Tentunya kita sudah tidak asing lagi dengan batu bara. Ya benar, batubara adalah salah satu dari sekian banyak sumber bahan bakar untuk pembangkitan listrik. Batubara memiliki bentuk seperti batu pada umumnya, namun berwarna hitam gelam seperti arang. Bisa dikatakan komposisi batubara mirip dengan arang dan keduanya sama sama digunakan untuk bahan bakar.
Batu bara adalah salah satu jenis bahan bakar fosil, yang artinya bahan bakar ini berasal dari sisa sisa organisme yang hidup di bumi. Batubara terbentuk dari endapan organik selama berjuta juta tahun. Biasanya sih batubara terbentuk karena sisa sisa tumbuhan yang telah mati. Kekurangan batu bara ialah termasuk dalam sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, sekaligus berpotensi berbahaya bagi lingkung.
Unsur utama pembentukan batubara ialah karbon, hidrogen, dan oksigen. Ketiga unsur ini ditemukan di alam dalam berbagai macam bentuk dengan rumus formula kimia yang berbeda beda pula. Informasi lebih lengkapnya, simak artikel dibawah ini.
Proses Pembentukan Batubara
Sebelum mengetahui kegunaan batu bara, mari kita bahas asal muasal proses pembentukan batu bara. Proses ini akan menjelaskan kenapa dan bagaimana batubara bisa menghasilkan energi, bahkan digunakan untuk banyak sektor industri. Untuk memahami bagaimana proses pembentukan batubara secara singkat, simak penjelasan dibawah ini.
Secara umum, proses pembentukan batubara dibedakan menjadi 4 tahap. Semua tahap pembentukan batubara yaitu: Tahap gambut, Tahap lignit, Tahap bituminous, dan Tahap antrasit.
1. Tahap Gambut
Batubara berasal dari proses pengendapan tanaman organic di sekitaran rawa. Tumbuhan yang mati akan menumpuk satu sama lain, kadar air yang asam, dan lumpur akan membuat rawa semakin dangkal akibat dari penumpukan tersebut. Tumbuhan mati yang menumpuk tersebut semakin padat sehingga oksigen tidak bisa masuk dan membuat pembusukan sangat lambat.
Nah, karena proses inilah atom atom karbon akan tersimpan di dalam tumbuhan yang mati. Dan karbon inilah yang menjadi sumber energi untuk batubara nanti. Tumpukan tumbuhan mati tersebut disebut sebagai gambut/lahan gambut.
2. Tahap Lignit
Pada tahap lignit ini, tumbuhan gambut akan saling menumpuk satu sama lain, hingga saling menekan kebawah dan membuatnya semakin padat. Karena tekanan besar maka suhu di dalam tumpukan akan semakin panas. Dan pada proses inilah batubara muda atau lignit terbentuk. Kadar karbon lignit hanya sekitar 35% saja.
3. Tahap Bituminous
Akibat dari suhu dan tekanan yang sangat lama dan semakin besar inilah yang membuat batubara lignit berubah menjadi batubara bituminous. Batubara ini sudah memiliki kadar karbon 86% karbon, sehingga sudah semakin padat dan kering ketimbang lignit.
4. Tahap Antrasit
Seiring berjalannya waktu, batubara bituminous akan berubah menjadi antrasit atau batubara siap panen. Batubara ini warnanya lebih hitam mengkilat dan memiliki kadar karbon hingga 97%. Batubara antrasit lebih kompak, keras, dan kering ketimbang batubara sebelumnya.
Baca juga: 7 Sumber Energi Yang Dapat Diperbaharui Beserta Penjelasannya!
Kegunaan Batubara
Batubara sendiri memiliki banyak sekali kegunaan. Kegunaan yang paling utama ialah sebagai bahan bakar. Tapi tahukah anda jika kegunaan batu bara tidak hanya sebatas itu saja? Masih ada banyak lagi kegunaan batubara untuk di dunia industri ataupun kehidupan sehari hari. Berikut ini adalah kegunaan batu bara.
#Bahan Bakar Pembangkitan Listrik
Sudah tidak asing lagi jika batu bara digunakan untuk membangkitkan listrik. Pembangkit listrik tenaga uap adalah pembangkit listrik yang paling sering digunakan di seluruh dunia. Bahan bakar utamanya ialah batu bara. Batu bara dijadikan sebagai sumber penghasil panas pada boiler yang nantinya akan diubah menjadi energi mekanik dan listrik. Batu bara dinilai murah serta bisa menghasilkan listrik dengan efisiensi yang tinggi.
#Pendukung dalam Industri Baja
Produksi baya pasti membutuhkan yang namanya panas. Nah panas tersebut bisa dihasilkan dari pembakaran batu bara kokas. Panas tinggi yang dihasilkan oleh batubara akibat adanya pembakaran ini akan melelehkan besi sehingga bisa dibentuk sesuai dengan permintaan.
#Pendukung dalam Industri Aluminium
Sama seperti proses produksi baja, penggunaan batubara juga melibatkan pembakaran atau transfer energi. Aluminum diperoleh dari hasil sisa industri baja yang dimana telah dipisahkan oleh panas batu bara. Panas kokas dan gas dari batubara dapat membantu memisahkan baja dengan aluminium. Yang kemudian aluminium dapat dibentuk dan diolah untuk menciptakan berbagai alat seperti peralatan dapur, konstruksi, dan lain lain.
#Pendukung dalam Industri Semen
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, batu bara memang digunakan untuk keperluan pembakaran. Begitu juga di industri semen, batubara yang mampu menghasilkan suhu hingga ribuan derajat ini dapat mengolah bahan mentah yang digunakan untuk pembuatan semen. Sebagai info, semen sendiri terbuat dari bahan campuran oksida besi, kalsium karbonat, oksida aluminium, dan silica.
#Dapat Diubah ke Bahan Bakar Cair dan Gas
Ternyata batubara yang bentuknya padat ini bisa kita ubah menjadi cair atau gas loh. Proses perubahan batubara dari padat ke gas disebut gasifikasi sedangkan perubahan batubara dari padat ke cair disebut liquifikasi. Masing masing zat bentuk memiliki kelebihannya tersendiri. Jadi dalam industri tergantung dari kebutuhannya, apakah membutuhkan batubara cair, padat, atau gas.
#Produksi Tar Batubara
Tar batu bara ini memiliki kegunaan diantaranya untuk memproduksi kain, memperbaiki bangunan, dan lain sebagainya. Fungsi lain tar batubara ialah untuk membuat bangunan tahan air, membuat cat, sabun, shampoo, dan masih banyak lagi yang lainnya. Tar batubara adalah residu dari hasil penyulingan batu bara. Warna tar batubara ialah hitam pekat dan berbentuk cair.
Demikian adalah penjelasan tentang kegunaan batubara dan proses pembentukan batubara. Kegunaan batubara sangatlah banyak, terutama untuk dunia industri. Dan setiap proses pembentukan batubara sangatlah penting. Semakin lama proses pembentukan semakin berkualitas.