Pada kehidupan sehari-hari, kita pasti tidak pernah lepas dari yang namanya stop kontak baik itu di rumah, kantor, sekolah, dan dimanapun tempat yang memiliki akses listrik. Dengan stop kontak, kita bisa menyalakan dan menggunakan alat elektronik seperti tv, kipas angin, microwave, dan masih banyak lagi dengan hanya mencolokkan kabel saja.
Usut punya usut, stop kontak ternyata pertama kali ditemukan pada tahun 1904 oleh seorang entrepreneur asal Amerika yang bernama Harvey Hubbel. Desain pertama yang diciptakan Hubbel berupa soket yang dimasukkan pada fitting lampu, namun stekernya bisa dipisahkan dengan pin. Sejak saat itu, banyak perusahaan yang mengadopsi desain Hubbel dan stop kontak mulai tersebar luas pada tahun 1915.
Di zaman ini, stop kontak sudah menjadi kebutuhan sehari-hari. Hampir semua alat elektronik pasti membutuhkan stop kontak agar bisa mendapat pasokan aliran listrik.
Pengertian Stop Kontak
Melansir dari Collins Dictionary, pengertian stop kontak adalah sebuah perangkat yang terpasang pada dinding dimana kita bisa menghubungkan alat elektronik untuk mendapatkan pasokan/suplai listrik. Alat elektronik ini bisa terhubung pada stop kontak dengan perantara kabel.
Biasanya, kebanyakan stop kontak yang diproduksi memiliki sepasang logam berbentuk garis yang berkontak dengan steker yang dicolokkan pada stop kontak. Melalui kontak inilah arus listrik bisa disalurkan.
Alat elektronik yang terhubung dengan listrik melalui stop kontak akan tergolong sebagai alat portable karena bisa dihubungkan maupun diputuskan dengan mudah. Alat elektronik portabel ini biasanya memiliki kabel dengan steker yang berjumlah 2-4 cabang. Cabang steker biasanya berbentuk seperti bilah atau silinder, atau gabungan keduanya.
Saat steker dicolokkan pada stop kontak, maka rangkaian listrik sudah lengkap. Oleh karena itu setiap stop kontak setidaknya pasti memiliki 2 slot/lubang. Yaitu 1 slot hidup (biasanya panas saat dipegang) untuk menyalurkan arus listrik ke alat elektronik, dan satunya lagi untuk mengembalikan arusnya.
Beberapa stop kontak juga ada yang memiliki 3 slot, dengan slot ketiga berfungsi untuk grounding, yaitu fitur keamanan yang akan mengalihkan arus listrik jika terjadi korsleting pada alat elektronik. Bahkan ada juga yang memiliki 4 slot, yang berfungsi sebagai slot tambahan jika alat elektronik yang dihubungkan memerlukan daya lebih dari standar.
Baca juga: Apa Itu Printer: Pengertian, Jenis, Fungsi, dan Cara Kerjanya
Jenis dan Fungsi Stop Kontak
Jika dilihat dari fungsi, bentuk, dan tempat pemasangannya, maka stop kontak dibagi jadi 4 jenis. Yaitu stop kontak kecil, stop kontak besar, stop kontak in bow, dan stop kontak out bow. Berikut ini adalah penjelasannya:
- Stop kontak kecil. Stop kontak kecil memiliki 2 lubang/slot dan berfungsi untuk menyalurkan arus listrik pada alat elektronik dengan daya rendah.
- Stop kontak besar. Stop kontak besar memiliki 2 kanal AC dengan lempengan logam pada sisi atas dan bawah kanal AC. Stop kontak besar digunakan untuk alat elektronik dengan daya yang lebih besar.
- Stop kontak in bow. Stop kontak in bow dipasang di dalam tembok dan cocok jika kita hanya punya sedikit stop kontak
- Stop kontak out bow. Stop kontak out bow dipasang di luar tembok (terlihat dari luar) dan sangat cocok jika kita ingin menggunakan banyak stop kontak, karena kita tak perlu repot-repot menghancurkan tembok untuk menanam stop kontak.
Jika mengacu pada pengertiannya, pasti kita akan berpikir bahwa fungsi stop kontak yang utama adalah sebagai media yang menghubungkan alat elektronik dengan sumber listrik. Sebenarnya itu keliru, karena fungsi stop kontak yang utama justru untuk memutus arus listrik saat teradi kontak di antara arus postif, negatif, dan grounding pada instalasi listrik.
Sebenarnya masih banyak lagi fungsi stop kontak yang jarang diketahui oleh kebanyakan orang. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
- Memutus arus listrik saat adanya kontak antara tubuh manusia dengan stop kontak
- Dapat memberikan rasa aman pada penggunanya karena kebanyakan stop kontak berbahan plastik, yang mana cukup aman dari listrik
- Dapat dijangkau oleh banyak alat elektronik sekaligus, terutama jika letaknya strategis
Cara Kerja Stop Kontak
Cara kerja stop kontak sebenarnya tidak terlalu rumit. Stop kontak mempunyai kawat positif dan netral. Saat alat elektronik bekerja dengan normal, maka arus yang mengalir pada kedua kawat akan bersifat sama. Hal itu membuat stop kontak tidak mempunyai perbedaan arus, sehingga stop kontak dapat bekerja secara optimal.