Conveyor belt adalah alat pengangkut barang yang bekerja dengan memanfaatkan lembaran sabuk memanjang yang digerakkan oleh suatu mesin dengan bantuan katrol (pulley) dan roll. Barang yang ingin dipindahkan diletakkan di atas sabuk atau belt yang terbuat dari plastik, kain, ataupun kulit tersebut.
Alat ini bisa ditemukan di berbagai tempat mulai dari bandara, toko, hingga pabrik-pabrik besar. Pemanfaatannya di bandara, misalnya, dapat membantu pegawai untuk tidak perlu memanggil-manggil penumpang mengambil kopernya sendiri.
Seperti apa sebenarnya alat ini serta apa saja komponennya? Yuk simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.
Conveyor Belt Adalah?
Berikut pengertian belt conveyor menurut pendapat para ahli:
- Erinofiardi. Conveyor belt merupakan material yang terkenal digunakan untuk peralatan pengangkutan pada berbagai industri di berbagai negara.
- Bahadori. Belt conveyor adalah alat yang paling banyak digunakan dan memiliki berbagai fungsi untuk pada sistem pengangkutan mekanis dengan tujuan mengirimkan material secara horizontal atau dengan kemiringan.
- Mukhopadhyay. Belt conveyor ialah bagian penting dalam berbagai sistem pengangkutan.
- Rao. Pengertian belt conveyor ialah alat sederhana dan merupakan yang paling umum digunakan untuk kebutuhan transportasi berbagai barang.
- Encyclopedia Britannica. Definisi conveyor belt, baik yang berbahan kain, karet, plastik, kulit, atau logam adalah alat yang didukung dengan roll dengan dukungan daya tertentu yang diletakkan di bagian bawah atau ujung.
Berdasarkan penjelasan di atas, bisa dikatakan bahwa pengertian conveyor belt adalah suatu alat dalam bidang pengangkutan yang bekerja dengan memanfaatkan sabuk yang digerakkan oleh suatu daya tertentu dan didukung dengan roll untuk membawa barang secara horizontal atau miring.
Prinsip Kerja Conveyor Belt
Cara kerja belt conveyor ilaah dengan memanfaatkan beberapa pulley atau katrol yang digerakkan oleh suatu mesin. Di antara katrol-katrol tersebut, dipasang roll yang kemudian diselubungi oleh suatu belt.
Gerakan dari mesin akan memicu gerakan katrol. Hal ini pada akhirnya akan memicu semua komponen bergerak memutar. Belt akan bergerak dari satu ujung ke ujung yang lain. Sementara roller pun akan berotasi di tempatnya mendukung pergerakan belt.
Cara kerja seperti inilah yang kemudian dimanfaatkan untuk mengangkut barang dari satu tempat ke tempat yang lain. Barang-barang tersebut diletakkan di atas belt sehingga bisa dipindahkan tanpa menggunakan tenaga manual manusia.
Baca juga: Pengertian Mesin Fotocopy Beserta Fungsinya
Fungsi Conveyor Belt
Beberapa fungsi conveyor belt yang paling umum digunakan:
1. Pengiriman Barang
Fungsi paling umum sabuk pengangkut adalah untuk membantu proses pengiriman barang dari satu tempat ke tempat lain. Contohnya saja pada proses pengangkutan bahan tambang dan material konstruksi seperti batu bara dan semen.
2. Sortir
Proses penyortiran akan terbantu dengan keberadaan belt conveyor. Alat tersebut akan membuat barang-barang yang hendak disortir bergerak di area seleksi sehingga selektor tak perlu berpindah-pindah.
3. Pengolahan
Pada proses pengolahan daging hingga minuman kemasan, sabuk pengangkut hampir selalu digunakan. Contohnya saja pada proses pembuatan minuman sari jeruk di mana buah-buah jeruk diletakkan pada sabuk pengangkut yang berjalan memasuki area pembersihan hingga pemerasan.
4. Pengemasan
Pada tahap pengemasan, conveyor belt juga bisa diandalkan. Misalnya pada pemasangan tutup botol di mana botol-botolnya dilewatkan dengan conveyor yang didesain untuk kebutuhan tersebut.
5. Distribusi dan Penyimpanan
Proses distribusi dan penyimpanan juga akan terbantu dengan keberadaan belt conveyor. Alat ini akan memudahkan pekerja dalam memindahkan barang yang hendak disimpan di gudang atau dikirim ke pos-pos tertentu.
6. Pembelian
Vending machine misalnya, memanfaatkan belt conveyor dalam ukuran kecil. Alat tersebut digunakan sehingga produk yang dibeli bisa dijatuhkan ke area yang bisa diakses pembeli setelah melakukan pembayaran.
