Percaya atau tidak, hal pertama yang terpikir di benak orang-orang ketika mendengar kata “fungsi tutup radiator” adalah kegunaannya sebagai penahan kebocoran cairan radiator. Hal ini mengingat konteks “penutup” kerap kali dikaitkan dengan gerbang penjaga.
Padahal, fungsi tutup radiator sebenarnya lebih dari sekadar penutup tubuh radiator. Mengutip laman Suzuki, misalnya, disebutkan bahwa peran tutup radiator mencakup menjaga kestabilan suhu dingin dalam mobil, memastikan sirkulasi cairan tetap berjalan dengan baik, dan mempertahankan tekanan internal dalam radiator.
Walau sekilas terlihat sepele, namun fakta menunjukkan bahwa ketiadaan tutup radiator dapat berakibat fatal pada proses kerja mesin dalam mobil. Coba bayangkan jika sewaktu-waktu radiator mobil tidak tertutup erat. Sudah bisa dipastikan, mesin mobil akan cepat panas sehingga nantinya bisa merusak komponen-komponen di sekitarnya.
Apa Fungsi Tutup Radiator?
Untuk itulah Anda perlu mendalami informasi mengenai fungsi tutup radiator. Dengan mengetahui informasi ini secara menyeluruh, jelas mobil Anda nantinya akan terhindar dari marabahaya di masa mendatang. Tak perlu berlama-lama lagi, berikut adalah penjelasan detailnya.
1. Sebagai Penutup Lubang Pengisian Coolant
Seperti kita ketahui, radiator merupakan komponen terpenting dalam menjaga kestabilan suhu dingin dalam mesin mobil. Artinya, ketidakstabilan volume cairan dalam radiator sangat mempengaruhi keadaan mesin mobil. Jika kekurangan coolant, misalnya, mesin akan menjadi lebih cepat dari biasanya sehingga mobil bakal lebih cepat rusak.
Inilah sebabnya kehadiran tutup radiator menjelma gerbang utama keselamatan mobil. Volume coolant akan terjaga dengan konsisten. Sirkulasi dalam radiator pun berjalan sebagaimana seharusnya.
2. Mempertahankan Suhu Dingin dalam Mesin Mobil
Baik, baik. Tadi sudah disebutkan bahwa tutup radiator berperan dalam menjaga kestabilan suhu dingin dalam mesin mobil. Dengan kata lain, mau tak mau komponen satu ini harus meredam kalor residu dari proses pembakaran, yang berpotensi memicu terjadinya overheating.
Untuk mengetahui bagaimana alurnya, kita bisa berkaca kembali pada laman di Suzuki. Di situ disebutkan bahwa secara alami kalor residu bersuhu tinggi — hasil dari sirkulasi radiator — dilepas ke udara. Jelas, kalor yang berkeliaran dengan bebas ini akan menimbulkan ketidakstabilan tekanan internal mesin.
Lain ceritanya jika radiator dilindungi tutupnya. Kalor residu bersuhu tinggi ini tentu tidak dibiarkan menyusup ke luar sistem. Sebaliknya, udara dingin dari luar tidak diberikan ruang untuk masuk ke dalam sistem radiator. Dengan kata lain, tutup radiator benar-benar menjaga suhu dingin tetap stabil seperti sedia kala.
Termasuk pula mencegah terjadinya perubahan di dalam sistem yang berada di luar kendali radiator. Kita tahu bahwasanya fluida memiliki sifat mudah mengalami penguapan ketika mencapai titik didihnya, tak terkecuali fluida dalam radiator. Jika ditanya mengapa hal ini bisa terjadi, maka penyerapan kalor secara berlebih yang menjadi alasan utamanya. Inilah sebabnya keberadaan tutup radiator menjawab persoalan pelik ini.
3. Menjaga Sirkulasi Radiator
Bolehlah kita menyebutkan tutup radiator sebagai gerbang utama kestabilan suhu dingin radiator. Namun tak sepantasnya kita melupakan tabung reservoir sebagai penampung cairan berlebih dari radiator.
Sebab — mengutip laman Northern Factory Sales — tutup radiator memiliki katup vakum yang memungkinkan coolant mengalir dari tangki reservoir ke radiator selama pendinginan. Saat suhu coolant menurun, coolant akan berkontraksi dan membuat ruang menjadi hampa. Pada saat ini, katup vakum terbuka dan menarik coolant dari tangki reservoir kembali ke radiator; membawanya ke posisi yang tepat.
Kalau boleh jujur, tabung reservoir bermanfaat dalam menyedot-menyalurkan sesuai momentum kebutuhan radiator, apakah jika berlebih ia akan ditampung dalam tabung reservoir atau malah disalurkan ke radiator. Yang jelas kedua kondisi ini mensyaratkan keberlangsungan sirkulasi radiator secara alami.
4. Memastikan Kestabilan Tekanan pada Sistem Radiator
Fungsi tutup radiator terakhir ialah memastikan kestabilan tekanan pada sistem radiator. Mengapa harus dilakukan sedemikian rupa, karena ini akan berpengaruh terhadap proses sirkulasi radiator itu sendiri. Imbasnya secara jangka panjangnya adalah, performa dan kinerja dari mesin.
Lantas, apa hubungan antara tekanan dan tutup radiator? Jadi begini. Bayangkan suatu radiator ditutupi dengan rapat. Jika tidak ada udara yang keluar-masuk, otomatis tekanan terjaga dengan stabil dan sirkulasi berjalan begitu damai sebagaimana seharusnya.
Itulah beberapa fungsi tutup radiator dalam menjaga performa mesin agar tetap bekerja secara maksimal. Dengan menukil informasi-informasi ini, harapannya, Anda dapat memahami proses fisis dalam mesin dan mengantisipasi kerusakan-kerusakan pada mobil.