Apa Itu Humidifier: Pengertian, Fungsi, Manfaat Dan Resiko Penggunaannya

Selain membuat udara lebih lembab, humidifier juga dapat mencegah penyebaran virus di udara, mengurangi dengkur, mengatasi kulit kering, bahkan dapat membuat udara lebih hangat. Dari sudut pandang struktural bangunan, humidifier juga mencegah kerusakan pada produk berbahana kayu seperti pecah dan sebagainya.

Namun apa sebenarnya itu humidifier, apa saja fungsi dan manfaatnya, serta adakah resiko dari penggunaan humidifier ini? Inilah yang akan dibahas pada kesempatan kali ini. Simak baik baik yah!

Read More

Pengertian Humidifier

pengertian humidifier adalah
Apa itu humidifier?

Humidifier singkatnya adalah produk pelembab udara. Jika diuraikan, humidifier adalah alat yang dapat menambah jumlah kadar uap air pada udara dan biasanya digunakan di dalam bangunan agar penghuni bisa tinggal dengan nyaman.

Humidifier juga bisa diartikan sebagai perangkat elektronik yang dapat meningkatkan tingkat humiditas dengan menyemburkan uap air ke udara. Alat pelembap udara ini bisa dioperasikan secara otomatis yaitu dengan menggunakan sensor, atau dengan manual yang diatur langsung oleh penggunanya.

Yang paling penting ialah pengaturan humidifier tidak boleh asal asalan. Terdapat tingkat optimal humiditas relatif yang tentu aman bagi penghuni dan juga struktur bangunan. Selain itu, tingkat kelembapan yang benar berdampak baik bagi orang yang memiliki masalah pernapasan atau kulit kering.

Rekomendasi baca: Bagaimana Cara Kerja Humidifier Melembabkan Udara?

Fungsi Humidifier

Seperti yang dijelaskan, humidifier berfungsi untuk menambah kadar air pada udara sehingga mencegah hal hal yang tidak diinginkan, baik dari sudut pandang struktru bangunan maupun kesehatan.

Manfaat Humidifier

Humidifier memiliki fungsi beragam, baik untuk kesehatan maupun struktur bangunan. Berikut manfaat humidifier yang bisa dirasakan oleh pengguna:

1. Mencegah penyebaran virus pada udara

Mencegah penyebaran virus pada udara
Udara lembab dapat mencegah penyebaran virus

Studi terbaru menemukakan bahwa mengatur tingkat humiditas dalam ruangan setidaknya 43% dapat secara drastis mengurangi 85% potensi penyebaran virus lewat udara.

Sebab itulah peneliti saat ini mempertimbangkan untuk menyesuaikan tingkat kelembaban di banyak rumah sakit sebagai salah satu cara untuk melindungi dokter, perawat, dan pengunjung.

Kelembaban memiliki kemampuan untuk mencegah pergerakan kuman. Saat bergabung dengan uap air di udara, kuman dan virus menjadi terlalu berat dan terjatuh. Tidak heran humidifier diklaim dapat membantu mencegah penyebaran penyakit, termasuk influenza. Inilah salah satu fungsi humidifier dalam bidang kesehatan.

2. Mencegah dengkur

Mencegah dengkur
Ilustrasi orang mendengkur karena udara kurang lembab

Menggunakan humidifier untuk menambah kelembapan udara tidak hanya membuat tidur lebih nyaman, namun juga dapat membantu mengurangi dengkuran. Selain itu, menyalakan pelembab udara sepanjang hari dapat membuat tenggorokan tetap lembab sehingga mencegah iritasi yang umumnya terjadi saat mendengkur.

3. Mencegah kulit kering

Mencegah kulit kering
Kulit kering akibat kurang kelembaban

Faktanya, 50 sampai 60% tubuh manusia yang terdiri dari air. Saat kondisi kering, kelembaban pada tubuh akan menurun sehingga kulit terasa kering, bibir pecah-pecah, dan mungkin mata menjadi merah. Tubuh manusia membutuhkan jumlah air yang tepat agar bisa merasa baik.

Menjalankan humidifier dapat mencegah kulit kering. Kelembaban optimal akan mengatasi kulit kering atau gatal, bibir terkelupas dan pecah-pecah, serta iritasi mata kering.

4. Membuat udara lebih hangat

Penelitian menunjukkan bahwa udara yang dilembabkan sebenarnya terasa lebih hangat daripada udara kering. Dengan jumlah kadar air yang lebih banyak di udara, keringat akan menguap lebih lambat sehingga membuat orang-orang merasa lebih hangat. Dengan demikian, pemilik rumah mungkin dapat menghemat tagihan listrik jika memakai pemanas ruangan.

