Pesawat terbang memiliki tiga tipe surface control yang memungkinkan pilot untuk mengendalikan pesawat saat mengudara. Sementara itu, bagian elevator memungkinkan pilot untuk menerbangkan pesawat ke udara.
Elevator adalah horizontal kontrol surface, artinya elevator pesawat merupakan bagian kontrol yang dapat mengatur kestabilan pesawat pada bidang horizontal. Elevator terletak di bagian ekor pesawat dan berfungsi mengontrol pitch pesawat. Pitch adalah istilah pada pesawat saat bagian hidung pesawat bergerak ke atas atau ke bawah (menukik dan menjulang). Jadi, saat pilot menarik kuk, elevator akan membuat hidung pesawat naik.
Jenis Flight Control Surface dan Kegunaannya
Pada pesawat jet modern, ada banyak jenis kontrol penerbangan yang berperan penting dalam menstabilkan pesawat. Namun beberapa tipe pesawat hanya memiliki tiga kontrol penerbangan utama, yaitu elevator, aileron, dan kemudi.
Setiap kontrol mengatur gerakan pesawat di salah satu dari tiga sumbu penerbangan. Gerakan yang dibuat pesawat juga memiliki istilah tertentu:
- Elevator menggerakkan pesawat di sekitar sumbu lateral (dari ujung sayap ke ujung sayap), yang disebut pitch.
- Aileron menggerakkan pesawat di sekitar sumbu longitudinal (dari hidung ke ekor) yang disebut roll.
- Kemudi mengontrol bidang di sekitar sumbu vertikal (dari atas dan bawah), yang disebut yaw.
Selain kontrol utama, ada juga kontrol penerbangan sekunder yang memiliki fungsi di samping mengendalikan pesawat. Kontrol tersebut dapat membantu sayap menghasilkan lebih banyak daya angkat pada kecepatan rendah. Beberapa bagian juga dapat mengurangi daya angkat agar pesawat melambat, seperti spoiler.
Baca juga: Kenapa Pesawat Bisa Terbang Melawan Gravitasi Bumi? Ini Jawabannya!
Apa Fungsi Elevator Pada Pesawat?
Seperti yang telah disebutkan, fungsi elevator pada pesawat adalah untuk mengatur bagian hidung pesawat untuk melakukan pitching, yaitu bergerak naik atau turun.
Di bagian belakang badan pesawat, terdapat beberapa bagian penting, termasuk horizontal stabilizer dan elevator. Stabilizer merupakan bagian sayap tetap yang tugasnya memberikan stabilitas pada pesawat agar terbang lurus. Stabilizer horizontal mencegah gerakan naik-turun, atau pitching dari hidung pesawat.
Di sisi lain, elevator pesawat adalah bagian kecil yang bergerak di bagian belakang stabilizer yang menggunakan engsel. Karena elevator ini bergerak, pesawat dapat memvariasikan jumlah gaya yang dihasilkan oleh permukaan ekor dan mengontrol gerakan pitching pesawat. Elevator bekerja berpasangan; ketika lift kanan naik, lift kiri juga ikut naik.
Elevator berfungsi untuk mengontrol posisi hidung pesawat dan sudut serang sayap (angle of attack). Mengubah kemiringan sayap dapat mengubah jumlah gaya angkat yang dihasilkan sayap. Inilah yang menyebabkan pesawat naik atau turun.
Saat lepas landas, elevator digunakan untuk mengangkat bagian hidung pesawat. Selain itu, saat membelok, input elevator dapat meningkatkan daya angkat dan menyebabkan belokan lebih kencang. Itulah mengapa kinerja elevator sangat penting untuk pesawat tempur.
Elevator pesawat bekerja dengan mengubah bentuk efektif airfoil dari stabilizer horizontal. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, mengubah sudut defleksi pada bagian belakang airfoil dapat mengubah jumlah gaya angkat yang dihasilkan.
Bagaimana Elevator Pesawat Bekerja?
Semua kontrol penerbangan menggunakan prinsip dasar angkat yang sama halnya pada sayap. Saat pilot menggerakkan kontrol, mereka dapat mengatur gaya angkat ke atas atau ke bawah.
Biasanya, elevator dipasang di bagian paling belakang pesawat di empennage. Empennage adalah area pesawat yang kebanyakan orang sebut sebagai ekor, yang meliputi stabilisator vertikal dan horizontal. Pada sebagian besar pesawat, elevator dipasang pada ujung belakang penstabil horizontal.
Ketika pilot menarik kembali kolom kontrol, elevator bergerak ke atas. Hal ini akan menciptakan bentuk kurva seperti sayap sehingga menarik ekor ke bawah. Bergeraknya ekor ke bawah dapat membuat hidung pesawat naik.
Beberapa Gambar Elevator Pesawat
