Sesuai namanya, pompa rotary memanfaatkan gerakan putar (rotasi) untuk menarik fluida dan mendorongnya. Pompa rotary banyak digunakan untuk memompa minyak dan cairan serupa dengan tingkat viskositas atau kekentalan yang tinggi.
Pompa rotary umumnya digerakkan oleh motor listrik, dengan transmisi berupa gigi (gear) atau sabuk (belt). Detail terkait pengertian pompa rotary, cara kerja serta klasifikasinya, itulah yang akan dibahas pada artikel ini.
Apa Itu Pompa Rotary?
Pompa rotary adalah salah satu jenis pompa positive displacement yang bekerja dengan prinsip rotasi untuk dapat memompa cairan. Namun sebelum itu, pompa rotary terlebih dahulu harus menciptakan vakum dengan memanfaatkan rotasi agar dapat menghisap fluida masuk ke pompa.
Secara teori, fluida bisa mengalir karena adanya perbedaan tekanan antara dua sisi fluida tersebut. Vakum yang tercipta membuat tekanan di dalam pompa lebih rendah (otomatis ada perbedaan tekanan) sehingga menghisap fluida. Setelah itu, fluida yang masuk akan terdorong keluar dari pompa dengan mekanisme tertentu tergantung jenis pompa yang digunakan.
Pompa rotary dirancang dengan jarak clearance yang sangat kecil antara bagian yang berputar dan bagian tetapnya untuk meminimalkan kebocoran antara sisi pelepasan kembali dan sisi hisapnya.
Pompa rotary juga didesain untuk beroperasi dengan kecepatan yang relatif rendah untuk mempertahankan jarak clearance ini. Pengoperasian pada kecepatan yang lebih tinggi dapat menyebabkan erosi dan keausan. Hal ini membuat jarak clearance akan melebar dan tentu menurunkan kapasitas pemompaan.
Rekomendasi baca: Jenis Jenis Pompa Beserta Prinsip Kerjanya
Jenis Jenis Pompa Rotary
Klasifikasi pompa rotary umumnya didasarkan pada jenis elemen putarnya. Berikut penjelasan beberapa jenis pompa rotary beserta prinsip kerjanya:
1. Pompa Gear
Pompa gear atau gear pump mempunyai dua roda gigi tipe spurs gear yang menyatu dan berputar ke arah yang saling berlawanan. Salah satu gigi termasuk roda gigi penggerak, dan gigi lainnya adalah roda gigi yang digerakkan. Pada kasus tertentu, bisa saja kedua roda gigi digerakkan oleh motor. Jarak bebas atau clearance antara roda gigi dan casing yang sangat kecil nantinya akan dilewati oleh cairan.
Saat roda gigi mulai berputar, cairan akan mulai mengalir masuk ke dalam pompa karena terhisap. Setelah itu, cairan tersebut terperangkap diantara ruang gigi-gigi roda dan casing yang terus bergerak ke arah keluarnya cairan (discharge point). Karena gigi-gigi roda yang saling bertautan pada bagian pelepasan, cairan tersebut kemudian terdorong dan dipaksa untuk keluar.
Mungkin kalian berpikir kalau akan ada cairan yang kembali ke titik hisappompa melalui bagian tengah antara dua gigi. Hal itu bisa saja untuk cairan dengan viskositas rendah, namun untuk cairan yang sangat kental, hal tersebut tidak akan terjadi. Itulah mengapa pompa rotary cocok untuk cairan yang tingkat kekentalannya tinggi.
2. Pompa Screw
Pompa screw biasa juga disebut pompa air screw (fyi: screw artinya sekrup, dan karena itulah bentuk bagian berputarnya seperti sekrup) menggunakan satu screw atau lebih yang saling berpaut untuk bisa menggerakkan cairan fluida dalam pompa.
Pada pompa screw, cairan masuk melalui katup masuk dan mengalir secara linier (lurus) linier menuju sisi keluar pompa bersama dengan sekrup-sekrup yang saling mengunci satu sama lain. Celah kecil antara sekrup dan rongga berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida saat mengalir melalui pompa.
Tipe pompa rotary screw ini membutuhkan tingkat perawatan yang sangat rendah (very low maintenance) dan digunakan di berbagai industri seperti pembangkit listrik, perkapalan, pemrosesan kimia, terminal, kilang, perpipaan, dan produksi minyak dan gas. Pada sektor pembangkit listrik, pompa ini digunakan untuk minyak dongkrak, pasokan bahan bakar, injeksi bahan bakar tekanan tinggi, pelumasan roda gigi dan bantalan, dan tenaga air untuk pengendalian pembangkit listrik tenaga air.
Konstruksi pompa screw terbilang sederhana namun andal. Terdapat tiga spindel sekrup, dua di antaranya digerakkan sementara sisanya adalah sekrup penggerak. Jarak clearance antara sekrup memiliki peranan penting dalam memompa air atau cairan lainnya.
Bagian pompa screw umumnya terdiri dari housing, sisi hisap dan sisi pelepasan. Katup hisap terletak pada dasar pompa, sedangkan katup buang terletak di bagian atas pompa. Selain itu, pompa screw juga memiliki katup periksa (check valve) di sisi pelepasan yang mencegah aliran balik cairan.
3. Pompa Rotary Vane
Pompa rotary vane (artinya baling baling putar) atau biasa dikenal sebagai pompa sliding vane bekerja dengan memaksa cairan volume tertentu dan memberinya tekanan sehingga terdorong ke bagian pelepasan.
Sesuai namanya, pompa rotary vane mempunyai baling-baling (vane) persegi panjang yang terpasang pada batang rotor di dalam casing pompa asimetris. Saat rotor berputar, bentuk casing yang asimetris menyebabkan baling-baling bergerak masuk dan keluar dari batang rotor sehingga menyentuh dinding casing untuk memberikan tekanan pada cairan fluida. Mekanisme ini akan menarik fluida sampai terdorong keluar dari bagian pelepasan.