Selain sumber energi yang tidak terbatas, ada juga sumber energi yang terbatas dan akhirnya akan habis. Sumber energi ini disebut sebagai energi yang tidak dapat diperbaharui atau sumber energi terbarukan. Artikel ini membahas beberapa hal mulai dari pengertian, contoh sumber daya, serta kelebihan dan kekurangannya.
Pengertian Energi Tidak Terbarukan
Sumber energi yang tidak dapat diperbarui (non-renewable energy) merupakan sumber daya yang membutuhkan waktu panjang untuk bisa tersedia kembali. Karena itu, sumber energi ini pada akhirnya akan habis jika dieksploitasi terus terusan. Pertanyaannya, apa yang membuat orang orang memakai sumber daya yang notabene nya berbahaya bagi lingkungan ini?
Salah satu kelebihan mutlak nya adalah sumber daya ini sangat efisien. Meski dalam jumlah yang sedikit, energi yang bisa dihasilkan terbilang besar. Misalnya, bensin yang pada kendaraan, listrik yang tiap hari kalian nikmati berasal dari pembakaran batu bara pada pembangkit listrik, dan masih banyak lagi.
Tak heran jika sumber energi yang tidak dapat diperbarui banyak dimanfaatkan dalam dunia industri. Meski terbilang efisien, ada banyak masalah timbul dari penggunaan sumber daya ini. Mulai dari dampak negatif bagi lingkungan sampai pada tubuh manusia.
Sumber Energi yang Tidak Dapat Diperbaharui
Beberapa contoh sumber energi di bawah ini berasal dari bumi. Karena membutuhkan waktu ratusan juta tahun untuk bisa dihasilkan, sumber energi ini dikategorikan sebagai terbatas atau tidak dapat diperbarui.
1. Batu bara
Batu bara termasuk bahan bakar fosil yang berasal dari bangkai sisa-sisa tumbuhan mati ratusan juta tahun lalu. Jumlahnya yang terbatas dikarenakan butuh jutaan tahun untuk bisa tersedia kembali.
Batubara memiliki kandungan karbon paling besar diantara semua bahan bakar fosil lainnya. Ini berarti pembakaran batu bara dapat menimbulkan efek rumah kaca yang tidak baik untuk lingkungan dan planet kita. Batu bara juga menghasilkan polusi dan emisi gas dalam jumlah besar saat proses pembakaran.
Penggunaan batu bara bisa dijumpai salah satunya pada industri pembangkit listrik tenaga uap (PLTU). Batu bara dibakar untuk menghasilkan energi panas yang nantinya diubah menjadi energi mekanis dan listrik.
2. Minyak mentah
Minyak mentah juga dikenal sebagai minyak bumi yang diekstrak dan dimurnikan sehingga menghasilkan produk lainnya seperti bensin, solar, dan bahan bakar jet. Produk ini banyak digunakan sebagai sumber energi pada sektor transportasi, industri, hingga untuk tujuan komersil.
Ratusan juta tahun lalu sebelum dinosaurus ada, banyak tumbuhan dan hewan laut kecil mati dan tenggelam di dasar lautan. Bangkai ini terkubur oleh sedimen dan pasir yang akhirnya berubah menjadi batu.
Saat lapisan batu menebal, tekanan dan panas mulai menumpuk. Peristiwa ini menyebabkan bahan organik terpecah menjadi senyawa yang disebut hidrokarbon (terbuat dari atom hidrogen dan karbon). Akhirnya, batuan jenuh minyak seperti spons basah terbentuk.
Baca juga: Mengapa kita butuh energi alternatif?
3. Gas alam
Sama halnya minyak mentah, gas alam juga terbentuk dari sisa-sisa tumbuhan dan hewan laut kecil yang mati dari 300-400 juta tahun lalu. Bangkai ini terkubur pada dasar laut oleh sedimen yang berubah menjadi batu. Seiring berjalannya waktu, lapisan batu ini menjadi lebih tebal dan membuat energi pada bangkai tanaman dan hewan di dalamnya tertekan. Akhirnya, tekanan dan panas mengubah campuran organik ini menjadi minyak dan gas alam.
Saat gas alam berhasil dibawa keluar ke permukaan, proses pembersihan dan pemurnian harus dilakukan. Gas alam ini terdiri dari 90% metana, 10% sisanya adalah gas lain seperti propana dan butana.
