Mungkin banyak yang berpikir kalau sistem air conditioner mobil dapat menciptakan udara sejuk dengan sendirinya. Padahal yang benar adalah AC bekerja dengan menyerap panas dan kelembaban sehingga yang tinggal hanyalah udara yang lebih dingin.
Mempunyai pemahaman baik tentang sistem pendingin AC pada mobil akan membantu kalian dalam mencari solusi ketika terjadi masalah ke depannya. Karena itu, baca artikel ini dengan baik dan ambil manfaat dari informasi yang disajikan.
Apa Maksud AC Mobil?
Air Conditioner biasa disingkat AC merupakan suatu sistem pendingin yang dapat menurunkan suhu udara sekitar melalui mekanisme tertentu. Baik AC yang biasa kalian jumpa pada ruangan bangunan atau pun di mobil tidak ada bedanya karena keduanya punya prinsip kerja yang serupa. Namun jika letaknya dalam mobil, maka itulah yang disebut AC mobil.
Cara kerja sistem AC di semua mobil pun sama, yakni mengeluarkan panas dan kelembapan dari dalam mobil dengan menggunakan fluida pendingin (coolant) yang dikenal dengan sebutan refrigerant. Jika ditelaah lebih dalam, maknisme kerja AC sebetulnya lebih kompleks dari itu. Untuk lebih detail, bagian selanjutnya akan menjelaskan cara kerja AC mobil, beserta komponen dan fungsinya.
Cara Kerja AC Mobil: Komponen dan Fungsinya
Seperti pada umumnya, AC mobil juga memiliki susunan komponen serupa dengan AC konvensional. Berikut penjabaran mengenai komponen bagian AC beserta fungsinya:
1. Evaporator Menyerap Panas Dari Dalam Mobil
Di sinilah hal menakjubkan terjadi. Sementara komponen lain yang terletak di kompartmen mesin, evaporator dipasang pada bagian kabin. Meski kelihatannya seperti radiator, evaporator berfungsi untuk menyerap panas dari dalam mobil. Singkatnya, evaporator dapat menarik serta menyerap panas dari udara dalam mobil dengan bantuan refrigerant.
Refrigerant masuk ke kumparan kumparan evaporator sebagai fluida pendingin bertekanan rendah, idealnya sekitar 0 derajat Celcius. Dalam kasus ini, refrigerant harus bebas dari kandungan air sebagaimana air akan membeku pada titik suhu 0 derajat Celcius. Sementara itu, refrigerant yang termasuk fluida khusus tidak akan membeku pada titik suhu tersebut.
Nantinya, panas yang diserap di kabin mobil cukup untuk membuat Refrigerant R-134 menguap (evaporasi) dan berubah menjadi gas. Dalam bentuk gas, refrigerant dapat menyerap panas lebih banyak.
Komponen tambahan yang disebut akumulator akan diperlukan jika sistem menggunakan orifice tube. Komponen ini diletakkan di antara evaporator dan kompresor, berfungsi untuk menyerap kelebihan cairan pada refrigerant sebelum masuk ke kompresor.
Evaporator juga dapat menghilangkan kelembaban udara dalam mobil sehingga tercipta udara yang sejuk dan tidak terlalu basah. Kalau kalian melihat tetesan butiran air dari mobil, bisa saja asalnya dari evaporator AC, jadi kalian tidak perlu khawatir.
2. Kompresor Memanaskan Refrigerant
Setelah menyerap panas dari dalam mobil, gas refrigerant akan dialirkan menuju kompresor. Kompresor AC mobil digerakkan oleh poros engkol mesin kendaraan melalui tali penghubung (belt).
Fungsi dari komponen ini adalah untuk menaikkan tekanan dan suhu refrigerant yang berbentuk gas. Setidaknya, suhu yang dibutuhkan agar refrigerant bisa mengeluarkan panas nantinya ialah lebih tinggi dari suhu udara sekitar. Di sinilah juga refrigerant mempunya suhu paling tinggi.
