Di antara begitu banyak merk motor gede yang merajai pasar otomotif Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan Honda Tiger? Si buas yang satu ini pernah begitu ramai menjadi perbincangan dan favorit kalangan pecinta motor gede pada zamannya, terutama mereka yang senang melakukan touring ke berbagai pelosok daerah.
Piston Honda Tiger
Dari berbagai kelebihan yang dimilikinya, salah satu aspek yang dapat dibilang juara dari macan beroda ini adalah bagian piston-nya. Piston atau yang oleh orang awam kerap disebut seher dari Honda Tiger ini diklaim jauh dari kata rewel atau bermasalah. Bagaimana tidak, semenjak awal rilis-nya pada tahun 1993, Honda yang diwakili oleh Tiger 2000 ini sudah mengusung konsep mesin berat dengan diameter piston 63,5 mm.
Sepanjang perjalanannya, diameter ini tidak mengalami perubahan, meskipun pada peluncuran-nya terdapat beberapa modifikasi yang cukup signifikan pada bagian tampilan dan teknologi yang digunakan. Hal ini tentu saja membuktikan bahwa tidak ada permasalahan yang berarti pada bagian piston mesin dari kendaraan bermotor rilisan Jepang ini.
Spesifikasi Detail Piston Tiger
Terlihat dari seluruh produk Honda Tiger yang sudah-sudah, piston Tiger memang memiliki spesifikasi yang unik dan berbeda dari produk-produk motor gede Honda yang sebelumnya. Bila pada keluaran sebelumnya kepala piston hadir dalam wujud domer atau cembung, kepala piston Tiger memiliki wujud flat atau datar.
Kesamaan dengan jenis sebelumnya terletak pada jumlah ulir yang dihitung dari kepala piston. Pada piston Tiger, ulir hadir sebanyak 2 kali sebelum menyentuh leher piston, sama seperti pada keluaran Honda sebelumnya.
Terakhir, pada bagian dekat kaki piston, terdapat 2 cekungan kecil sebagai penopang crankshaft. Cekungan kecil ini tidak terdapat pada seri-seri sebelumnya dikarenakan perbedaan ukuran diameter piston dan besar mesin. Hal-hal inilah yang menjadikan faktor diameter piston Tiger cukup spesial dibanding seri Honda lainnya.
Baca juga: Teknik Andalan Cara Mengurangi Berat Piston
Melakukan Oversize Piston pada Honda Tiger
Nah, sebagai penikmat motor gede, pengguna Tiger tidak lepas dari keinginan untuk melakukan bore up. Biasanya, bore up dilakukan untuk mengoptimalkan tenaga mesin motor. Bore up juga biasanya dilakukan pada saat ada kendala seperti kerusakan yang terjadi di bagian piston. Sayangnya, bore up tidak dapat dilakukan sembarangan.
Khusus untuk motor Tiger sendiri, pengemudi wajib mengetahui terlebih dahulu ukuran piston motor oversize yang tertanam pada Honda Tiger ini. Seperti yang telah disebutkan di atas, diameter piston Tiger dari awal rilis hingga tahun terakhir keluaran-nya masih berukuran 63,5 mm. Biasanya, pabrik hanya menyarankan untuk melakukan oversize atau bore up hingga maksimal 1.00 mm dari ukuran aslinya. Hal ini tentu saja perlu didiskusikan lebih lanjut dengan teknisi yang akan menangani oversize pada motor Tiger kesayangan Anda.
Untuk melakukan oversize pada diameter piston Honda Tiger, alangkah baiknya Anda menyimak tabel di bawah ini terlebih dahulu:
Oversize | Ukuran Penambahan Diameter Piston |
Oversize 0 | 0,00 (Ukuran diameter piston asli sesuai pabrik) |
Oversize 25 | 0,25 mm |
Oversize 50 | 0,50 mm |
Oversize 75 | 0,75 mm |
Oversize 100 | 1,00 mm |
Oversize 125 | 1,25 mm |
Oversize 150 | 1,50 mm |
Oversize 175 | 1,75 mm |
Oversize 200 | 2,00 mm |
Nah, setelah melihat tabel di atas, dapat dipahami bahwa oversize diameter piston Tiger yang dianjurkan oleh pabrikan hanya sampai di Oversize 100. Bagi Anda yang mungkin ingin melakukan oversize lebih dari itu, sangat disarankan untuk melakukan diskusi terlebih dahulu dengan teknisi ahli yang berpengalaman di bidangnya.
Perawatan Diameter Piston Tiger
Meskipun diklaim tidak rewel, tidak ada salahnya melakukan perawatan yang optimal untuk bagian piston Tiger kesayangan Anda. Kondisi piston Tiger yang sehat memicu tenaga yang optimal ketika digunakan untuk berkendara. Dan yang lebih utama tentunya meminimalisir terjadi kerusakan dan potensi kecelakaan lalu lintas.
Bagaimana cara perawatan piston Tiger? Pada umumnya, hal yang harus dilakukan tidak jauh berbeda dari merawat piston pada umumnya. Beberapa hal berikut dapat membantu Anda menjaga kondisi diameter piston si macan agar tetap prima dan bertenaga.
1. Mengganti Oli Mesin Secara Berkala
Penggantian oli mesin secara berkala sangatlah dianjurkan. Selain untuk menjaga kondisi mesin, oli yang diganti tepat waktu akan menghindarkan piston dari resiko aus atau pengikisan pada diameter piston. Untuk diketahui, piston yang aus akan mengurangi pengapian yang dihasilkan, sehingga menurunkan performa jalannya Honda Tiger kesayangan Anda.
2. Menggunakan Bahan Bakar Berkualitas
Bahan bakar berkualitas ternyata memiliki pengaruh yang cukup tinggi bagi keberlangsungan umur piston Tiger Anda. Bahan bakar berkualitas memiliki kandungan timbal yang rendah, sehingga menjaga lapisan luar diameter piston Tiger Anda tetap kuat. Dengan demikian, kendaraan akan tetap beroperasi optimal.
Sumber: