Pihak Muchdi Pr Tuding Balik Hacker Bjorka

caramesin.com – Pihak Muchdi Pr Tuding Balik Hacker Bjorka, Sebut Akun Ditunggangi Kepentingan Usai Bahas Ulang Kasus Munir,Kasus pembunuhan pembangkang kebebasan dasar Munir Said Thalid kembali mengemuka.

INFO FUBLIK

Kasus ini dibicarakan lagi secara luas setelah perintah dan otaknya ditemukan oleh Hacker Bjorka, ‘ikon’ baru di antara masyarakat umum.

Siapa yang tidak mengenal Munir, pelobi yang dinamis pada 1997-1998 menjelma menjadi citra kebutuhan dasar kebebasan sekaligus perlindungan dari sistem Suharto saat itu.

Belum lama ini, masyarakat masih belum puas dengan pemeriksaan kasus Munir. Bahkan selepas wafatnya, sosok Munir terus-menerus menjadi rujukan pembicaraan terbuka yang mengedepankan kebebasan dasar.

Dengan mencuatnya kasus Munir, sosok Mayjen Muchdi Purwopranjono kembali menjadi bahan pemeriksaan publik.

Pasalnya, dalam rangkaiannya, programmer Bjorka menuding Ketua Umum (Ketum) Partai Berkarya sebagai motor penggerak di balik musnahnya nyawa para ekstremis itu.

Hadir seperti penyelamat di tengah ketiadaan kepercayaan publik terhadap perangkat dan otoritas, ekspresi programmer Bjorka ditelan sebagai fakta penting dari masalah tersebut.

Berkaitan dengan hal tersebut, Sekjen Partai Berkarya Badaruddin Andi Picunang mengaitkan harapan dan kepentingan dengan partai melalui catatan misterius.

“Saya tidak bisa mengatakan apakah saya perlu menyembunyikan masalah segar sekarang atau itu hanya masalah di depan perlombaan politik umum lima tahun. Sifat Wallahu. Dalam jangka panjang (Bjorka) akan hilang tanpa orang lain,” katanya. wartawan pada Minggu, 11 September 2022.

Dia kemudian, pada saat itu, menegaskan bahwa ketua partainya, Muchdi Pr, tidak terlibat dengan pembunuhan pelobi Munir dengan imajinasi apa pun.

“Sebagai Sekjen sekitar waktu itu, saya membantah dan memposting badan utama di media bahwa secara sah kedua tokoh (Muchdi dan Polycarpus) telah diperiksa dan melalui siklus, dan itu menunjukkan bahwa mereka secara sah bebas dan tidak terlibat,” kata Andi sekali lagi.

Menurutnya, isu pembunuhan terhadap pembangkang Munir sebelum perlombaan politik (keputusan politik) secara keseluruhan sangat tidak diharapkan.

Pasalnya, hal ini tidak terjadi saat isu tersebut pertama kali mengemuka di depan keputusan politik. Dia melanjutkan, jauh-jauh hari, menjelang persaingan politik 2019, isu ini juga sempat mewabah ke pimpinan umum.

Saat itu, kata Andi, isu muncul dengan adanya Muchdi Purwopranjono dan Polycarpus di Partai Berkarya.

Andi menilai tidak etis jika menganggap kasus lama ini diutak-atik untuk memusnahkan panggilan politik Ketumnya, terutama saat Partai Berkarya sedang goyah soal keputusan politik.

“Saya tidak tahu beda situasinya seperti apa. Kasusnya kembali dan menyeret nama Ketua Umum (Muchdi Humas) kita. Untuk sementara, partai kita, Partai Berkarya, dimunculkan dengan alasan tidak lolos pendaftaran di KPU sampai sekarang dan unsur interior tidak habis-habis,” ujarnya. ***

Related posts