Pengertian Akumulator; Fungsi, Jenis-Jenis Hingga Cara Perawatannya

Pada artikel kami sebelumnya yang membahas tentang bagian-bagian sistem pneumatic dan sistem hidrolik, akumulator adalah salah satu komponen yang disebutkan sebagai penyusun dari dua sistem fluida tersebut. Walau bukan bagian pokok, namun akumulator punya peran cukup penting ketika dilibatkan dalam desain suatu sistem fluida.

Nah sebelumnya kami hanya membahas sepintas tentang bagian ini. Namun di tulisan kali ini, kami akan membahasnya lebih dalam lagi. Langsung saja, ini dia penjelasan kami tentang apa itu akumulator, fungsi dan jenis-jenisnya.

Apa Itu Akumulator?

akumulator adalah
Gambar tangki akumulator (buffer tank)

Secara umum, accumulator atau akumulator adalah istilah untuk menyebut alat penyimpanan energi, oleh karena itu kita juga mengenal accumulator sebagai aki kendaraan yang berfungsi untuk menyimpan energi listrik.

Pada sistem fluida juga tak jauh berbeda, akumulator adalah sebutan untuk alat tempat penyimpan fluida sementara, di mana fluida adalah energi penggerak yang ada di dalam sistem tersebut. Akumulator dipasang dalam sistem hidrolik untuk menyimpan energi dan menjaga aliran fluida tetap stabil. Fluida di dalamnya bisa menjadi backup ketika aliran dari pompa belum bisa sampai ke aktuator.

Selain itu, keberadaan akumulator juga dapat membuat sistem bisa bekerja secara instan tidak menunggu suplai fluida dari pompa. Secara tidak langsung, alat ini juga mengurangi beban kerja pompa sehingga menghemat biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar pompa.

Akumulator juga dapat bertindak sebagai pengaman yang meredam lonjakan atau pulsasi, seperti lonjakan dari kubah udara yang digunakan pada piston berdenyut atau pompa putar. Akumulator akan melindungi palu hidrolik, mengurangi guncangan yang disebabkan oleh operasi cepat atau saat sistem secara tiba-tiba menyala atau mati ketika daya dalam sirkuit hidrolik terputus.

Fungsi Akumulator

akumulator
Contoh aplikasi akumulator

Ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika sebuah sistem fluida menggunakan akumulator, yaitu:

  1. Menjaga sistem beroperasi secara stabil, karena dengan menggunakan energi yang tersimpan di dalam akumulator, sistem bisa bekerja secara instan tanpa menunggu pompa fluida yang dikirim dari pompa.
  2. Proses yang lebih halus dan stabil karena penggunaan akumulator juga membuat komponen lain di dalam sistem menjadi lebih awet.
  3. Akumulator juga berperan sebagai backup jika terjadi kerusakan pompa. Alat ini bisa menjadi penyuplai fluida sementara sehingga mengatasi kegagalan sistem.
  4. Karena akumulator membuat kerja pompa lebih ringan, maka alat ini bisa memangkas biaya sistem dan juga membuat sistem lebih ramah lingkungan.
  5. Penggunaan tempat penyimpanan fluida sementara juga memungkinkan respon sistem lebih cepat, karena memangkas delay yang terjadi saat menunggu suplai fluida dari pompa.
  6. Meredam lonjakan tiba-tiba dari fluida, seperti ketika sumber daya ke sistem menyala secara tiba-tiba setelah sebelumnya terputus.
  7. Para teknisi juga biasanya menggunakan fluida yang ada di dalam akumulator untuk mengecek kualitas fluida di dalam suatu sistem.

Jenis-jenis Akumulator

jenis akumulator
Jenis-jenis akumulator

Akumulator dapat dibagi menjadi 3 jenis berdasarkan prinsip kerjanya, yaitu Weight-loaded, spring-loaded dan gas-charged. Berikut penjelasan dari tiap-tiap jenisnya.

1. Weight-Loaded Accumulators

Weight-Loaded Accumulators bekerja menggunakan piston dan silinder. Pada bagian atas piston dipasang beban berat. Saat pengisian, fluida bertekanan tinggi yang mengalir di sirkuit hidrolik masuk ke bagian bawah silinder, kemudian mendorong naik piston dan juga beban berat yang di pasang di atasnya. Silinder pun terisi penuh dan karena tekanan fluida masih kuat beban di atas piston masih mampu ditahan.

Ketika tekanan fluida melemah, di mana itu adalah sinyal bahwa sistem kekurangan fluida, maka tekanan yang menahan beban pun ikut menurun sehingga beban berat akan mendorong piston sekaligus fluida yang ada di dalam silinder. Fluida pun terdorong ke luar akumulator dan mengalir ke sistem.

Jenis ini adalah jenis akumulator yang pertama kali digunakan dan sudah sangat jarang lagi digunakan. Alasannya karena ukurannya yang besar dan berat.

2. Spring-Loaded Accumulators

Cara kerja dari jenis spring-loaded ini mungkin hampir sama dengan jenis weight-loaded. Tekanan fluida masuk mendorong piston, namun di sini tidak menggunakan beban berat melainkan pegas. Jadi ketika piston terangkat oleh tekanan fluida pegas akan ikut terdorong, sehingga ada gaya pegas yang tertahan oleh tekanan fluida.

Nah ketika tekanan fluida menurun di sistem, maka gaya pegas tersebut akan lebih besar dari tekanan fluida sehingga mendorong piston dan membuat akumulator mengosongkan isinya. Fluida pun mengalir ke sistem.

3. Gas-Charged Accumulators (Pneumatic Accumulator)

Sebenarnya cara kerja jenis gas-charged atau sering disebut akumulator pneumatik ini juga masih sama dengan cara kerja kedua jenis sebelumnya. Namun di sini yang digunakan adalah tekanan gas bukan pegas atau beban berat.

Ketika proses pengisian, tekanan fluida akan mendorong gas. Ketika tekanan fluida menurun yang artinya sistem butuh pasokan fluida, maka gas yang terdorong tadi akan menekan balik sehingga melepas fluida keluar.

Cara Perawatan Akumulator

Ada beberapa perlakuan yang harus kamu lakukan untuk membuat akumulator lebih awet, yaitu:

  1. Usahakan menguras isi akumulator ketika sistem sudah tidak digunakan
  2. Pastikan aliran akumulator dibatasi pada tingkat yang wajar selama beroprasi
  3. Pasang check valve yang berfungsi mencegah fluida dari akumulator mengalir kembali ke pompa
  4. Rutin periksa tekanan pre-charge pada akumulator untuk mengetahui adanya penurunan kinerja

Demikianlah penjelasan kami tentang akumulator pada sistem fluida, seperti sistem hidrolik atau sistem pneumatic. Intinya, akumulator adalah alat yang berperan sebagai ruang simpan sementara dari fluida suatu sistem. Cadangan fluida yang ada di dalam akumulator dapat dijadikan backup untuk fluida yang berasal dari aliran pompa.

Related posts