Pengertian Breakdown Maintenance: Fungsi, Jenis Serta Kelebihannya

Perlu kita ketahui bahwa baik aset dan mesin dalam pabrik memiliki masa dan umurnya masing-masing. Yang terpenting adalah bagaimana manajemen perawatan yang ada di pabrik agar peralatan tetap bisa berjalan dengan semestinya.

Dari empat jenis maintenance yang ada, breakdown maintenance cukup mirip dengan corrective maintenance. Keduanya memang memiliki kesamaan, namun sebenarnya adalah dua hal yang berbeda.

Untuk lebih lanjutnya, kita akan membahas pengertian breakdown maintenance, jenis, kelebihan dan kelemahan serta komponen apa yang memerlukan breakdown maintenance, simak rangkumannya.

Pengertian Breakdown Maintenance

pengertian breakdown maintenance
Apa itu breakdown maintenance?

Dikutip dari buku “Pedoman Praktis Manajemen Perawatan Mesin Industri”, Sudrajat Ating berpendapat bahwa Breakdown Maintenance adalah kebijakan perawatan dengan cara mesin/peralatan dioperasikan hingga rusak, kemudian baru diperbaiki atau diganti. 

Sedangkan menurut definisi umum, breakdown maintenance adalah perbaikan pada aset pabrik yang sudah mengalami kerusakan total dan tidak dapat digunakan sama sekali. Adapun tujuan dari breakdown maintenance yaitu untuk mengganti dan mencari solusi terhadap kerusakan komponen yang terjadi, sehingga mesin kembali normal dan berfungsi kembali.

Lalu apa perbedaan breakdown maintenance dengan corrective maintenance?

Perbedaan utama breakdown maintenance dan corrective maintenance terdapat pada prinsip perawatan komponen dan seberapa parah kerusakan komponen tersebut. Breakdown maintenance perlu dilakukan ketika komponen mengalami kerusakan total yang memerlukan penggantian komponen. Sedangkan corrective maintenance berfokus pada reparasi dan kerusakan komponen yang tidak begitu parah (masih dapat digunakan).

Jenis Breakdown Maintenance

jenis breakdown maintenance
Jenis breakdown maintenance

Ada dua jenis perencanaan breakdown maintenance yang perlu kalian ketahui, yaitu:

1. Planned Breakdown Maintenance 

Seperti namanya, planned breakdown maintenance memerlukan perencanaan yang matang untuk menghemat biaya dan prediksi terhadap kapan suatu komponen/alat tersebut akan rusak.

Pada prinsip planned breakdown maintenance, pencatatan dan dokumentasi terhadap kerusakan komponen yang terjadi merupakan hal wajib. Serta memisahkan dengan tepat mana komponen yang perlu perawatan preventive maintenance dan mana yang memerlukan breakdown maintenance.

Baca juga: Apa Itu Predictive Maintenance?

2. Unplanned Breakdown Maintenance 

Pada unplanned breakdown maintenance, para staf tidak perlu memikirkan perencanaan dan mencatat kerusakan komponen. Karena, komponen atau alat yang rusak hanya perlu perbaikan jika sudah terjadi kerusakan pada komponen yang ada.

Biasanya, kita mengenal perencanaan ini memakai prinsip Run-to-Failure (RTF). Di mana sebuah pemakaian peralatan akan berlangsung terus menerus hingga akhirnya rusak dan perlu diganti.

Kelebihan dan Kekurangan Breakdown Maintenance

Berikut adalah kelebihan dan kekurangan breakdown maintenance yang perlu kalian ketahui:

Kelebihan breakdown maintenance:

  1. Dengan menggunakan breakdown maintenance yang terencana, para manajemen dan staf pabrik hanya perlu fokus pada mesin yang memang krusial dalam proses produksi.
  2. Biaya yang lebih sedikit saat mengganti kerusakan alat sekali pakai.
  3. Strategi yang tepat membuat maintenance jadi lebih mudah dan memerlukan staf yang lebih sedikit.

Kekurangan breakdown maintenance:

  1. Dapat menghasilkan limbah lingkungan.
  2. Kerusakan yang tidak terprediksi dapat menyebabkan masalah keamanan dan hambatan.
  3. Membutuhkan biaya lebih tergantung pada bagiannya.
  4. Memerlukan perencanaan dan catatan yang cermat terhadap kerusakan.

Komponen yang Perlu Breakdown Maintenance?

bagian breakdown maintenance
Bagian breakdown maintenance

Sebenarnya, breakdown maintenance dapat menghambat faktor produksi jika tidak terencana. Juga, tidak semua komponen industri cocok dengan kebijakan perawatan ini. Namun kalian dapat mengimplementasikan breakdown maintenance pada aset yang:

  1. Bukan mesin operasional
  2. Tidak memiliki komponen yang mahal
  3. Komponen dengan akses reparasi yang sulit
  4. Peralatan sekali pakai
  5. Aset untuk pemakaian jangka pendek

Kurang lebih, kalian bisa menggunakan breakdown maintenance pada komponen berikut; bola lampu, sekering, baut, perkakas tangan, pompa, baterai, dll. Beberapa barang tersebut memiliki kriteria di atas. Lalu ini dapat menjadi strategi bagi perusahaan guna mencegah over budgeting pada sesuatu yang tidak terlalu krusial.

Kesimpulan

Jadi, breakdown maintenance adalah perbaikan pada suatu komponen industri yang mengalami malfungsi atau kerusakan total. Terdapat dua jenis breakdown maintenance yang perlu kalian ketahui yaitu planned breakdown maintenance dan unplanned breakdown maintenance. Keduanya mempunyai kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Memang, breakdown maintenance tidak terlalu cocok untuk semua industri. Pada dasarnya kita hanya bisa menggunakan strategi ini pada barang-barang yang sifatnya non operasional dan tidak terlalu krusial pada faktor produksi, serta komponen yang tidak terlalu mahal dan bersifat sekali pakai. Dengan strategi yang tepat, perusahaan dapat menghemat tenaga pekerja, waktu dan juga biaya.

 

Sumber Referensi:

Buku Sudrajat Ating, “Pedoman Praktis Manajemen Perawatan Mesin Industri”

https://www.getmaintainx.com/learning-center/breakdown-maintenance/

Related posts