caramesin.com – Risiko berinvestasi saham cukup besar. Jauh lebih besar dari investasi lainnya. Itu mungkin hanya kalah dengan risiko kripto dan investasi palsu. Tujuh hari nilai investasi menurun menjadi 30% adalah tipikal.
Namun, jika Anda benar-benar memiliki keyakinan dalam berinvestasi saham, maka ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mengurangi besarnya risiko tersebut. Metode ini berdasarkan pengalaman kami, jadi ini bukan hanya teori.
Berpeganglah Pada Fundamental
Cara pertama untuk mengurangi risiko investasi saham adalah, Anda harus tetap berpegang pada fundamental. Dengan cara ini Anda benar-benar membeli organisasi yang berkualitas baik. Karena bagus, banyak yang akan tertarik untuk mendapatkannya. Semakin banyak bunga, biaya akan naik.
Jika Anda bertanya bagaimana melihat organisasi yang layak, maka fokuslah pada tiga rasio penting dalam laporan anggaran. Yang pertama adalah DER, atau proporsi kewajiban terhadap ekuitas, semakin tinggi semakin buruk.
Yang kedua adalah proporsi PER, yaitu perbandingan antara harga saham dengan laba per saham. Biasanya untuk melihat apakah harga yang sekarang mahal atau masih murah. Semakin kecil angkanya semakin baik.
Proporsi penting ketiga dan vital adalah PBV, yaitu cost to book esteem. Di sini semakin kecil menunjukkan bahwa biaya semakin murah. Hampir setiap saham dengan tiga rasio besar selalu dikejar.
Beli PBV Terendah di Saham
Mungkin banyak orang mengatakan bahwa melihat saham hanya dari proporsi PBV adalah bodoh. Tetapi seperti yang saya lihat, jika tujuannya adalah untuk mengurangi risiko investasi saham, maka pertimbangkan dengan benar nilai PBV dari setiap saham.
Untuk amannya, cari saham bagus dengan PBV terendah. Misalnya, saham LQ45 dengan PBV di bawah 1, atau Kompas100 dengan PBV di bawah 1. Mungkin PER tinggi, mungkin kondisinya tidak terlalu bagus, tapi suatu saat akan kembali.
Meskipun dalam banyak kasus dikatakan bahwa PBV yang rendah adalah snare yang berharga, pada kenyataannya setelah di bawah satu, sulit untuk turun lagi. Apalagi di bawah angka 0,5. Lebih susah lagi turunnya, disitulah resikonya berkurang.
Meskipun ada risiko lain yang perlu kita sadari dengan model seperti ini, untuk lebih spesifik kenaikannya terkadang lama. Hanya menunjukkan menahan diri. Namanya juga berusaha menjauhkan diri dari risiko investasi saham.
Jangan All In dalam Investasi Saham
Cara ketiga untuk membatasi risiko berinvestasi saham adalah dengan tidak pernah melakukan keseluruhan ini dalam satu saham meskipun Anda yakin 100% bahwa saham akan naik. Mengingat saham selalu memiliki berbagai risiko.
Mungkin Anda telah menyelidiki faktor-faktor utama, murah, dll, tetapi siapa yang bisa mengatakan dengan pasti ada faktor luar yang membuat saham jatuh, bisa perang, bisa wabah, bisa demo, kita tidak punya kendali atas itu.
Oleh karena itu sebaiknya diversifikasikan saham Anda ke beberapa sektor. Jadi kadang ada yang naik, ada yang turun. Sehingga terjadi keseimbangan dalam menangani portofolio saham.
Kurangi Risiko Investasi Saham dengan Mencicil
Risiko terbesar dalam berinvestasi di saham adalah jatuhnya harga. Meski PBV saat ini di bawah 0,3, tidak menjamin harga saham tidak akan turun lagi. Tanamkan dalam diri kita bahwa selalu ada resiko jatuhnya harga saham.
Jadi cara terbaik yang diharapkan adalah membeli dengan teknik cicilan. Misalnya dengan biaya 500 dapat 1.000.000 rupiah. Turun ke 400 pembelian untuk 1 juta rupiah lagi. Sehingga menjadikan nilai khas yang tidak begitu mahal. baca juga : Simak Broker Terbaik di Indonesia Untuk Investasi Saham
Sehingga kita tidak mendapatkan biaya terakhir yang sangat tinggi. Teknik ini lebih aman ketika Anda sudah memeriksa saham-saham murah tapi masih jatuh. Untuk detail lebih lanjut tentang cara mengembalikan saham, Anda dapat memahami ini.
Durasi Waktu Panjang
Yang khas di pasar modal adalah pedagang. Itulah alasan mengapa biaya setiap saham sangat tidak stabil. Tapi dari sinilah risiko besar itu berasal. Karena menjadi broker memiliki target take profit, tetapi sekali lagi Anda memiliki target stop loss, atau jumlah kerugian yang telah ditentukan sebelumnya.
Jika Anda memiliki keinginan untuk membatasinya, gunakan rentang waktu yang lama. Seperti yang ingin kami pikirkan, setidaknya satu tahun untuk satu saham sudah cukup. Tidak membutuhkan waktu puluhan tahun. baca juga : Berikut Analisa Saham SCCO di Tengah Kebangkitan
Dengan rentang waktu yang panjang, kami mengabaikan proses fluktuasi harga saham yang singkat, tetapi lebih memilih mengambil bagian dalam tren vertikal naik. Model ini juga meminimalkan risiko tekanan stres karena merenungkan kerugian yang dialami dalam perdagangan saham. Rentang waktu ideal untuk berinvestasi saham bisa dipahami di sini.
Seperti yang ingin kami pikirkan, berikut adalah 5 cara untuk mengurangi risiko berinvestasi di saham yang sering dialami. Anda hanya mencoba strategi ini dalam satu saham yang dibeli. Hasilnya akan berbeda.