Solar Subsidi Diduga Ditimbun di Sukabumi, Pertamina: Sanksi Tegas Memberhentikan Pasokan SPBU Yang Melanggar

caramesin.com-Belum lama ini (5 Maret 2022 tepatnya) saya pergi ke ATM di kota saya. Saya ingin menghasilkan uang di sana. Tiba di gedung ATM yang sangat sempit dan masukkan kartu ATM Anda saat Anda masuk melalui pintu kaca. ATM keliru menawarkan hanya satu denominasi lakh.

Saya memutuskan untuk mendapatkan Rs 500.000. Segera setelah uang kertas merah rata keluar dari ATM, saya memasukkannya langsung ke saku saya tanpa ingin memeriksa status uangnya. Pasalnya, saya yakin uang yang keluar dari ATM tidak akan pernah menjadi masalah. Ini berarti mereka dalam kondisi baik dan tersedia untuk bantuan hukum segera.

Tapi ternyata saya salah. Berjalan ke pusat perbelanjaan yang cukup besar di sub-area berikutnya, saya terkejut melihat kasir. Ketika saya membayar pembelian dan ingin mengeluarkan 300.000 tagihan kepada salah satu wanita yang bekerja sebagai kasir, dia menolak salah satu faktur yang saya berikan kepadanya.

Pemeriksaan kalibrasi menunjukkan bahwa lembaran merah tampak halus, tetapi ada lubang di dalamnya dan hanya isolasi bening yang disediakan untuk menutupinya. Isolasinya transparan (transparan), sehingga tidak bisa menutupi lubang uang. Maka tidak heran jika kasir menolak uang tersebut.

Jelas, saya merasa malu dan kecewa dengan apa yang terjadi pada saya. Malu pada kasir karena Anda sengaja menghabiskan uang dalam kondisi rusak atau rusak. Tidak menyadari kelemahan uang, saya segera mengeluarkan tiga ratus ribu lembar uang dari dompet saya. Saya juga kecewa karena bank tidak memperhatikan penyetoran uang ke ATM.

Pihak bank yang terlibat harus berusaha lebih teliti agar tidak mengecewakan nasabah di kemudian hari. Artikel ini diharapkan dapat menjadi bahan penilaian bersama, khususnya bagi masyarakat yang bekerja di semua bank di negeri ini. Jangan merugikan pelanggan Anda melalui kelalaian petugas bank.

Related posts