Sudah diketahui bahwa encoder adalah komponen yang dapat mengubah rangsangan yang dikenal manusia menjadi kode-kode digital yang dapat dimengerti oleh mesin. Secara umum fungsi encoder adalah sebagai penginderaan untuk alat elektronika.
Encoder dapat mengubah gerakan menjadi sinyal listrik yang dapat dibaca oleh beragam jenis perangkat kontrol di sistem kontrol gerak, seperti counter atau PLC. Perangkat ini mengirimkan sinyal feedback alias umpan balik, yang dapat digunakan sistem kontrol tersebut untuk mengetahui jumlah, posisi, kecepatan, hingga arah.
Apa Fungsi Econder?
Nah ada beberapa contoh fungsi penting encoder yang sesuai dengan pengaplikasiaannya pada mesin, berikut di antaranya:
1. Mesin pemotong otomatis
Alat pemotong bahan tekstil yang bekerja secara otomatis untuk industri skala besar, membutuhkan informasi yang bisa menjadi acuan perangkat kontrolnya untuk mengetahui kapan saatnya harus memotong.
Maka dipasangkanlah encoder pada roda pengukur, sehingga informasi terkait berapa banyak bahan yang sudah diumpankan dapat diketahui oleh perangkat kontrol. Informasi tersebut dimanfaatkan mesin pengontrol untuk melakukan pemotongan saat bahan mencapai panjang tertentu.
2. Label servo presisi
Encoder juga di aplikasikan pada label servo presisi, di mana alat yang digunakan untuk mencetak label dengan layout tetap dan presisi ini membutuhkan informasi pergerakan si kertas agar sistem kontrol dapat mengatur waktu serta kecepatan rotasi dengan baik.
3. Percetakan
Industri percetakan juga tak lepas dari pengaplikasian fungsi encoder. Komponen tersebut digunakan untu memberikan umpan balik atau feedback pada bagian kontrol penggerak print head. Umpan balik tersebut digunakan untuk menggerakkan print head di waktu tertentu dan posisi kertas tertentu, sehingga alat cetak tersebut dapat membubuhkan garis atau huruf atau gambar yang tepat.
4. Crane
Nah alat sebesar crane pun membutuhkan encoder dalam mendukung proses kerjanya. Alat yang berfungsi untuk memindahkan objek-objek berat tersebut dipasangi encoder pada bagian poros motornya. Fungsi encoder di sana adalah memberikan umpan balik posisi sehingga crane mengetahui kapan dia harus mengambil barang dan kapan harus melepaskan bebannya.
5. Perakit Otomatis
Kamu pernah lihat bagaimana motor atau mobil dirakit di pabriknya? Semuanya berlangsung serba otomatis. Selain di bidang otomotif, perakit otomatis juga ditemukan di berbagai industri. Menurutmu bagaimana bisa robot-robot perakit tersebut tahu posisi dari komponen yang harus dia pasang?
Di sana ada peranan encoders yang bekerja menerjemahkan gerakan dan mengirimkannya sebagai informasi pada robot. Robot pun jadi memiliki informasi kapan dia menggerakkan lengan lasnya, di mana posisi dia harus mengelas dan kapan dia harus melakukan pengelasan dengan tepat.
Baca juga: Pengertian Rotary Encoder, Cara Kerja, Jenis Dan Aplikasinya
6. Lift
Nah tanpa adanya encoder, mungkin lift akan terus kebawah walaupun kamu sudah menekan tombol lantai yang kamu maksud. Fungsi encoder pada lift adalah untuk memberikan umpan balik sinyal yang bisa memberi tahu sistem kontrol saat lift sudah sampai di lantai yang benar.
Umpan balik posisi dari encoder yang dikirim ke sistem kontrol lift akan memberikan informasi yang digunakan pengontrol tersebut dalam membuat keputusan. Pengontrol pun jadi tahu kapan dia harus memberikan perintah berhenti sekaligus membuka pintu lift.
Nah itu dia beberapa fungsi encoder berdasarkan aplikasinya di mesin-mesin yang sering digunakan. Selain diaplikasikan pada alat-alat diatas, encoder juga digunakan pada berbagai macam alat lainnya, seperti pada observatorium, eskalator, rel kereta api dan lain sebagainya.