Cara setting RPM genset kadang menjadi satu informasi yang kamu butuhkan ketika menemukan masalah pada genset. Apapun itu, seperti tidak stabil, tidak pas dan masalah lainnya yang dipengaruhi oleh frekuensi tegangan dari perangkat tersebut.
RPM ini memang penting untuk memastikan performa genset dalam kondisi baik, karena nilainya dapat mempengaruhi stabil atau tidaknya tegangan dan arus listrik yang dihasilkan oleh generator set.
Berbekal informasi RPM, kamu pun akan tahu saat yang tepat untuk melakukan perawatan atau perbaikan pada genset. Sebelum kita masuk ke bagian cara setting RPM genset, ada baiknya kamu tahu dulu tentang RPM itu sendiri.
Hal ini penting agar kamu lebih cepat memahami apa yang disampaikan di bagian cara setting nantinya. Yuk langsung saja kita bahas apa itu RPM pada genset.
Mengenal RPM Pada Genset
RPM merupakan kependekan dari revolution per minute, yaitu satuan yang dipakai untuk mengetahui frekuensi tegangan secara umum. RPM ini punya peran penting di dalam kerja genset. Jika nilai RPM itu menurun, ditunjukkan dengan penurunan HZ (Hertz) pada generator, maka besar nilai tegangan yang dihasilkan genset pun akan terpengaruh. Begitu juga sebaliknya.
Kadang nilai RPM yang tidak berada di posisi standar adalah penyebab kerusakan pada genset. Atau penyebab kerusakan pada beban yang disambungkan pada genset, seperti alat-alat elektronik di rumah atau kantormu. Hal tersebut karena output dari genset yang tidak memenuhi kebutuhan input alat-alat tersebut.
Perubahan nilai RPM dapat mempengaruhi stabilitas output dari genset itu sendiri. Kadang turunnya nilai RPM disebabkan karena pemakaian dalam jangka waktu lama dan tidak disadari. Makanya penting untuk tahu cara mengecek dan juga mempelajari cara setingnya agar lebih mudah menjaga genset atau alat elektronik dari kerusakan yang tidak diinginkan.
Rekomendasi baca: 10 Komponen Generator Set (Genset) Beserta Fungsinya
Cara Setting RPM Genset
Sebagai bagian dari perawatan rutin pastikan kamu menjaga nilai RPM di kondisi yang baik. Hal ini penting dilakukan agar putaran mesin yang menggerakkan generator dalam performa seharusnya sehingga tidak sulit untuk generator mempertahankan outputnya dalam kondisi stabil di tegangan 220 Volt.
Cara setting RPM genset yang diindikasikan oleh Hz dapat kamu lakukan dengan mengatur baut stasioner yang ada di karburator. Kamu dapat menggunakan Hz parameter untuk mengetahui hasil pengaturanmu. Nilai Hz yang baik untuk genset adalah sebesar 50 hingga 60 Hz. Apabila kurang atau lebih maka kamu perlu terus melakukan pengaturan hingga mencapai angka standar tersebut.
Jika ingin memperbesar nilai Hz, kamu perlu memutar baut stasioner ke arah kanan. Sedangkan untuk memperkecilnya maka yang harus dilakukan adalah kebalikannya, yaitu memutar baut ke arah kiri. Sekali lagi, pastikan nilai HZ berada di antara angka 50 hingga 60 Hz, ini penting!
Baca juga: Cara kerja genset menghasilkan energi listrik
Nah, selain nilai Hz, stabilitas tegangan output juga dapat kamu atur secara manual agar berada di angka 220 Volt. Caranya dengan memutar baut governor yang biasanya ada
Tetapi untuk memulai penyetingan di frekuensi tegangan listriknya, anda bisa memulai pengaturan ulang pada settingan baut governor yang biasanya berada di dekat penyimpanan bensin. Ketika mengatur baut tersebut kamu dapat mengecek hasil pengaturan dengan multimeter.
Setel multimeter-mu di ACV 250 Volt lalu liat nilai tegangannya, pastikan berada di 220 volt. Jika kurang atau lebih dari nila standar tersebut, maka kamu perlu menyetting ulang baut governor hingga mencapai nilai standarnya. Seperti cara setting nilai Hz tadi, di sini putaran baut ke kanan akan menaikkan nilai tegangan dan putaran ke kiri akan menurunkannya.
Namun cara setting RPM genset ini berbeda ketika perangkatmu menggunakan AVR. Bukan dari baut governor, kamu bisa melakukan pengaturan tegangan listrik keluaran dari AVR. Caranya dengan memutar baut mungil yang ada di komponen tersebut. Silakan putar ke kanan atau kiri hingga angka voltasenya pas berada di 220 Volt.
Memang tujuan awal kita membahas ini adalah untuk menjaga tegangan output dari genset tetap stabil di 220 Volt. Namun cara yang sama juga dapat digunakan untuk menaikkan output genset ketika kamu menemukan perangkat elektronik yang bekerja dengan input tegangan di atas standar, misalnya 230 Volt.
Cara ini juga sering digunakan untuk memperbaiki genset tidak keluar arus listrik. Hal tersebut mungkin saja disebabkan oleh nilai voltase yang rendah, sehingga kamu bisa mencoba menaikkannya melalui baut governor atau baut mungil di AVR.
Nah itu dia cara setting rpm genset, mudah kan? Jika kamu menemukan kerusakan yang disebabkan Hz atau tegangan yang di bawah angka standar, kamu dapat mempraktikkan cara ini tanpa perlu mengeluarkan biaya service. Semoga membantu!