Pengertian OTDR, Fungsi, Cara Kerja Hingga Software Simulasinya

Bagaimana seorang teknisi fiber optik mengetahui kualitas dari suatu kabel fiber optik? Bagaimana mereka tahu kabel tersebut rusak dan mencari lokasi kerusakannya? Nah salah satu alat yang umum digunakan oleh tekisi fiber optik untuk tujuan-tujuan tadi adalah OTDR.

Optical Time Domain Reflectometer atau disingkat OTDR ini cukup penting kehadirannya dalam membantu para teknisi mengidentifikasi karakteristik fiber optik. Nah memang apa itu OTDR? Bagaimana cara kerjanya, serta apa saja fungsi OTDR?

Pada tulisan kali ini, kami akan membahas cukup lengkap mengenai informasi dasar alat yang dinamakan OTDR tersebut. Jika kamu tertarik mengetahuinya, silakan disimak hingga tuntas penjelasan kami berikut ini.

Apa Itu OTDR?

OTDR adalah
Gambar OTDR

Optical Time Domain Reflectometer yang disingkat OTDR adalah alat yang digunakan untuk menguji kelayakan dari suatu kabel fiber optik dan digunakan dalam membangun, sertifikasi, perawatan atau troubleshooting suatu sistem fiber optik.

OTDR dapat mengidentifikasi beberapa variabel seperti jarak akan insertion loss, reflection yang ada, dan loss yang muncul di setiap titik. Informasi-informasi tersebut ditampilkan di bagian layar tampilan dalam bentuk grafik.

Jarak akan ditunjukkan oleh sumbu x, sementara sumbu y merupakan isyarat pemantulan balik dalam unit dB. Informasi redaman serat optik, loss dibagian sambungan atau konektor, splice loss dan karakteristik fiber optik lainnya dapat diketahui dengan menganalisa grafik yang ditampilkan.

Jadi, tak hanya masalah pengoperasian, seorang teknisi fiber optik yang menggunakan OTDR untuk mengevaluasi sistem fiber optik juga harus memiliki kemampuan untuk membaca serta menganalisa informasi yang ditampilkan oleh OTDR.

Untuk kebutuhan itu, peningkatan kompetensi dalam penguasaan OTDR dapat dilakukan melalui workshop atau bentuk pelatihan lainnya, namun biasanya harganya cukup mahal. Alternatifnya adalah menggunakan perangkat lunak untuk mempelajari OTDR.

Perangkat lunak tersebut semacam simulasi yang bisa membantu para teknisi untuk memahami prinsip saat melakukan pengukuran OTDR, fitur-fiturnya dan juga belajar menganalisis hasil pengukuran. Untuk menganalisis hasil ukur, dibutuhkan perhitungan panjang fiber, reflection loss, insertion loss, dan lainnya.

Fungsi OTDR

fungsi otdr
Pengecekan sistem fiber optik menggunakan OTDR

Saat di lapangan, OTDR bisa digunakan untuk beberapa tujuan, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Mengukur loss dalam satuan panjang

loss per satuan panjang dari kabel dapat diasumsikan sebagai redaman yang dimiliki oleh suatu fiber optik. OTDR dapat mengukur redaman yang ada sebelum atau sesudah instalasi, sehingga teknisi bisa mengidentifikasi jika terjadi ketidaknormalan saat instalasi. Ketidaknormalan di sini bisa berupa bengkokan (bend) atau keberadaan beban yang tidak diharapkan.

2. Melakukan evaluasi pada sambungan dan juga konektor

Pada saat instalasi pasti dibutuhkan penyambungan pada serat optik agar kabel tersebut bisa lebih panjang. Nah pada titik sambungan biasanya ada nilai redamannya. OTDR adalah alat yang bisa digunakan untuk melihat nilai redaman tersebut, sehingga teknisi bisa memastikan redaman sambungan atau konektor masih dalam batas yang diperbolehkan atau tidak.

3. Fault Location

Dengan menggunakan OTDR, teknisi jadi lebih mudah mengetahui lokasi fault atau ketidaknormalan yang terjadi pada serat optik. Caranya adalah dengan melihat jarak dari end of fiber pada OTDR. Jika jaraknya ternyata kurang dari jarak yang sebenarnya maka pada jarak tersebut terindikasi adanya fault.