4. Energi nuklir
Energi nuklir dihasilkan dari inti atom yang mengalami penggabungan (fusi) atau pemisahan (fisi). Pembangkit listrik tenaga nuklir sendiri menghasilkan listrik melalui pemisahan inti atom. Pembangkit nuklir menggunakan fisi nuklir dari unsur radioaktif yang disebut uranium untuk menghasilkan listrik.
Atom terdiri dari elektron, proton dan neutron. Proton dan neutron yang bergabung membentuk inti atom yang disebut nukleus dan merupakan asal energi nuklir. Seperti yang disebutkan, ada dua cara menghasilkan energi nuklir. Yaitu dengan fusi nuklir dimana inti atom digabungkan. dan fisi ketika inti atom dipisahkan.
Berbicara tentang energi nuklir, tentu erat kaitannya dengan uranium. Uranium bisa disebut sebagai elemen radioaktif yang terbentuk ketika Bumi pertama kali diciptakan. Salah satu karakteristik nya adalah mudah dibelah. Dan karena itu, uranium digunakan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Meskipun dapat ditemukan di seluruh dunia, uranium termasuk sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
Kelebihan vs Kekurangan Sumber Energi Tak Diperbaharui
Ada kualitas, ada harga. Itu kalimat yang cocok untuk mendeskripsikan sumber energi yang efisien ini. Walaupun dengan harga yang mahal, sumber daya ini masih tetap saja populer. Untuk menambah wawasan kalian, berikut kelebihan dan kekurangan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui:
Kelebihan:
- Banyak tersedia: manusia sudah menghabiskan banyak waktu, tenaga, uang untuk mencari dan memperoleh bahan bakar fosil. Hasilnya, sekarang kita mempunyai banyak persediaan
- Lebih mudah dicari: Bahan bakar fosil tersebar di seluruh dunia dan beberapa tempat sudah diidentifikasi memiliki sumber daya yang berlimpah
- Sangat efisien: Faktanya, bahan bakar fosil dapat menghasilkan lebih banyak energi meski dengan sedikit bahan bakar
- Mudah dipindahkan: Misalnya melalui pipa bawah tanah
- Set up lebih mudah: Bahan bakar fosil dapat diset-up di mana saja selama ada ketersediaan yang cukup
Kekurangan:
- Polusi: membakar bahan bakar fosil menghasilkan karbon dioksida yang secara langsung berkontribusi pada pemanasan global. Jadi, bahan bakar fosil dapat memberi dampak yang sangat buruk dalam jangka panjang.
- Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan besar: untuk memastikan pembangkit listrik terus beroperasi, bahan bakar harus tersedia setiap waktu. Karena itu pembangkit listrik membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
- Masalah kesehatan: Buruknya udara karena polusi dari proses pembakaran bahan bakar fosil dapat menyebabkan masalah serius pada kesehatan paru paru dan asma.
- Akan habis pada waktunya: Saat semua fosil di dunia ini sudah habis dipakai, maka tidak ada cara lain selain menunggu sampai ratusan tahun kembali. Tentu ini kabar buruk bagi generasi anak cucu kita nanti.
- Minyak tumpah: Ada kasus dimana tanki pengangkut minyak tumpah dan membahayakan ekosistem air laut dan sungai. Belum lagi kalau ada pemukiman di sekitar tempat kecelakan terjadi.
- Peningkatan biaya: Permintaan yang tinggi dan terbatasnya ketersediaan seringkali membuat harga bahan bakar fosil mengalami kenaikan yang tidak wajar
- Masalah kesehatan pekerja: menambang batu bara dan mengebor minyak itu beresiko dan berbahaya
Kesimpulan
Di satu sisi, penggunaan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui memang terbilang efisien, namun di sisi lain ada hal besar yang sedang menunggu kita ke depannya. Hal besar yang dimaksud menyangkut lingkungan tempat hidup banyak orang. Untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan, kita bisa menggalakkan penggunaan energi alternatif. Sebagai sumber daya terbarukan, dampak yang dihasilkan tidak lah seburuk dari penggunaan bahan bakar fosil. Saya percaya masa depan yang cerah dengan sumber energi terbarukan.