Mengapa Portofolio Saham Kami Sejumlah 9

Mengapa Portofolio Saham Kami Sejumlah 9
caramesin.com –
Portofolio saham seringkali menjadi pertanyaan para investor, terutama berapa jumlah yang ideal. Karena hal ini tidak ada standar khusus, tapi sangat subjektif sekali. Oleh sebab itu komposisi masing-masing investor pasti berbeda.
Kami akan jelaskan mengapa portofolio saham kami berjumlah rata-rata 9. Di tahun 2021 paling sedikit kami memegang portofolio sekitar 7, paling banyak berjumlah 10. Kami tidak melakukan hal lain.

Filosofi Diversifikasi Saham

Di pasar modal, terdapat filosofi diversifikasi saham. Keragaman ini berarti membagi portofolio kami ke dalam segmen yang berbeda.
Kami tidak hanya memiliki satu stok. Meskipun Anda mungkin berpikir bahwa 100 juta saham bernilai lebih dari sepuluh 10 juta saham, Anda harus mempertimbangkan risikonya.
Ingatlah bahwa saham adalah investasi berisiko menengah-tinggi. Oleh sebab itu tidak ada kepastian saham yang Anda yakini naik lima puluh persen benar-benar akan naik lima puluh persen.
Bisa terjadi sebaliknya, justru turun lima persen. Oleh sebab itu harus dibagi-bagi ke beberapa bagian dengan tujuan minimalisir risiko. Mungkin saham A sedang turun, tapi bisa jadi saham B sedang naik. Sehingga tetap memiliki keuntungan.
Inilah sebabnya kami membagi banyak sektor menjadi rata-rata 9. Kami harus mengurangi risiko pasar modal. Kami membeli saham seharga dua puluh juta, tetapi tujuh saham dikurangi total sekitar delapan juta. Ya, semoga berhasil. Alasannya adalah diversifikasi saham.

Sektor Favorit Kami

Sektor favorit pertama kami adalah perbankan. Perbankan memiliki bisnis yang kuat. Selain itu, masyarakat di Indonesia sangat menyukai perbankan, baik menabung maupun menggunakan opsi kredit.
Kita cari saja saham bank yang dinilai murah. Atau buku IV, buku III atau saham BPD yang menjadi pokok dividen.
Sektor kedua merupakan sektor yang mengalami kerugian terdalam akibat kondisi dunia saat itu. Kami harus mengakui bahwa kami mengambil banyak risiko dalam hal ini. Tapi itulah strategi kami.
Ketika suatu sektor mengalami kerugian besar, investor menjual sahamnya. Harga akan turun. Kami berbelanja di sana. Sama seperti sektor real estate akibat pandemi. Ini serius, tetapi kami percaya itu akan meningkat setelah pandemi. Maka kami berani membelinya.
Ketiga adalah sektor yang akan mendapat dukungan. Alangkah bijaknya kita membaca masa depan, ya. Jadi tidak masalah sektor mana yang kita pilih, itu penting momentumnya.
Misalnya, tahun depan salah satu dorongan yang akan datang adalah ibu kota baru, maka kami memutuskan untuk memiliki bagian yang terkena dampak dari keluarnya ibu kota baru di Kaltim.
Keempat adalah sektor pertambangan, kami sangat menyukai sektor ini karena Indonesia dikenal kaya akan komoditas pertambangan. Mulailah dengan batu bara, emas dan yang paling terpukul adalah nikel. Kami selalu memilih salah satunya.
Kelima adalah saham dengan dividen besar. Ini adalah tabungan kami untuk selalu berharap untuk menikmati dividen. Pentingnya biaya kelulusan di sini lebih dari 5%. Pasti menyenangkan untuk menikmati dividen setiap tahun.
Beberapa saham yang kami nikmati dividen besar adalah BALI, dan yang paling kami ingat yang memiliki dividen di atas 20% adalah MPMX karena kami memiliki saham ini dengan harga lebih rendah. .
Akhirnya, pemilihan stok kami acak. Pokoknya, periksa harga rendah yang kami beli. Tunggu harga naik. Harga saham akan kembali bertemu dengan murah, apa yang kita beli. Komposisi ini dapat memiliki dua hingga tiga bagian.
Seperti lima opsi sebelumnya, kami biasanya hanya menyimpan satu, paling banyak dua. Seperti bank, kami punya dua, tapi kami punya satu untuk dividen tinggi, kami juga punya satu untuk nikel.

Kenapa Jumlah Portofolio 9

Sekarang giliran kita untuk mencari tahu kenapa portofolio kita biasanya atau selalu nomor sembilan. Jawabannya biasanya dalam pengalaman kami, jika kami menganalisanya dengan benar, saham akan kembali dalam waktu 6-9 bulan.
Profit bisa 20-30% dalam periode ini. Hanya bertahan maksimal 9 bulan. Jadi dengan jumlah portfolio yang kita miliki berjumlah 9, maka kita mendapatkan profit hampir setiap bulannya.
Untuk saham dengan dividen tinggi, kami juga menganggapnya sebagai pendapatan, jadi kami menerima pendapatan dari penjualan atau dividen saham hampir setiap bulan.
Tapi kami juga memegang saham selama lebih dari setahun. Apalagi mengingat prospeknya masih jauh. Tapi jika dijual, Anda mendapatkan lebih banyak keuntungan. Jadi Anda seperti mendapat penghasilan dari saham setiap bulannya.

Related posts