caramesin.com – Fungsi dan Kontruksi Ignition Coil (Koil Pengapian),Salah satu syarat pengoperasian mesin adalah adanya panas, aligator di dalam mesin bensin menghasilkan panas. Dan yang mengatur buaya disebut sistem inflamasi.
Sistem pengapian konvensional terdiri dari beberapa komponen dasar seperti baterai, kunci kontak, koil pengapian, distributor, platina, kapasitor dan busi.
Sementara itu, sistem pengapian langsung tidak lagi memiliki distributor karena arus disalurkan oleh ECU. Dan dalam DIS (sistem pengapian langsung) ada satu koil pengapian untuk setiap silinder, yang berarti satu koil melayani satu silinder.
Ada juga satu coil yang melayani dua silinder. Kita belum akan membahas ignition coil yang ada pada direct ignition system, melainkan membahas tentang ignition coil pada sistem pengapian konvensional.
Fungsi ignition coil (koil pengapian)
Ignition coil atau koil pengapian pada sistem pengapian berfungsi untuk meningkatkan atau merubah tegangan rendah baterai (12 volt) menjadi tegangan tinggi (10 ribu volt lebih) agar dapat menghasilkan loncatan bunga api pada busi.
Tanpa adanya ignition coil maka busi tidak dapat memercikkan bunga api, karena fungsi dari ignition coil ini adalah untuk merubah tegangan baterai yang rendah (kurang lebih 12 volt) menjadi tegangan super tinggi, koil akan merubah tegangan bateri menjadi tegangan tinggi sekitar 10 ribu volt bahkan lebih yang digunakan untuk menghasilkan bunga api pada busi.
Tegangan super tinggi ini akan dialirkan ke busi pada masing-masing silinder sesuai urutannya. Kita tahu bahwa busi memiliki celah antara elektroda tengah dan elektroda negatif, pada tegangan tinggi ini tegangan dapat melompat dari elektroda tengah (positif) ke elektroda negatif, yang menghasilkan buaya yang kuat.
Jadi lompatan tinggi pada buaya juga membutuhkan tegangan tinggi. Jika tegangan yang diterapkan pada busi rendah, itu tidak akan menghasilkan percikan yang kuat. Sekarang Anda tahu cara kerja koil pengapian ini.
Kumparan pengapian dan desain Kontruksi dan Komponen Ignition Coil
Kontruksi dan Komponen Ignition CoilUntuk koil pengapian konvensional biasanya terdiri dari satu koil, yang melayani semua silinder, Anda dapat melihat gambar koil pengapian pada gambar berikut. Kumparan pada dasarnya terdiri dari inti baja dan dua jenis kumparan, yaitu kumparan primer dan kumparan sekunder. Lihat gambar di bawah ini untuk lebih jelasnya beserta nama bahannya:
Inti besi atau inti kumparan biasanya terbuat dari baja silikon tipis, yang digulung rapat, inti besi ini kemudian dibungkus dengan kawat, yang kemudian kita sebut kumparan.
Kumparan sekunder dan kumparan primer
Seperti yang saya sebutkan di atas, kumparan terdiri dari dua kumparan, kumparan primer dan kumparan sekunder.
Kedua kumparan ini dibungkus dengan inti besi, kumparan sekunder dibungkus langsung dengan inti besi, sedangkan kumparan primer dililitkan ke kumparan sekunder. Oke, mari kita bicara tentang dua game itu.
#. kumparan kedua
Kumparan sekunder memiliki diameter kawat sekitar 0,01 – 0,1 mm. Sebaliknya, dengan diameter kawat kecil, tetapi jumlah tikungannya sangat banyak, yaitu 13.000 hingga 15.000 tikungan. Kumparan sekunder ini dililit dengan inti baja (core). Resistansi kedua koil pengapian adalah sekitar 10 – 18 ohm.
Seperti kumparan utama, kumparan kedua memiliki dua ujung. Ujung pertama dihubungkan ke kumparan utama dan kutub positif kumparan. Dan ujung lainnya terhubung ke terminal tegangan tinggi dengan pegas.
#. kumparan utama
Kumparan utama memiliki kawat yang diameternya lebih tebal dari kawat kumparan kedua, yaitu kurang lebih 0,5 – 1 mm. Kumparan primer ini mengelilingi kumparan kumparan sekunder. Dengan diameter yang besar, jumlah lilitan kumparan primer lebih sedikit daripada jumlah lilitan kumparan sekunder. Jumlah lilitan kumparan utama kumparan pengapian sekitar 150 – 300 lilitan.
Kumparan utama terdiri dari dua ujung, ujung pertama dihubungkan ke kutub positif kumparan dan ujung kedua dihubungkan ke kutub negatif kumparan. Hambatan utama kumparan adalah sekitar 2 ohm.
Untuk mencegah terjadinya korsleting antar lapisan gulungan yang saling berdekatan, atau antar lapisan disediakan separasi kertas dengan ketahanan separasi yang sangat halus (tinggi). Terdapat rongga didalam kumparan, rongga didalam tabung kumparan dilengkapi dengan oli / kompon penyekat, yang berguna untuk meningkatkan ketahanan panas dari kumparan penyalaan saat beroperasi.