Dari sekian banyak alat ukur yang ada, hidrometer adalah salah satu yang paling umum digunakan. Secara singkat, hidrometer adalah alat ukur yang dimanfaatkan untuk mengukur berat jenis. Di dunia otomotif, alat ini biasanya dipakai untuk melakukan pengukuran berat jenis elektrolit pada baterai (khusus aki basah/baterai).
Jenis hidrometer yang sering digunakan dalam memeriksa baterai/aki pada mobil ini mempunyai tabung transparan. Di dalam tabung tersebut terdapat indikator bertuliskan standar tertentu dengan warnanya masing-masing. Indikator inilah yang akan mengidentifikasikan apakah berat jenis elektrolit pada baterai tersebut dalam kategori yang baik atau tidak.
Nah, pada artikel kali ini kita akan membahas mengenai hidrometer mulai dari pengertian, fungsi, bagian, dan aplikasinya. Oleh karena itu, simak penjelasan berikut.
Pengertian Hidrometer
Melansir dari situs Britannica, hidrometer adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur beberapa karakteristik cairan seperti kepadatan/density (massa per satuan volume) atau berat jenis (rasio kepadatan suatu zat dengan kepadatan zat referensi). Karena hidrometer adalah alat untuk mengukur kepadatan suatu cairan, maka hidrometer memiliki satuan g3/cm.
Alat ini mempunyai semacam glass bulb atau pipet panjang yang dimasukkan ke dalam cairan yang akan diukur. Kedalaman flotasi glass bulb itu akan mengindikasikan kepadatan, berat jenis, ataupun karakteristik lain dari cairan yang diukur.
Hidrometer biasanya digunakan untuk mengukur cairan dengan kepadatan rendah seperti bensin (gasolin), minyak tanah (kerosin), dan kerosin. Namun, hidrometer juga sering digunakan untuk mengukur cairan dengan kepadatan tinggi seperti asam, air asin, dan susu. Perbedaannya adalah pada cairan dengan kepadatan tinggi akan terjadi flotasi yang lebih dalam dibanding cairan dengan kepadatan rendah.
Bagian-bagian pada Hidrometer dan Fungsinya
Pada dasarnya hidrometer terdiri dari 2 bagian, yakni stem dan bulb. Berikut adalah penjelasannya:
- Stem: Tabung tipis berupa kaca berongga dengan ujung yang melingkar. Tabung tersebut akan dikalibrasikan oleh kepadatan ataupun berat jenis dari cairan yang diukur.
- Bulb: Peran bulb pada hidrometer adalah sebagai penyangga, yaitu mencegah bulb dari kontak langsung dengan wadah cairan. Bagian ini berukuran kecil dan terpasang di luar hidrometer pada pada bagian ujungnya.
Namun, jika dilihat lebih detail lagi, hidrometer sebenarnya memiliki 4 bagian. Bagian stem (tabung) terbagi jadi 2, yaitu outer tube dan pickup tube. Lalu di dalam tabung tersebut terdapat sebuah float/pelampung yang berisi indikator berwarna yang menunjukkan hasil pengukuran. Lalu untuk bagian bulb sama seperti dasarnya, yaitu terpasang di luar hidrometer pada bagian ujung nya. Berikut adalah ilustrasi dan penjelasan bagian-bagian dari hidrometer.
1. Pickup Tube
Yang pertama ada pickup tube, yang mana berperan sebagai saluran keluar-masukĀ bagi cairan elektrolit yang kemudian akan diteruskan ke dalam outer tube. Pickup tube ini terletak di ujung bawah hidrometer.
2. Float/pelampung
Bagian kedua pada hidrometer adalah float/pelampung. Bagian ini akan menjadi indikator yang menunjukkan hasil pengukuran berat jenis elektrolit yang kita lakukan. Terdapat 3 garis yang terdapat pada float/pelampung, yaitu recharge, fair, dan good.
3. Outer Tube
Seperti yang dijelaskan pada poin 1, outer tube merupakan bagian di mana cairan elektrolit akan dialirkan dari pickup tube. Bagian outer tube inilah yang berfungsi menampung cairan tersebut
4. Suction Bulb/pipet
Bagian terakhir pada hidrometer adalah suction bulb/pipet yang berfungsi untuk menyedot cairan elektrolit. Bagian ini terletak di bagian ujung atas dan digunakan dengan cara dipencet.
