Scrubber Adalah: Pengertian, Jenis, Fungsi Serta Kelebihan dan Kekurangannya

Aktivitas pabrik dari berbagai industri telah menjadi penyebab utama  polusi udara, yang mana sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Menyikapi hal tersebut, maka penggunaan scrubber adalah solusi yang tepat untuk meminimalisir polusi udara yang diakibatkan aktivitas industri.

Melansir dari Global Energy Monitor, scrubber berperan dalam “membersihkan” emisi sulfur dari batu bara dan mengurangi pembentukan hujan asam. Salah satu keunggulan scrubber adalah rendahnya emisi sulfur yang dihasilkan jika dibandingkan dengan pabrik batu bara yang tidak menggunakan scrubber, meskipun membutuhkan lebih banyak dana untuk merawatnya. Scrubber sendiri sangat efektif dengan mampu membersihkan hingga 98% emisi sulfur.

Pengertian dan Sejarah Scrubber

scrubber adalah
Apa itu scrubber?

Scrubber adalah sebuah perangkat atau proses untuk membersihkan polutan yang dihasilkan aliran pembuangan industri. Scrubber juga merupakan alat pengendali polusi udara yang menggunakan liquid untuk membersihkan partikel dan gas polutan yang mana akan terserap atau dinetralkan secara kimiawi.

Dulu, scrubber hanya digunakan untuk membersihkan polutan. Namun, sekarang scrubber juga digunakan sebagai perangkat utama dalam mengontrol emisi gas, terutama gas asam. Scrubber juga bisa digunakan untuk pemulihan panas dari gas panas yang dihasilkan oleh kondensasi flue gas.

Scrubber pertama kali dibuat sekitar pada tahun 1930 di Inggris. Namun, scrubber mulai digunakan dalam skala besar di pabrik-pabrik industri pada tahun 1967 di Amerika Serikat. Pada awal-awal penggunaannya, scrubber digunakan pada kapal selam untuk membersihkan karbondioksida dari udara yang masuk ke kapal.

Teknologi scrubber pada awalnya digunakan di dunia perkapalan. Hal ini disebabkan karena scrubber adalah alat yang cukup terjangkau untuk memproduksi gas inert dalam mengurangi bahaya kebakaran di tangki kargo kapal tanker selama pembongkaran. Pada tahun 1960, scrubber dikenal sebagai alat pembersih emisi gas buang pada pabrik boiler tanker.

Pada tahun 1991, prototipe pertama scrubber yang digunakan untuk mengontrol emisi gas mulai dipasang di atas kapal. Pemasangan scrubber tersebut mampu membersihkan gas pada mesin secara menyeluruh.

Jenis-jenis Scrubber dan Fungsinya

Hingga saat ini, terdapat 4 jenis scrubber yang sudah dikembangkan. Berikut ini adalah 4 jenis scrubber dan fungsinya masing-masing.

1. Wet Scrubber

wet scrubber
Ilustrasi wet scrubber

Wet scrubber adalah salah satu scrubber yang paling banyak digunakan di dalam dunia industri. Pada mekanisme dasarnya, air akan ditampung pada sebuah wadah. Lalu gas yang terkontaminasi akan melewati air tersebut, dan air akan menyerap gas. Cairan lain juga bisa digunakan untuk membersihkan gas-gas yang terkontaminasi. Cairan-cairan itu harus memiliki muatan dan komposisi kimia yang telah ditentukan.

Gas yang keluar dari scrubber akan menjadi lebih bersih. Wet scrubber mampu meningkatkan efektivitas dalam mengurangi polusi udara. Wet scrubber juga berbeda dengan jenis scrubber yang lain karena dengan menggunakan cairan dalam mekanismenya. Cairan tersebut mampu meningkatkan kelembaban gas, sehingga gas yang keluar akan menjadi lebih bersih.

Berikut ini adalah kelebihan yang dimiliki wet scrubber:

  • Hanya membutuhkan tempat yang kecil dengan biaya yang terjangkau
  • Gas yang kotor tidak mudah bocor saat proses terjadi, sehingga tidak akan menciptakan sumber polusi kedua
  • Dengan menggunakan cairan, maka dapat mengurangi kemungkinan terjadinya ledakan
  • Mampu menampung gas yang kotor maupun partikel padat

2. Dry Scrubber

dry scrubber
Ilustrasi dry scrubber

Tidak seperti wet scrubber, dry scrubber tidak menggunakan cairan dalam membersihkan gas kotor. Dry scrubber menggunakan prinsip absorpsi dan adsorpsi, yaitu memisahkan langsung partikel padat yang ada pada gas saat proses filtrasi gas. Hal ini membuat dry scrubber tidak terlalu efektif dalam mengontrol gas karena hanya bisa mengontrol partikel padat.

Dry scrubber biasanya digunakan pada boiler, insinerator dan menara regenerator di industri yang menghasilkan emisi gas asam. Polutannya biasanya berbentuk:

  • Sulfur oksida
  • Nitrogen oksida
  • Senyawa logam
  • Asam
  • Senyawa organik

Dry scrubber berfungsi sebagai pencegah hujan asam dengan membersihkan polutan-polutan tersebut. Hujan asam sendiri bisa mengakibatkan pemanasan global dan korosi pada benda padat di sekitarnya.

3. Scrubber Cyclone

Scrubber Cyclone
Ilustrasi Scrubber Cyclone

Scrubber cyclone adalah tipe scrubber yang  menggunakan metode siklon. Di dalamnya terdapat berbagai macam penyemprot cairan. Namun, scrubber ini juga memiliki alat disintegrator yang dapat memisahkan cairan dengan membawa gas ke saluran tertentu.

Scrubber cyclone berfungsi untuk menetralisir gas toksik seperti sulfur. klorin, dll. Beberapa scrubber jenis ini memiliki suhu di atas 180ºF, sehingga juga berfungsi untuk mendinginkan gas keluaran industri kimia.

4. Scrubber Venturi

Scrubber Venturi
Ilustrasi Scrubber Venturi

Salah satu terobosan teknologi scrubber adalah scrubber jenis venturi, yang berfungsi untuk koleksi asam sulfur berkabut. Mekanisme scrubber venturi didasarkan pada kelajuan gas yang tinggi pada ruang sempit, lalu butir-butir air akan memasuki ruangan sempit tersebut.

Scrubber venturi dapat memisahkan gas dan partikel padat hingga ukuran 0,1 mikron. Air, partikel, dan gas buang dikumpulkan pada separator dengan metode siklon.

Kelebihan dan Kekurangan Scrubber

Terlepas dari efektivitas dan kelebihannya, scrubber juga memiliki kekurangan. Berikut adalah kelebihan dan kekurangan scrubber

Kelebihan:

  • Mampu meminimalisir risiko ledakan atau kebakaran
  • Mampu mendinginkan gas panas
  • Debu dan gas korosif dapat dinetralkan
  • Absorpsi gas dan pengumpulan debu bisa dilakukan dalam 1 unit

Kekurangan:

  • Berpotensi menyebabkan korosi
  • Biaya pembuangan lumpur limbah yang cukup mahal
  • Partikel yang terkumpul bisa terkontaminasi dan tidak dapat didaur ulang

Related posts