caramesin.com – Detoks Digital, Apa Urgensinya?,Tunjangan hidup yang kita miliki tidak boleh terus-menerus dihabiskan di ranah online. Masih banyak hal menarik dan bermanfaat lainnya yang bisa kita lakukan secara offline. Kita harus mengupayakan keseimbangan antara aktivitas di ranah online dan offline.
Ini bukan hanya dunia digital. Kami juga tidak kekurangan digitalisasi. Buktinya banyak dari kita yang selalu terlibat dalam berbagai aktivitas digital. Kami sibuk di ranah online. Dari fajar hingga senja. Bahkan, mereka sering seperti itu dari pagi hingga pagi.
Bangun pagi-pagi, kami hampir harus mendapatkan persediaan kami. Gulir layar dengan cepat. Cek saja inbox WA Anda misalnya. Dimungkinkan juga untuk melihat pembaruan status WA dari teman. Atau kita melakukan update status sendiri.
Sembari sarapan sebelum berangkat kerja, kami masih sempat mengecek akun media sosial kami. Sesampainya di kantor, kami sibuk mengecek inbox email kami serta membuat dan mengirim banyak email. Rapat zoom diikuti.
Dengan istirahat siang, kami menyempatkan diri sebelum kembali ke media sosial. Kami menghabiskan malam dengan browsing web (web) dan aplikasi belanja online. Siapa tahu ada diskon menarik. Di malam hari, ada waktu untuk YouTube atau mungkin video call dengan teman atau kerabat. Kembali ke akun media sosial Anda sebelum tidur, hanya untuk melihat informasi terbaru yang telah digulirkan di teras depan.
Ini adalah melihat bagaimana aktivitas digital telah menjadi bagian integral dari kehidupan kita. Kami merasa sulit untuk melepaskan sepenuhnya.
Kita tidak harus menghabiskan hidup kita secara online, bukan? Masih banyak lagi hal yang sangat menarik dan bermanfaat bagi kita di dunia offline.
Kami benar-benar perlu membatasi jumlah waktu yang kami habiskan untuk menatap layar perangkat. Kita perlu menjaga keseimbangan antara aktivitas online dan offline. Kita semua pernah mendengar istilah keseimbangan kehidupan kerja. Dengan kata lain, kita perlu menjaga keseimbangan antara kantor dan kehidupan pribadi. Mengapa kita tidak menyeimbangkan kehidupan online kita dengan kehidupan offline.
Pada titik inilah apa yang disebut detoks digital tampaknya menjadi sesuatu yang harus kita pertimbangkan. Namun, selalu online dan selalu terhubung secara digital memiliki konsekuensi negatif bagi kesehatan fisik dan mental. Banyak hasil penelitian mengkonfirmasi hal ini.
Secara umum, detoks digital mengacu pada istirahat dari penggunaan perangkat atau perangkat elektronik tertentu untuk jangka waktu tertentu. Sedangkan untuk ketinggiannya berbeda. Bisa beberapa menit, beberapa jam, beberapa hari, atau bahkan beberapa bulan.
Tidak menggunakan media sosial untuk waktu yang lama adalah salah satu bentuk detoks digital yang paling populer. Tak perlu kita ragukan betapa bermanfaatnya keberadaan media sosial saat ini. Namun, kerusakannya juga tinggi. Tak sedikit dari mereka yang memilih untuk tidak membuka media sosial dalam jangka waktu tertentu mengaku merasa lebih rileks, nyaman, dan bahagia dalam hidup. Selain itu, mereka juga mengaku lebih produktif.
Pada saat yang sama, mereka lebih mampu mengembangkan interaksi sosial di dunia nyata. Bukan rahasia lagi bahwa ketersediaan gadget selalu mengintensifkan interaksi sosial dengan orang-orang di sekitar kita. Kami semakin dekat, tetapi masing-masing dari kami masih menatap layar kami. Betapa ironisnya.
Kehadiran teknologi digital membawa banyak keuntungan. Namun, penting juga bagi kita untuk mengatur waktu yang kita miliki agar teknologi tidak menghabiskan sebagian besar waktu dan hidup kita.
Makanya lebih baik ada jadwal khusus di mana kita rehat sejenak dari penggunaan perangkat digital.***