Cara Kerja OTDR

Cara kerja OTDR
Diagram blok cara kerja OTDR

Untuk mengukur, OTDR melakukannya dengan menghantarkan denyut sumber optik (biasanya berupa laser) menggunakan radar optik ke dalam masukan serat optik yang diuji. Selanjutnya, alat ini akan mengukur waktu yang diperlukan laser tersebut untuk dipantulkan kembali.

Teknisi yang melakukan pengukuran penting untuk mengetahui indeks bias atau Index of Refraction (IoR) dan juga waktu pantulan balik yang dibutuhkan dari serat optik yang diukur.

Dengan menghitung jarak dari pantulan denyutan cahaya tersebut, OTDR dapat menentukan kuat pantulan dan juga dapat memberikan informasi seberapa besar pelemahan yang dialami denyutan cahaya setelah menempuh jarak fiber optik yang diuji.

Jika diurutkan mekanisme kerja pada sebuah OTDR adalah sebagai berikut:

  1. OTDR memasukkan pancaran sinyal cahaya ke dalam kabel fiber optik.
  2. Sebagian sinyal dipantulkan kembali dan diterima oleh bagian receiver yang ada di OTDR
  3. Sinyal balik yang diterima akan dianggap sebagai loss.
  4. Waktu tempuh yang diperlukan sinyal digunakan OTDR untuk menghitung jarak.

Variabel Pengukuran OTDR

cara menggunakan otdr
Ilustrasi penggunaan OTDR

OTDR digunakan untuk mengukur beberapa variable yang semuanya menentukan bagaimana karakteristik suatu kabel fiber optik atau sistem optik. Berikut beberapa variabel atau karakteristik fiber optik yang bisa diukur oleh OTDR:

  • Mengukur ORL (Optical Return Loss) yang timbul akibat refleksi cahaya yang terjadi di bagian sambungan kabel atau connector;
  • Mengukur berapa besaran end to end loss di dalam satu span kabel serat optik
  • Mengukur splice loss, yaitu loss yang timbul saat adanya gangguan berupa sambungan kabel serat optik putus atau dikenal juga dengan istilah fiber cut
  • Mendeteksi adanya degradasi power output dari sumber cahaya optik atau laser source
  • Mengukur panjang dari kabel fiber optik
  • Mengukur jarak titik lokasi di dalam suatu link, jadi OTDR bisa memberitahu posisi ujung link atau patahan.

Istilah Pada OTDR (Optical Time Domain Reflectometer)

Terdapat beberapa istilah-istilah khusus yang umum digunakan dalam pengukuran menggunakan OTDR, yaitu:

  • Even Zone, istilah ini digunakan untuk menyebut daerah dimana terdapat dua kejadian, namun akan terdeteksi sebagai satu kejadian saja
  • Dead zone merupakan daerah tempat terjadinya perubahan daya secara tidak linier pada fiber optik, di mana kondisi ini tidak bisa dianalisis. Tampilan grafik yang ditampilkan OTDR pada daerah dead zone akan terlihat menyerupai lonjakan daya sesaat yang terjadi pada bagian awal kabel. Biasanya, posisi dead zone untuk fiber optik yang ada di pasaran adalah di panjang ke 25 meter dari kabel.
  • Dynamic Range adalah istilah yang mengacu pada panjang maksimum atau dapat juga disebut dengan jangkauan maksimum yang bisa ditampilkan oleh OTDR pada sumbu horizontal.
  • End of Fiber, istilah untuk menyebutkan ujung dari kabel serat optik.

Software Simulasi OTDR

Software OTDR
Tampilan software simulasi OTDR

Seperti yang kami singgung di atas, pelatihan cara menggunakan OTDR dipatok dengan harga yang mahal . Sehingga berlatih dulu via perangkat lunak yang menyediakan simulasi OTDR bisa menjadi alternatif. Nah kami merekomendasikan Software yang diterbitkan oleh FOA (Fiber Optic Association).

Kamu bisa menggunakan software ini di PC dengan OS windows minimal Windows XP ke atas. Sementara untuk MAC, kamu bisa menggunakan Windows emulator, seperti Boot Camp, Parallels Desktop dan lainnya agar bisa menjalankan software simulasi OTDR ini. Kamu bisa download softwarenya melalui situs resmi FOA di sini.

Demikianlah penjelasan kami tentang Optical Time Domain Reflectometer alias OTDR yang jadi satu alat penting di dunia fiber optik. Intinya alat ini bisa digunakan untuk mengidentifikasi berbagai karakterisitik suatu kabel serat optik atau suatu sistem optik sehingga bisa diketahui kelayakannya.

Related posts