caramesin.com-K-drama (Drakor) Big Mouth Episode 12 dimulai malam ini, 3 September 2022. Drakor Big Mouth disukai karena ceritanya yang misterius dan akan membuat penonton penasaran. Park Chang-ho, diperankan oleh Lee Chan-suk dalam “Big Mouth”, adalah seorang pengacara yang terlibat dalam kecelakaan itu dan bertanggung jawab atas kasus pembunuhan.
Pembunuhan itu, yang terjadi dalam satu malam, mengubah Park Chan-ho menjadi penjahat yang dikenal sebagai tikus besar. Seorang pengacara yang diidentifikasi sebagai mulut besar harus mengungkap konspirasi besar yang terjadi di masyarakat kelas atas untuk menyelamatkan hidupnya dan melindungi keluarganya, termasuk istrinya Ko Miho (diperankan oleh Yoona SNSD).
Bagi penggemar drama yang sedang berlangsung, bersiaplah untuk momen kocak di episode Big Mouth mendatang. Sebelumnya, Park Chang-ho dan Ko Mi-ho membenci situasi tersebut dan membuat marah Walikota Choi Do-ha (diperankan oleh Kim Joo-heon).
Setelah minum kopi yang dibius, mereka menyebabkan istri Dazui dan Choi Doh, Hyun Hee (Ok Jae Yeon) mengalami kecelakaan mobil. Peristiwa itu berdampak besar bagi media. Walikota Choi dari Doha memutuskan untuk memanfaatkan fakta bahwa pasangan Park Chang-ho dan Ko Mi-ho sudah berada di penjara. Jadi pasangan itu memerintahkan Jeon So-cheol (Kim Dong-won) untuk membunuh mereka.
Yan Soo-chul sudah marah karena Park Chang-ho dianggap bawahan Choi Do-ha.
Episode dibuka dengan plot pembunuhan dengan kedok pemberontakan. Dalam potongan gambar baru dari drama yang ditayangkan hari ini, Ko Mi-ho dan Deok Kwang-yeon (diperankan oleh Yoo Tae-joo) dikejutkan oleh pemadaman listrik yang tiba-tiba.
Dia diliputi kepanikan dan ketakutan ketika sekelompok pria mencoba menyerangnya. Dia juga berusaha menghindari mereka.
Namun ternyata para tahanan mencoba masuk ke sana dan melihat Ko Mi-ho dan Deok Kwang-yeon mencoba melarikan diri dari mereka dan bertahan. Tonton episode Big Mouth berikutnya di Disney Hotstar pukul 10 malam PT untuk melihat bagaimana Go Mi Ho dan Tak Kwang Yeon bertahan dalam situasi berbahaya ini. *** (Adinda Kaya Ningrum)