Status yang dilaporkan biasanya dalam bentuk analog (masih menggunakan jarum) atau sudah menggunakan digital. Pada dasarnya keduanya sama, artinya menginformasikan kepada pengemudi berapa banyak bahan bakar yang masih ada di dalam tangki, apakah sudah penuh (BBM), rendah atau di antaranya.
Sistem pengukur bahan bakar ini biasanya memiliki dua komponen utama, yaitu pemancar sinyal dan penerima sinyal. Pemancar sinyal harus di dalam tangki, orang di tempat kerja selalu menyebutnya pelampung. Ada berbagai jenis pengukur bahan bakar untuk mobil dan sepeda motor, yaitu tipe bimetal dan tipe koil silang.
Ada sedikit perbedaan antara kedua jenis pengukur bahan bakar, dengan jenis lainnya, sebagai tangan bersilang, ini menunjukkan jumlah bahan bakar yang tidak tergantung pada pengapian. Artinya, meskipun kunci kontak dalam posisi mati, pengukur bahan bakar tetap memberikan informasi jumlah bahan bakar. Lebih mudah jenis jarum ini tidak mengembalikan volume bahan bakar E setelah kunci kontak dimatikan. Tipe ini lebih banyak digunakan daripada bimetal, selain itu ada tipe lain yang menampilkan pengukur bahan bakar secara digital. Jika ini adalah tipe digital, kunci kontak harus menyala untuk menunjukkan jumlah bahan bakar. Tapi kebanyakan mobil saat ini menggunakan pengukur bahan bakar digital.
Namun ada juga yang masih menggunakan fuel gauge cross coil karena kelebihannya yaitu :
a. Akurasi tinggi
b. Sudut penunjuk terlalu lebar
C. Mempertahankan kebiasaan itu sangat baik
d. Tidak diperlukan pengatur tegangan