Kelebihan dan Kekurangan Conveyor Belt
Sebagaimana berbagai alat pada umumnya, pengangkut ini juga menawarkan keuntungan dan kekurangan tersendiri. Agar lebih jelas, silahkan simak tabel di bawah ini:
Komponen Belt Conveyor
Adapun komponen penyusun sistem conveyor belt:
1. Belt atau Sabuk
Belt adalah lembaran memanjang yang digerakkan oleh mesin sekaligus tempat benda-benda yang akan diangkut diletakkan. Belt bisa dibuat dari berbagai material namun kualitasnya harus kuat, tidak menyerap air, awet, lentur, ringan, hingga regangan yang kecil.
2. Pulley atau Katrol
Terdapat beberapa pulley yang mendukung sistem kerja belt pengangkut yaitu:
- Head pulley yang terletak di bagian depan dan tersambung dengan motor penggerak via gearbox.
- Tail pulley yang terletak di bagian ujung belakang.
- Takeup pulley yang berfungsi untuk mengatur tingkat kekencangan dan tekanan pada belt.
- Snub pulley yang berfungsi membantu sabuk berbelok ke atas.
- Bend pulley yang berfungsi membelokkan sabuk ke bawah sebelum menuju takeup pulley.
3. Electric Motor dan Gearbox
Komponen utama yang bertanggung jawab menggerakkan belt conveyor adalah electric motor. Electric motor tersambung dengan motor pulley dan V belt. Ketika electric motor menggerakkan V-belt, gearbox juga akan turut bergerak dan memengaruhi head pulley. Berputarnya head pulley inilah yang pada akhirnya membuat sabuk turut bergerak.
4. Roll atau Idler Conveyor Belt
Roll atau idler adalah komponen berbentuk silinder yang terpasang di sepanjang alat ini. Roll bisa berotasi pada sumbunya dan terbagi atas beberapa tipe, yakni:
- Carrying roll yang berfungsi menahan belt yang menanggung beban barang. Carrying roll umumnya terdiri dari 3 bagian di mana ketiganya diposisikan seperti huruf u agar muatan tidak tumpah.
- Return roll yang terletak di bagian bawah dan hanya terdiri dari 1 silinder memanjang. Jumlah return roll lebih sedikit dari carrying roll.
- Impact roll yang berfungsi menahan tumbukan ketika benda dijatuhkan pada alat tersebut.
- Training roller untuk membenarkan posisi belt.
5. Load Chute
Load chute adalah wadah untuk menampung semua barang di bagian tail pulley. Dengan load chuttey, barang akan lebih mudah diatur untuk kebutuhan berikutnya.
6. Bed Penggeser
Bed penggeser atau slider bed adalah istilah yang bisa digunakan untuk merujuk suatu tipe conveyer ataupun komponen pada alat tersebut. Sebagai suatu komponen, slider bed adalah alas yang menggantikan fungsi idler dengan tujuan agar permukaan belt lebih rata.
Baca juga: Pengertian Refrigerator, Fungsi, Dan Jenis-Jenisnya
Jenis-jenis Conveyor Belt
Conveyor belt memiliki beragam macam dan tipe, sebagian di antaranya:
1. Horizontal Belt Conveyor
Horizontal belt conveyer sebagaimana namanya merupakan tipe conveyor yang bentuknya lurus horizontal. Model ini sering digunakan dalam alur produksi berbagai produk.
2. Roller Bed Conveyor
Tipe ini menggunakan satu atau beberapa roller yang menahan sabuk. Dengan kata lain, tipe inilah yang umum disebut sebagai conveyor dengan bentuk paling dasar.
3. Slider Bed
Slider bed memanfaatkan alas seperti slider yang terbuat dari baja atau masonite sebagai pengganti roll. Penggunaan slider ditujukan agar permukaan sabuk lebih halus.
4. Brake and Meter Belt Conveyor
Tipe ini terdiri dari 2 bagian. Satu bagian merupakan tempat akumulasi (brake) dan satu bagian lagi adalah tempat penyeleksian. Secara umum, tipe ini bisa digunakan untuk memadukan atau menyortir beberapa jenis barang.
5. Metal Hinge Conveyor Belt
Tipe ini memanfaatkan sabuk yang terbuat dari baja. Umumnya, metal hinge conveyor digunakan untuk menghantarkan produk berminyak dan panas.
6. Wire Mesh Belt Conveyor
Wire Mesh Belt Conveyor menggunakan sabuk semacam saringan kawat yang memungkinkan terjadinya sirkulasi udara optimal. Tipe ini sering digunakan untuk mengangkut produk panas atau dingin.
7. Portable Conveyor
Conveyor belt portable sebagaimana namanya adalah tipe yang mudah dipindahkan. Kemudahan tersebut didukung dengan pemasangan roda pada kaki-kaki alat.