WTS atau Water Temperature Sensor adalah salah satu bagian penting yang ada di sistem EFI. Komponen yang bekerja sama dengan ECU ini cukup penting kehadirannya untuk membantu mobil berfungsi dengan optimal.
Memang apa fungsi dari water temperature sensor? Apa kamu sudah mengetahuinya? Jika belum, silakan simak tulisan ini sampai akhir karena kami akan menjelaskan beberapa fungsi komponen WTS di dalam mobil. Namun sebelum masuk ke bagian fungsi, mari kita berkenalan sedikit dengan Water Temperature Sensor.
Apa Itu Water Temperature Sensor?
Jika diartikan secara harfiah dari namanya, komponen ini adalah sensor yang mendeteksi temperatur air. Pertanyaannya selanjutnya adalah air yang mana?
Memang benar WTS adalah sensor yang mendeteksi suhu air, tepatnya cairan pendingin yang ada di dalam mesin. Jika kamu biasa mengutak-atik mesin mobil tapi belum pernah mendengar istilah WTS, mungkin kamu lebih familiar dengan nama lainnya karena di beberapa mobil WTS disebut dengan Engine Coolant Temperature Sensor atau disingkat ECTS. Baik WTS dan ECTS punya fungsi yang sama.
Komponen yang biasanya terletak di blok mesin yang terkoneksi dengan jalur sistem pendingin mobil ini menggunakan Thermistor tipe NTC. Thermistor sendiri adalah jenis resistor variabel yang nilai resistansinya dipengaruhi oleh perubahan temperatur sehingga cocok untuk dijadikan sensor suhu.
Sedangkan untuk thermistor tipe NTC adalah tipe thermistor yang nilai resistansinya akan menurun ketika suhu meningkat. Artinya semakin panas air pendingin yang dideteksi WTC maka semakin kecil nilai resistansi dari WTC dan sebaliknya.
Nah sekarang kamu sudah sedikit berkenalan dengan komponen WTS pada mobil, lalu apa saja fungsinya? Mari kita masuk ke pembahasan tentang kegunaan komponen WTS ini.
Fungsi Water Temperature Sensor
Fungsi utama dari water temperature sensor (WTS) adalah mendeteksi setiap perubahan suhu dari air pendingin yang ada di dalam sistem pendingin, tepatnya di radiator. Suhu yang terukur oleh WTS akan diubah menjadi sinyal tegangan yang akan dikirimkan pada ECU(Engine Control Unit) sehingga ECU dapat mengenali kondisi suhu kendaraan.
Hasil kerja sama antara WTS dan ECU ini memberikan beberapa manfaat pada mobil, Apa saja? Berikut diantaranya:
1. Memudahkan dalam Proses Menyalakan Mesin
Tentu saja ketika kendaraan tidak dihidupkan suhu air pendingin rendah karena belum dipengaruhi panas yang dilepaskan mesin saat bekerja. Alhasil saat pertama kali mobil dihidupkan, WTS memberitahu ECU tentang kondisi suhu air yang masih dingin tersebut.
ECU akan mengolah input yang diterimanya kemudian memerintahkan injector untuk menyemprotkan bahan bakar lebih lama, sehingga jumlah bahan bakar yang diterima mesin lebih banyak. Secara bersamaan ECU juga mengirim perintah pada ISC (Idle Speed Control) untuk menyesuaikan kuantitas udara masuk sehingga AFR ideal. Kondisi ini akan membuat mesin lebih mudah dinyalakan.
Baca juga: Apa Fungsi Barometric Pressure Sensor? Perhatikan 4 Hal Ini
2. Mencegah Mesin Overheat
Ketika mesin bekerja, suhu mesin akan naik dan temperatur air radiator pun akan meningkat. Kenaikan ini dideteksi oleh WTS yang kemudian mengirim sinyal ke ECU. Sinyal tersebut diolah oleh ECU yang kemudian menerjemahkannya menjadi perintah kepada injector untuk memperpendek durasi penyemprotan bahan bakar, sehingga kuantitas bahan bakar pun menurun.
Di saat yang bersamaan ECU juga mengirimkan perintah kepada kipas pendingin untuk bekerja mendinginkan mesin. Kerja ECU ini berlangsung secara kontinu mengikuti sinyal yang diberikan oleh WTS. Alhasil risiko overheat pada mesin pun dapat diminimalisir.
Itulah fungsi water temperature sensor (WTS) atau Engine Coolant Temperature Sensor (ECTS). Intinya komponen ini bertugas mendeteksi suhu air pendingin radiator yang kemudian hasil pengukurannya akan dikirimkan ke ECU dalam bentuk sinyal listrik yang akan diolah oleh ECU untuk kemudian dijadikan acuan tindakan yang diambil berkaitan perubahan suhu yang terjadi.