Baca juga: Penyebab Humidifier Tidak Keluar Uap Asap Dan 9 Cara Mengatasinya

5. Meredakan gejala alergi

Meredakan gejala alergi
Udara lembab meredakan gejala alergi

Menggunakan humidifier modern adalah cara yang tepat untuk meringankan gejala alergi. Berbeda dengan model lama, humidifier terbaru dapat diatur agar tingkat humiditas sesuai kebutuhan. Di sisi lain, penderita alergi cenderung merasa lebih nyaman dengan kelembaban tinggi karena dapat membantu menenangkan tenggorokan dan saluran hidung.

6. Mencegah listrik statis

Mencegah listrik statis
Listrik statis seringkali terjadi

Listrik statis tidak hanya menyeterum pengguna, tai juga dapat merusak perangkat elektronik, bahkan menimbulkan percikan api. Udara yang dilembabkan dengan benar dapat mengatasi sebagian besar masalah terkait dengan listrik statis.

7. Mencegah kerusakan kayu

Mencegah kerusakan kayu
Kerusakan kayu karena udara kering

Udara kering dapat menyebabkan kerusakan pada furnitur kayu dan membuatnya retak. Misalnya, ukuran pintu yang terbuat dari kayu dapat berubah sehingga sulit untuk dibuka dan ditutup, begitu juga dengan kaki kursi yang mulai goyah saat sambungannya kendur. Ini semua karena bahan kayu membutuhkan tingkat kelembaban yang konstan. Humidifier, bila digunakan dengan benar, dapat menjadikan furnitur kayu lebih tahan.

Resiko Penggunaan Humidifier

resiko penggunaan humidifier
Resiko penggunaan humidifier

Humidifier menjadi pilihan tepat untuk menambah tingkat kelembaban udara. Namun humidifier juga mempunyai resiko di saat yang sama. Ini contohnya:

1. Humidifier kotor

Humidifier dasarnya mengubah air menjadi uap udara yang dapat dihirup. Jika tanki penyimpanan air pada humidifier tersebut kotor, maka uap udara yang keluar dari humidifier juga akan kotor.

Untuk itu penting untuk membersihkan tanki humidifier secara berkala dan sesuai dengan arahan manufaktur. Air sebaiknya tidak disimpan terlalu lama di dalam tangki. Apabila humidifier menggunakan filter, sebaiknya juga diganti secara rutin.

2. Terlalu lembab

Kelembapan yang berlebihan justru akan memperburuk kondisi dan membuat kita kesulitan bernafas. Menurut EPA (Environmental Protection Agency), tingkat humiditas dalam ruangan sebaiknya berkisar 30 sampai 50 persen. Kelembapan di atas 60% dianggap sangat tinggi.

3. Menggunakan air sadah atau air keran

Produsen humidifier merekomendasikan untuk hanya memakai air murni dan bersih dalam pelembab udara. Air keran tanpa difilter mengandung lebih banyak kadar mineral yang dapat menumpuk di dalam mesin pelembap, menyebabkannya lebih cepat aus dari yang diperkirakan.

Humidifier juga dapat menyemburkan mineral ini ke udara, dan seseorang bisa saja menghirupnya. Partikel juga dapat mengendap di sekitar ruangan sebagai debu.

4. Risiko lainnya

Meskipun menggunakan pelembab udara dapat membantu mengatasi sinus kering, ternyata humidifier juga dapat menyebabkan kerusakan. Tungau debu dan pertumbuhan jamur, misalnya, yang menjadi lebih cepat di lingkungan yang lembab. Orang yang alergi terhadap debu dan jamur, dan penderita asma sangat tidak disarankan menggunakan pelembap udara karena dapat memperburuk kondisi mereka.

Pengguna humidifier juga sebaiknya tidak terlalu dekat dengan mesin. Dan awasi anak jikalau meletakkan pelembab udara di ruangan mereka.

Kesimpulan

Sebagai penutup, humidifier adalah alat yang sangat dibutuhkan saat udara terasa kering. Di samping manfaatnya yang besar, humidifier juga memiliki resiko yang harus dikelola dengan benar. Sebaliknya, jika udara terlalu basah, maka yang dibutuhkan adalah perangkat penurun kelembaban yang disebut dehumidifier.

Related posts