Baca juga: Pengertian Alat Ukur Massa, Fungsi, Prinsip Kerja dan Jenis-jenisnya
Indikator Warna Pada Hidrometer
Setelah mengetahui bagian-bagian pada hidrometer, maka yang harus diketahui selanjutnya adalah indikator warna pada hidrometer. Sebenarnya, kita hanya membaca skala yang tersedia saat kita menganalisis hasil pengukuran dengan hidrometer. Kemudian indikator warna inilah yang akan menentukan hasilnya apakah cairan yang diukur baik digunakan atau tidak. Berikut adalah rincian indikatornya:
1. Tidak Berwarna/bening
Tidak berwarna/bening merupakan salah satu indikator yang ada pada hidrometer. Warna jenis ini menunjukkan hasil netral atau berat jenis yaitu 1.
2. Warna Merah
Warna merah pada hidrometer menandakan bahwa kondisi aki membutuhkan pengisian accu zur atau asam sulfat. Pada posisi ini, biasanya elektrolit yang diukur memiliki berat jenis dari 1100-1220.
3. Warna Putih
Warna putih pada hidrometer berarti poor atau cukup. Pada kondisi ini, aki dalam keadaan normal hingga tak memerlukan tindakan apapun. Jika indikator menunjukkan warna putih, biasanya elektrolit memiliki berat jenis sekitar 1225-1250.
4. Warna Hijau
Warna hijau pada hidrometer berarti good atau baik untuk digunakan. Pada posisi ini, elektrolit mempunyai berat jenis sekitar 1250-1280.
Faktor Akurasi Hidrometer
Namun, indikator warna tersebut belum menjamin hasil pengukuran hidrometer akan selalu akurat. Setidaknya ada beberapa faktor yang memengaruhi keakuratan hidrometer. Berikut adalah faktornya:
1. Kebersihan
Kebersihan hidrometer adalah salah satu faktor terpenting dalam keakuratan hasil pengukuran. Bagian pickup tube merupakan bagian terpenting untuk dijaga kebersihannya karena pada bagian ini merupakan saluran keluar-masuk cairan.
2. Suhu
Suhu pada hidrometer dan cairan harus sama dengan suhu di sekitarnya. Hal ini mencegah terjadinya perubahan kepadatan saat pengukuran.
3. Celupan yang Baik dan Benar
Wadah untuk menyimpan cairan yang akan dicelupkan/dimasukkan hidrometer harus mempunyai diameter 25mm lebih lebar dari diameter pada hidrometer.
Baca juga: Alat Ukur Massa Jenis Pada Zat Padat, Cair dan Gas
Jenis-jenis Hidrometer dan Kegunaannya
Karena fungsinya sebagai pengukur berat jenis dan kepadatan, hidrometer memiliki banyak kegunaan dan tidak terbatas pada mesin saja. Hidrometer memiliki banyak jenis dengan pengaplikasiannya masing-masing tergantung pada cairan yang diuji. Berikut adalah jenis-jenis hidrometer dan pengaplikasiannya:
- Lactometer: Alat ini digunakan untuk mengukur dan menilai kualitas susu.
- Saccharometer: Saccharometer berfungsi untuk mengukur kadar gula dalam sebuah zat dan biasanya dipakai di pabrik roti.
- Alcoholometer: Seperti namanya, hidrometer ini berguna dalam mengukur kekuatan alkohol sebelum dan sesudah fermentasi.
- Urinometer: Biasa digunakan dalam analisis yang membutuhkan urin sebagai bahan uji. Misalnya untuk mengecek level hidrasi pasien.
- Thermohydrometer: Alat ini terdiri dari termometer dan hidrometer yang mana digunakan untuk mengukur produk-produk minyak bumi.
- Hidrometer untuk analisis tanah: Hidrometer merupakan salah satu instrumen penting dalam menganalisis klasifikasi dan jenis tanah. Biasanya digunakan ketika butiran tanah terlalu kecil.
- Aquarium Hidrometer: Digunakan untuk mengukur kadar garam pada aquarium dan terarium.
Demikianlah penjelasan mengenai hidrometer mulai dari pengertian, bagian dan fungsinya, serta jenis-jenis dan pengaplikasiannya. Hidrometer memang sebuah alat yang sangat bermanfaat. Oleh karena itu, akan lebih baik jika kita mengetahui lebih jauh detail mengenai alat ini.