Apa kamu pernah mendengar kata LDR? Bukan hubungan jarak jauh antara lawan jenis alias Long Distance Relationship. LDR yang kami maksud adalah sebuah komponen elektronika yang sangat berguna untuk diaplikasikan pada suatu rangkaian.
LDR di bidang elektronika merupakan singkatan dari Light Dependent Resistor atau dikenal juga sebagai photoresistor. Komponen ini merupakan resistor yang termasuk golongan transduser karena nilai resistansinya dapat berubah oleh intensitas cahaya yang mengenainya. Atau mudahnya, LDR adalah sensor cahaya.
Semakin terang alias intensitas cahaya yang mengenai LDR semakin tinggi, maka resistansinya akan menurun. Sebaliknya, semakin gelap atau intensitas cahaya menjadi rendah maka nilai resistansi LDR akan semakin tinggi, sehingga menghambat arus listrik untuk mengalir.
Lalu untuk apa biasanya LDR digunakan dan bagaimana pengaplikasiannya? Silakan disimak penjelasan kami tentang fungsi LDR berikut ini.
Fungsi Light Dependent Resistor (LDR)
Seperti yang sudah disinggung bahwa komponen ini sangat peka terhadap perubahan cahaya, maka fungsinya pada sebuah rangkaian tak lepas dari sifatnya tersebut. Dia dapat menjadi “indera” bagi rangkaian listrik untuk mengetahui seberapa gelap dan terangnya kondisi di lingkungan.
LDR yang merupakan sensor cahaya ini dapat digunakan untuk rangkaian elektronika seperti saklar otomatis yang bekerja berdasarkan intensitas cahaya. Di mana kamu bisa membuat saklar yang secara otomatis mengalirkan listrik (ON) ketika terkena cahaya dan akan terhambat (OFF) ketika kondisi gelap.
Intinya komponen bernama LDR ini dapat difungsikan untuk mengatur besar kecilnya aliran arus listrik berdasarkan intensitas cahaya. Masalah output atau tindakan yang terjadi ketika kondisi gelap atau terang bisa kamu sesuaikan dengan menambahkan rangkaian sesuai kebutuhan.
Agar kamu lebih memahami fungsi dari sensor LDR, mari kita lihat beberapa cara pengapilkasian LDR berikut ini.
Aplikasi Sensor LDR (Light Dependent Resistor)
Umumnya LDR ini dikenal untuk mengatur nyala lampu agar bisa hidup dan mati secara otomatis. Berikut beberapa contoh aplikasi paling umum dari LDR:
- Lampu jalan, jika malam tiba dan cahaya matahari redup, maka lampu jalan dapat menyala otomatis dengan adanya LDR sebagai sensor cahaya
- Sensor di handphone, LDR juga diaplikasikan di handphone yang dapat menjadi sensor untuk mengatur tingkat kecerahan layar secara otomatis berdasarkan gelap dan terangnya kondisi di sekitar.
- Lampu mobil, beberapa mobil menerapkan sensor LDR agar lampunya dapat otomatis menyala saat berkendara di malam hari
Semua aplikasi di atas mengandalkan fungsi LDR yang mampu mendeteksi intensitas cahaya. LDR dapat dirangkai bersama komponen lain untuk menjadi relay otomatis yang menyalakan dan mematikan lampu berdasarkan perubahan intensitas cahaya. Berikut rangkaian paling umum untuk ON/OFF relay otomatis menggunakan LDR.
Tegangan DC yang dibutuhkan LDR untuk berfungsi disuplai melalui rangkaian penyearah atau dari baterai. Rangkaian di atas mengubah tegangan AC menjadi DC. Rangakaian penyearah menggunakan step-down transformer yang memperkecil tegangan dari 230V ke 12V. Dioda yang terhubung dalam bentuk bridge berfungsi untuk mengubah tegangan AC ke DC.
Regulator tegangan berfungsi untuk mengubah 12V DC ke 6V DC dan tegangan DC ini akan dialirkan ke semua bagian rangkaian. Suply 230V AC ke rangkaian penyearah dan ke beban harus dijaga tetap mengalir untuk mengoperasikan sirkuit ini.
Saat pagi hari, sensor memiliki resistansi rendah sekitar 100Ω karena intensitas cahaya di pagi hari yang tidak terlalu terang. Sehingga arus listrik mengalir dan menyalakan lampu. Lalu di kondisi terang, LDR akan memiliki nila resistansi sangat tinggi (20MΩ) sehingga membuat arus listrik tidak mengalir dan lampu akan mati.
Nah itulah penjelasan singkat tentang fungsi dan pengaplikasian Light Dependent Resistor alias LDR. Penggunaan LDR ini dapat kamu variasikan sesuai kreatifitasmu, yang jelas dia adalah sensor yang peka pada perubahan intensitas cahaya. Semoga bermanfaat!