caramesin.com – Presiden keenam Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bertemu dengan mantan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Ban Ki-moon di sela-sela menghadiri Konferensi Internasional Riyadh.
“Konferensi internasional itu antara lain membahas sustainable travel and tourism,” ujarnya di akun media sosial SBY di Jakarta, Kamis. SBY mengatakan, dalam pertemuan itu mereka mengenang persatuan, khususnya kerja sama internasional yang dipimpin Indonesia.
Hubungan saya dengan Sekjen PBB dimulai saat saya menjadi tuan rumah COP 13 (Perubahan Iklim) di Bali tahun 2007. Pertemuan itu hampir berakhir, tetapi kami berdua memutuskan untuk melanjutkan percakapan. Berkat konferensi yang berjalan dan menciptakan ‘Bali Roadmap’ yang bersejarah,” jelasnya. SBY menyatakan kesepakatan lain, ketika dia menerima mandat dari PBB dan Perdana Menteri Inggris Cameron dan Presiden Liberia Sirleaf untuk memimpin kelompok tingkat tinggi yang menyiapkan gagasan dan rekomendasi tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (untuk menggantikan MDGs yang diharapkan dalam 2015 ).
Menurutnya, gagasan menjadi presiden Panel Tingkat Tinggi PBB didasarkan pada analisis PBB terhadap kontribusi dan pentingnya Indonesia dalam mengatasi perubahan iklim dan mencapai pembangunan berkelanjutan. “Satu bulan sebelum akhir masa jabatan saya sebagai Presiden Indonesia, di Markas Besar PBB di New York, atas persetujuan Sekjen PBB Ban Ki-moon, saya diberi hak untuk memimpin Global Green Growth Institute (GGGI) berbasis di Seoul, Korea Selatan. GGGI berada di tempat yang tepat di lingkungan pertumbuhan ekonomi,” katanya. Menurut SBY, hampir seluruh kerjasamanya dengan Ban Ki-moon adalah tentang bagaimana bekerja sama dalam hubungan global secara efektif, sehingga perubahan iklim dapat diatasi dan pembangunan negara dapat dilakukan menuju masa depan yang lebih baik.