caramesin.com – BPS Catat Inflasi Tahunan Juli 2022 Tembus 4,94 Persen,Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi tahunan mencapai 4,94 persen year-on-year (y-o-y) year-on-year (y-o-y) hingga Juli, naik dari 4,35 persen pada bulan sebelumnya. BPS mengatakan kenaikan inflasi hingga Juli terutama disebabkan oleh kenaikan harga bahan pangan.
“Inflasi tahunan ini merupakan yang tertinggi sejak Oktober 2015 yang mencapai 6,25 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/8/2022).
BPS juga mencatat, inflasi bulanan pada Juli tercatat sebesar 0,64 persen year-on-month (mtm) dan inflasi tahun kalender sebesar 3,85 persen year-on-year (ytd). Pada bulan Juni, BPS mencatat 90 kota dalam Indeks Harga Konsumen (IHK) karena semuanya mencatat inflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi adalah Kota Kendari sebesar 2,27 persen mtm.
Dia menjelaskan, secara komponen inflasi harga volatile food mencapai 11,47 persen dan memberikan kontribusi terbesar terhadap inflasi year-on-year sebesar 1,92 persen. Inflasi volatile food juga tertinggi sejak Januari 2014, menurut Margo
Sementara itu, inflasi harga yang diatur oleh pemerintah sebagai harga yang diatur sebesar 6,51 persen dengan pangsa 1,15 persen. Sementara itu, inflasi inti masih terkendali sebesar 2,86 persen dengan margin 1,87%.
Margo mengatakan inflasi year-on-year justru meningkat. Namun, dibandingkan dengan banyak negara, Indonesia masih memiliki tarif yang lebih baik. Dia mengatakan inflasi di Indonesia masih aman.
“Kategorinya masih aman karena inflasi inti relatif rendah sebesar 2,86 persen. Hal ini menggambarkan fundamental perekonomian masih baik,” ujarnya.
Dari sisi margin, lanjut dia, berdasarkan kelompok pengeluaran, inflasi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau merupakan yang tertinggi, yaitu 9,35% year-on-year. “Komoditas penyumbang utama adalah cabai merah, bawang merah, minyak dan rokok kretek filter,” katanya.
Harga pangan belakangan ini naik. Menurut BPS, hal ini disebabkan faktor musiman yang mempengaruhi tingkat produksi, terutama untuk produk hortikultura.
Di sisi lain, pemerintah juga melakukan perubahan terkait harga energi pada Juli. Harga Pertamax Turbo naik 12 persen, Dexlite 16 persen, Pertamina Dex naik 20 persen, dan LPG juga naik 14 persen. Selain itu, penyesuaian tarif listrik untuk golongan 3.500 volt ke atas dan pelanggan pemerintah juga berdampak pada inflasi Juli.
Ternyata, tingkat inflasi tahunan sejak Juni telah mengalahkan proyeksi pertama pemerintah sebesar 3 plus atau minus 1 persen. Kementerian Keuangan juga menyampaikan bahwa dalam menanggapi situasi kenaikan harga komoditas global, inflasi year-on-year diperkirakan mencapai 4,5 persen pada tahun 2022.