Selain itu, kompresor juga mampu memberi dorongan pada refrigerant sehingga bisa mengalir ke seluruh komponen pada sistem. Kinerja kompresor sangat tergantung dengan kebutuhan si pengguna mobil. Jika mereka ingin udara yang lebih dingin, maka kompresor harus bekerja lebih ekstra untuk dapat menaikkan tekanan beserta suhu refrigerant, dan sebaliknya. Seperti itulah kurang lebih cara kerja kompresor AC mobil.
Baca juga: Bagaimana Cara Kerja Kulkas Mendinginkan Makanan? Ini Jawabannya!
3. Kondensor Mengeluarkan Panas
Bagian kondensor pada AC mobil pada dasarnya bekerja seperti radiator, yakni meradiasikan panas keluar dari mobil. Singkatnya, fungsi kondensor adalah untuk mengeluarkan panas yang dibawa oleh refrigerant. Di sinilah terjadinya mekanisme perpindahan panas konveksi dari refrigerant ke udara sekitar.
Perpindahan panas ini secara alami dikarenakan suhu refrigerant yang lebih tinggi dari udara sekitar. Seperti yang kita ketahui, panas mengalir dari benda yang suhunya tinggi ke tempat yang suhunya lebih rendah, jika ditarik ke ilmu fisika atau termodinamika.
Setelah kehilangan panas, refrigerant berubah menjadi cair kembali atau dengan kata lain terjadi proses kondensasi atau mengembun (itulah kenapa komponen ini disebut kondensor). Refrigerant sendiri masuk ke kondensor dalam bentuk gas termampatkan setelah dari kompresor.
4. Katup Ekspansi Termal (TXV) Menurunkan Tekanan Pendingin
Menurunkan tekanan refrigerant adalah tugas komponen ini. Kalau kalian bisa menyentuh komponen ini, maka kalian akan merasakan perubahan panas jadi dingin.
Refrigerant mengalir dari receiver-dryer melalui katup ekspansi ini, dimana terjadi proses ekspansi. Hasil dari proses ekspansi ini adalah turunnya tekanan refrigerant sehingga nantinya bisa masuk ke evaporator lagi.
Katup ini dapat mendeteksi tekanan dan menyesuaikan aliran refrigerant sehingga memungkinkan sistem untuk bekerja secara konsisten. Namun, bagian dari katup sendiri biasanya aus, karena itu perlu diperiksa secara berkala.
Sebagian kendaraan memakai orifice tube sebagai ganti katup ekspansi. Meski demikian, fungsi kedua alat ini sama yaitu untuk menurunkan tekanan tekanan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Orifice tube memungkinkan refrigerant untuk mengalir dengan stabil dan tidak memiliki bagian yang bergerak. Namun masalahnya adalah orifice tube biasa tersumbat.
Sistem Air Conditioning dengan orifice tube secara otomatis menghidupkan dan mematikan AC untuk mengatur aliran refrigerant ke evaporator.
5. Receiver atau Dryer Membatasi Kandungan Air
Receiver atau dryer memiliki butiran butiran kecil yang dapat menarik dan mengeringkan kandungan air. Pada praktiknya, receiver-dryer berfungsi untuk menghilangkan partikel air yang masuk ke dalam sistem AC. Karena kandungan air yang dibiarkan bisa merusak sistem air conditioner mobil. Dengan kata lain, receiver/dryer dapat menurunkan tingkat kelembapan refrigerant dan meneruskan nya ke evaporator.
Baca juga: 10 Alat Pada Sistem Pendingin Mesin Mobil, Radiator Masuk!
Recharging AC (Isi Ulang)
Apakah perlu melakukan isi ulang AC? jawabannya perlu perlu saja. Isi ulang AC maksudnya membersihkan sistem dan mengganti refrigerant lama dengan yang baru.
Pada kasus lain, AC mobil mu mungkin sudah kehilangan beberapa cairan refrigerant semenjak digunakan dari awal. Nah, jenis refrigerant yang direkomendasikan tentu saja tipe R-134a.