Hasil rakitan mekanis seperti halnya mesin tersusun dari serangkaian komponen dengan fungsinya masing masing yang saling digabungkan. Pemasangan bagian-bagian tersebut sering kali dirancang dengan toleransi tertentu yang menjamin pengoperasian yang andal. Di sinilah fungsi feeler gauge sangat dibutuhkan.
Salah satu contohnya ialah pemasangan piston ke dalam silinder mesin. Jika celah antara piston dengan silinder terlalu rapat, dinding permukaan piston akan mengalami keausan karena gesekan yang berlebihan. Hal ini tentunya mempercepat kerusakan komponen sehingga menaikkan biaya perawatan.
Sebaliknya, jika celah terlalu lebar, gas hasil pembakaran dapat keluar selama kompresi sehingga berakibat mengurangi kinerja mesin kendaraan. Untuk memastikan bahwa celah antara piston dan silinder berada dalam batas toleransi yang semestinya, seorang teknisi, mekanik, dan operator mesin mengandalkan penggunaan alat pengukur seperti feeler gauge. Artikel ini akan membahas apa itu feeler gauge, jenis jenisnya, ukuran gauge, serta memberikan beberapa contoh penggunaan instrumen ini.
Apa Itu Feeler Gauge?
Pertanyaannya, apa itu feeler gauge? Mengutip laman Thomasnet.com, feeler gauge atau thickness gauge adalah suatu alat ukur mekanis yang digunakan untuk membaca lebar atau celah di antara dua bagian atau elemen mesin secara akurat. Celah tersebut diukur dengan bilah-bilah feeler gauge, entah dilipat atau dibuka, disesuaikan dengan kebutuhan saat pengukuran.
Soal akurasi pengukuran feeler gauge tidak perlu diragukan lagi. Mengutip laman Auto 2000, tingkat akurasi dari instrumen ukur satu ini bisa mencapai 0,01 mm dengan tingkat ketebalan 0,001 – 1,00 mm. Bilah feeler gauge yang terbuat dari baja dengan kandungan karbon tinggi dapat membuat instrumen ini mampu menahan tekanan tinggi. Sungguhpun saat kebocoran gas melanda atau kejadian-kejadian fatal lainnya. Walhasil pengukuran celah tetaplah akurat.
Barangkali secara tidak sengaja penjelasan ini mengundang decak kagum Anda. “Dengan akurasi pembacaan sedetail ini, kira-kira apa saja fungsi feeler gauge di kehidupan sehari-hari?” begitulah kiranya semrawut pertanyaan di benak pikiran Anda. Baiklah, tidak perlu berlama-lama lagi, berikut beberapa fungsi feeler gauge!
Baca juga: Cara menggunakan feeler gauge dengan benar
Apa Fungsi Feeler Gauge Pada Mesin?
Di sinilah letak pentingnya feeler gauge: memastikan ketepatan pengukuran celah di antara dua bagian mesin mobil/motor, tepatnya busi, titik pengapian, katup mesin, ataupun lainnya. Bagian ini sekaligus menjawab pertanyaan mengenai apa fungsi feeler gauge khususnya pada komponen mesin.
1. Pengukuran celah katup
Dengan adanya thickness gauge untuk mengukur celah katup, mesin akan menyala dengan baik. Selain itu, feeler gauge juga secara tidak langsung mencegah potensi kebocoran bahan bakar dan mencegah bahaya yang yang dapat timbul dari hal ini.
2. Pengukuran celah busi
Adapun dalam pengukuran celah busi, kehadiran feeler gauge memastikan ketepatan lebar celah di antara bagian elektroda dan ground. Dengan harapan celah tersebut bisa membuat api busi menyala dengan ukuran yang pas.
Sebagai catatan, feeler gauge jauh lebih akurat dan mudah penggunaannya ketimbang spark plug gauge. Hal ini disebabkan dari fisiknya yang bisa dibilang cukup sederhana, di mana tidak melibatkan rangkaian kawat berbentuk loop.
3. Penyetelan platina
Platina merupakan salah satu komponen distributor pada sistem pengapian yang berfungsi memutus ground untuk memicu timbulnya medan magnet. Nah, tegangan ini kemudian akan menghidupkan percikan api pada busi. Semakin tinggi tegangan, semakin maksimal pula kinerja percikan api. Inilah sebabnya Anda perlu menyetel platina dengan akurat, yaitu dengan menggunakan feeler gauge salah satunya.
4. Pengukuran kerataan kepala silinder mesin
Kepala silinder ialah penutup silinder mesin yang berfungsi sebagai ruang terjadinya pembakaran, dudukan bensin (khusus mesin bensin), dan manifold. Dengan kata lain, kerataan kepala silinder berpengaruh besar terhadap kenormalan fungsi-fungsi tadi.
Nah, ketidakrataan kepala silinder akan membuat kompresi lemah dan memicu terjadinya kebocoran oli. Tak dipungkiri mesin juga akan mengalami overheat engine, yang tentu menyebabkan kerusakan pada sebagian besar komponen lainnya. Oleh karena itu menggunakan feeler gauge dapat mencegah hal-hal ini.
5. Pengukuran celah ring piston
Terletak di antara silinder dan piston, ring piston merupakan salah satu komponen mesin yang berfungsi mengatur ukuran silinder. Dengan kata lain, komponen ini idealnya memastikan pembakaran berlangsung secara sempurna dan mencegah terjadinya kebocoran bahan bakar dan gangguan-gangguan lainnya.
Di sinilah feeler gauge mengambil peran: menyetel ring piston sesempurna mungkin. Artinya, celah tidak boleh dibiarkan kecil karena bisa membuat piston tersendat, sedang kebesaran berpotensi melemahkan kompresi. Ukuran celah yang pas tentunya sesuai kesinkronan dalam memasangkan ring piston dengan silinder dan piston.
6. Fungsi feeler gauge pada perakitan kilang minyak
Beberapa reaktor di kilang minyak diketahui berlapiskan baja dengan lubang kecil di dalamnya sebagai lalu lintas gas dan menahan katalis. Di sini feeler gauge digunakan untuk memastikan keseragaman ukuran celah antar slot. Tak dipungkiri, tingkat keakuratan yang tinggi dari feeler gauge mempermudah pengukuran celah dinding di bejana reaktor.
Itulah beberapa fungsi feeler gauge di dunia otomotif dan kilang minyak. Komponen satu ini sekurang-kurangnya mengajarkan kita betapa pentingnya presisi ukuran celah dalam pemasangan bagian-bagian mesin. Selain itu juga menjadi poin plus di antara instrumen ukur mekanik lainnya.