caramesin.com-Stasiun kereta bawah tanah, daerah pemukiman, dan jalan-jalan utama di Seoul terendam banjir saat hujan lebat melanda ibu kota Korea Selatan pada Senin, 8 Agustus 2022.
Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Judha Nugraha mengatakan, tidak ada WNI yang terkena dampak langsung dari kejadian tersebut.
“Sejauh ini belum ada WNI yang terkena dampak langsung dari bencana banjir tersebut,” kata Nugraha seperti dikutip dari PMJ News Mind-Rakyat.com.
KBRI Seoul juga berkoordinasi dengan pihak berwenang setempat untuk menghubungi WNI di wilayah terdampak.
“Warga Indonesia di Korsel diminta untuk terus mengecek informasi dan instruksi dari otoritas setempat. Hotline KBRI Seoul tersedia di +8210-5394-2546,” tambah Nugraha.
Intensitas hujan lebat pada musim ini merupakan yang tertinggi dalam 80 tahun terakhir.
Hujan lebih dari 100 mm turun di ibu kota Korea Selatan pada Senin, 8 Agustus 2022 tengah malam. Banyak kota menerima curah hujan lebih dari 141,5 mm.
Administrasi Meteorologi Korea (KMA) mengatakan hingga 300 mm hujan diperkirakan di wilayah Seoul, dan lebih dari 350 mm hujan diperkirakan di Provinsi Gyeonggi Selatan pada hari Kamis. Akibat hujan deras kemarin, fasilitas umum tidak lagi tersedia sehingga beberapa fasilitas umum ditutup sementara. Pihak berwenang juga menutup beberapa jalan raya di Seoul pada Selasa pagi.
Metro terpaksa berhenti berjalan dan penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah harus mengungsi untuk keselamatan.
Sejauh ini, delapan orang tewas akibat banjir dan enam lainnya hilang.
KMA mengeluarkan peringatan hujan lebat untuk Seoul dan kota pelabuhan barat Incheon, serta bagian utara Provinsi Gyeonggi di sekitar Seoul dan Provinsi Gangwon Utara. Kementerian Dalam Negeri Korea Selatan menaikkan tingkat pemantauan kerusakan banjir dari peringatan menjadi parah pada Selasa, 9 Agustus 2022 pukul 01:00 waktu setempat.