Kalau kalian punya alergi atau asma, maka tingkat kelembaban di dalam rumah perlu diperhatikan. Itu karena tingkat kelembapan yang berlebihan dapat menyebabkan pertumbuhan jamur, kotoran dan menyebabkan alergi serta masalah kesehatan lainnya.
Selain masalah kesehatan, tingkat kelembapan yang terlalu tinggi atau rendah dapat menyebabkan kerusakan struktural pada rumah. Sebaliknya, kisaran kelembaban yang terlalu rendah juga dapat menyebabkan masalah kesehatan, terutama iritasi tenggorokan, hidung dan mata.
Dengan bantuan humidifier dan dehumidifier, mengatur tingkat humiditas menjadi sangat mudah. Hal ini tentu akan membantu menjaga kualitas udara sehingga dapat mencegah alergi dan asma, serta kerusakan pada konstruksi rumah. Perlu kalian tahu kalau istilah kelembapan atau humidity biasanya mengacu pada kelembaban relatif (relative humidity), bukan kelembaban absolut.
Apa Itu Kelembaban Relatif (RH)?
Kelembapan relatif atau relative humidity adalah jumlah kadar air (uap air) di udara berbanding dengan jumlah kadar air maksimal yang bisa ditampung oleh udara tersebut pada suhu tertentu. Dengan kata lain, relative humidity merupakan kemampuan udara untuk menampung uap air.
Untuk lebih jelasnya, udara secara sebetulnya fisik tidak mampu menampung uap air karena bergerak dengan sangat cepat. Ketika udara di rumah mencapai kapasitas uap air tertentu, ia akan berkondensasi menjadi lembab, menyebabkan udara basah.
Saat relative humidity terlalu tinggi, biasanya di atas 50%, pertumbuhan jamur dan alergi akan menjadi lebih cepat dan dapat menyebabkan gejala alergi dan asma.
Pentingnya Relative Humidity
Salah satu cara membuat kualitas udara di rumah menjadi sehat adalah dengan rutin memerhatikan dan mengatur tingkat kelembaban relatif. Dengan cara ini, kalian bisa menentukan jumlah kadar air pada udara, dan spesifikasi humidifier dan dehumidifier yang cocok. Terkait kisaran relatif humidity, itu juga tergantung dari geografis dan iklim tempat tinggal kalian.
Secara matematika, relative humidity diukur dalam persen (%). Artinya, kelembapan relatif merujuk kepada jumlah uap air pada udara dalam satuan gram per meter cubic (g/m3), dibagi gram per meter cubic (g/m3) maksimal uap air yang bisa dikandung udara tersebut, kemudian dikalikan 100 persen, dan diperoleh lah persentasi relative humidity. Kalau mau lebih praktis, kalian bisa membeli Hygrometers atau dehumidifier untuk mengukur persentase RH di rumah kalian.
Misalnya, 30% relative humidity berarti dari 100 gram uap air yang bisa ditampung, udara hanya menampung sekitar 30 gram.
Bagaimana Membuat Udara Sehat?
Kebanyakan orang melakukan aktivitasnya di dalam ruangan. Kalian mungkin terkejut mendapati bahwa ternyata jumlah polusi udara di dalam ruangan itu 2 sampai 5 kali lebih banyak dari polusi yang ada di luar.
Kalian mungkin menyadari debu yang bertebaran di atas meja dan rak buku, namun tidak dapat melihat polusi pada udara yang kalian hirup. Beberapa jenis polusi di dalam ruangan dan sumbernya, diantaranya asbestos, bakteri and virus, carbon monoxide, debu, formaldehyde, kelembaban, dan senyawa organik lainnya.
Sebaliknya, kalian perlu tahu karakteristik udara yang sehat diantaranya; relative humidity di bawah 50%, bebas toksin, ventilasi yang baik dan segar.
Berapa Kisaran Ideal Kelembaban Relatif?
Kelembaban di atas 50% termasuk terlalu tinggi, sementara di bawah 30% itu justru sangat rendah. Artinya, relative humidity yang ideal berkisar antara 30% sampai 50%, berdasarkan EPA. Tentu tempat tinggal dan iklim setempat juga menjadi faktor lainnya.
Bagaimana Jika Relative Humidity berlebihan?
Saat suhu berubah, kemampuan udara untuk menahan uap air ikut berubah. Udara dapat menampung lebih banyak uap air ketika lebih hangat. Sebaliknya, udara yang lebih dingin tidak dapat mengandung banyak uap air.
