (kΩ) atau MegaOhm (MΩ).  Ada dua cara penulisan nilai resistansi pada komponen resistor, menggunakan teks angka yang bisa dibaca langsung dan menggunakan kode warna yang bentuknya gelang warna-warni yang sudah kita singgung di atas.

Jika penulisan nilai resistansi menggunakan teks, rasanya tidak ada masalah untukmu dalam membacanya. Namun untuk yang memakai metode kode warna, kamu harus tahu arti dari tiap warna dan urutan penempatannya.

Arti Kode Warna Resistor

Berikut ini tabel tiap warna yang tertulis sebagai kode nilai resistansi sebuah resistor :

WARNA ANGKA [1-3] MULTIPLIER [4] TOLERANSI [5]
HITAM 0 1
COKLAT 1 10 1%
MERAH 2 100 2%
ORANGE 3 1k
KUNING 4 10k
HIJAU 5 100k 0.50%
BIRU 6 1M 0.25%
UNGU 7 10M
ABU-ABU 8
PUTIH 9
EMAS 5%
SILVER 10%

Cara Membaca Kode Warna Resistor

Ada dua tipe resistor berdasarkan jumlah kode warnanya, yaitu resistor dengan empat gelang warna dan resistor dengan lima gelang warna. Biasanya, resistor dengan lima gelang warna mempunyai nilai yang lebih presisi dengan toleransi yang lebih kecil.

Cara membaca nilai resistansinya pun berbeda diantara kedua tipe ini, berikut penjelasan caranya:

Nilai Resistor 4 gelang Warna

Untuk menerjemahkan kode warna pada resistor empat gelang warna, kamu bisa mengikuti aturan sebagai berikut:

  • Gelang pertama adalah angka pertama
  • Gelang kedua adalah angka kedua
  • Gelang ketiga adalah jumlah nol (0)
  • Gelang keempat adalah nilai toleransi resistor

Contoh:

Kamu mempunyai Resistor dengan gelang warna cokelat, hitam, merah dan emas. Maka nilai resistor tersebut adalah 1000 Ω atau 1 kΩ dengan toleransi 5%.

Nilai Resistor 5 gelang Warna

Sedangkan untuk nilai resistor lima gelang warna, aturannya adalah sebagai berikut :

  • Gelang pertama adalah angka pertama
  • Gelang kedua adalah angka kedua
  • Gelang ketiga adalah angka ketiga
  • Gelang keempat adalah banyaknya nol (0)
  • Gelang kelima adalah nilai toleransi resistor

Contoh:

Kamu memiliki sebuah Resistor tetap dengan gelang warna cokelat, merah, hijau, merah, cokelat. Maka nilai dari resistor tersebut adalah 1250 Ω atau 1,25 kΩ dengan toleransi 1%.

Baca juga lebih detail terkait:

Toleransi Resistor

Pasti kamu juga paham meski diproduksi oleh pabrik yang sama dengan cara yang sama, namun suatu produk yang dibuat dengan jumlah banyak sulit sekali bisa sama persis, pasti ada setidaknya perbedaan walau sangat kecil antara satu dengan yang lainnya.

Nah hal tersebut juga terjadi pada komponen elektronika seperti resistor tetap. Makanya ada nilai toleransi, yaitu variasi nilai penyimpangan dari sebuah resistor saat diproduksi. Misalnya pada resistor 10 Ω ya nilainya bisa lebih atau kurang dikit dari nilai 10 Ω.

Besarnya nilai toleransi resistor dinyatakan dalam ukuran persentase (%).Nilai toleransi ini berlaku ke atas dan ke bawah, artinya ada nilai batas atas dan nilai batas bawah. Nilai batas atas adalah nilai standar resistor ditambah dengan persentase toleransi terhadap nilai standar. Sedangkan nilai batas bawah adalah nilai standar resistor dikurangi dengan persentase toleransi terhadap nilai standar.

Contoh:

sebuah resistor memiliki nilai 1000 Ohm dan nilai toleransi 5%, maka nilai batas atasnya sebesar 1050 yang berasal dari 1000 – (5% x 1000). Sementara batas bawah sebesar 9950 Ohm yang berasal dari 1000 – (5% x 1000). Jadi jika resistor tersebut kamu ukur dengan multimeter maka resistor dinyatakan baik jika nilai yang terukur antara 9950-1050 Ohm.

Demikianlah pembahasan kami tentang apa itu resistor tetap. Mudahnya resistor tetap adalah jenis resistor yang nilai resistansinya tidak dapat diubah alias tetap.

Related posts