Kelembaban relatif yang berlebihan dapat menyebabkan kualitas udara dalam ruangan menurun dan memburuk sehingga membahayakan kesehatan kalian dan juga kesehatan rumah kalian.
Masalah Kelebihan Relative Humidity
Kalau kalian tinggal di daerah yang kering, mungkin permasalahan seperti ini jarang terjadi. Namun, hal ini bisa terjadi pada iklim tertentu. Berikut beberapa kerusakan yang bisa terjadi akibat kelebihan lembab:
- Pertumbuhan jamur
- Bau apek di rumah
- Wallpaper mengelupas atau cat menggelegak
- Lantai dan furnitur kayu melengkung
- Peralatan elektronik tidak berfungsi
- Kondensasi atau jendela berkabut
- Noda air di dinding atau langit-langit
- Kusen jendela dan pintu menyusut
- Dan lain lainnya
Masalah Kesehatan Akibat RH Berlebih
Kualitas udara yang buruk karena tingkat kelembapan relatif berlebih dapat menyebabkan pertumbuhan jamur dan dinding yang mengelupas, bahkan berdampak pada kesehatan. Orang dengan gejala asma, alergi, dan sistem kekebalan tubuh yang terganggu cenderung mengalami lebih banyak masalah.
Beberapa efek kesehatan dari kelembaban berlebih mungkin termasuk:
- Masalah pernapasan, seperti asma yang memburuk atau gejala alergi
- Ruam kulit dari pori-pori tersumbat sehingga tidak bisa mengeluarkan keringat (ruam panas) saat panas dan lembab
- Iritasi hidung, mata, dan tenggorokan
- Peningkatan pelepasan gas Volatile Organic Compounds (VOCs) di rumah, yang menyebabkan resiko kesehatan lainnya seperti eksim, kanker, dan kerusakan sistem saraf (sumber: Arundel, et. al, 1986)
- Kelelahan
Akibat Kelembaban Relatif yang Terlalu Rendah
Jika kelembaban relatif yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah, hal yang sama juga berlaku saat kelembapan terlalu rendah. Namun, gejalanya terkadang tidak disadari.
Saat udara di luar dingin, kalian mungkin menghidupkan pemanas atau perapian. Cara ini bisa membuat kelembaban di dalam rumah turun di bawah tingkat ideal dan menyebabkan udara menjadi sangat kering. Beberapa masalah akibat kelembaban relatif rendah meliputi:
- Penyusutan furnitur kayu, pintu, dan bingkai jendela
- Pemisahan dan pembengkokan lantai kayu
- Pengelupasan wallpaper dinding
Masalah Kesehatan Karena RH Rendah
Kelembaban relatif rendah juga dapat memengaruhi kesehatan. Berikut beberapa gejala yang ditimbulkan dari udara kering, menurut Klinik Cleveland:
- Lebih rentan terhadap pilek dan penyakit pernapasan
- Badan menggigil
- Kulit, bibir, dan rambut kering, gatal, atau pecah-pecah
- Tenggorokan dan hidung kering dan gatal
- Kulit gatal dan pecah-pecah
- Listrik statis
- Mata kering
- Hidung berdarah
- Pilek dan flu yang memburuk
- Gejala asma dan alergi yang memburuk
Bagaimana Menjaga RH Optimal?
Ada metode sederhana untuk mempertahankan tingkat kelembapan pada tingkat yang ideal, yaitu antara 30% dan 50%. Caranya? Menggunakan humidifier dan dehumidifier.
1. Dehumidifier
Dehumidifier bekerja dengan menghilangkan kelembapan berlebih sehingga mencegah tumbuhnya jamur, debu, dan lumut. Kalian bisa membeli dehumidifier portabel atau dehumidifier yang dipasang di sistem HVAC. Dehumidifier portabel cenderung jauh lebih terjangkau dan mudah digunakan. Sementara dehumidifier pada sistem HVAC biasanya membutuhkan instalasi profesional dan bisa sangat mahal.
2. Humidifier
Berbeda dengan dehumidifier, humidifier merupakan alat yang bisa mengeluarkan uap air untuk membantu menjaga kelembaban udara di dalam ruangan. Bila digunakan dengan benar, pelembab udara dapat membantu meningkatkan kualitas udara dalam ruangan yang kering.