caramesin.com-Hujan deras disertai angin kencang melanda kawasan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi pada Kamis 24 November 2022.
Hujan yang turun sejak Kamis siang hingga sore ini menyebabkan sebatang pohon tumbang, rata dengan tanah dan menimpa rumah warga. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi mengatakan, berdasarkan laporan dari Petugas Penanggulangan Bencana Daerah (P2BK) Kabupaten Cicantayan, kejadian pohon tumbang, tanah dan bangunan roboh terjadi di tiga tempat berbeda dalam waktu yang hampir bersamaan.
General Manager BPBD Kabupaten Sukabumi Wawan Godawan menjelaskan dalam keterangannya bahwa peristiwa tumbangnya pohon tersebut terjadi pada pukul 10.50 WIB. Ketapang setinggi 12 meter itu jatuh menimpa atap kantor kecamatan Cicantayan dan menara kantor media.
Diduga pohon tumbang karena tidak kuat menahan hujan dan angin kencang. Beruntung, insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka.
“Masyarakat setempat dan utilitas setempat memindahkan pohon yang tumbang menggunakan gergaji mesin. Cuaca yang terus hujan menjadi kendala untuk evakuasi,” kata Wawan.
“Saat ini penebangan pohon tumbang sudah berhenti dan akan dilanjutkan besok saat hujan reda, karena keamanan para pekerja dan lahan mereka, mereka mengira pohon lain di sekitarnya juga bisa tumbang”, tambahnya. kata dalam keterangannya. Kemudian, lanjut Wawan, hujan lebat dan angin kencang menyebabkan runtuhnya gunung besar di kawasan kampus negeri Cicantayan 1 tepatnya Kampung Cisande RT 06/02.
Kejadian itu, kata Wawan, bertepatan dengan pohon tumbang, sekitar pukul 10.50 WIB. Hujan deras dan angin kencang disertai tanah longsor di SMPN 1 Cicantayan dengan panjang 20 meter dan tinggi 10 meter.
Akibatnya, lereng merobohkan pagar sekolah dan menutup saluran drainase. “Rencana evakuasi ini menunggu cuaca basah mereda. Letak gunung yang longsor dekat dengan gedung sekolah, sehingga pihak sekolah diimbau untuk berhati-hati, terutama mengingatkan siswa untuk menjaga keselamatan. Penghalang telah dipasang untuk mencegah siapa pun mendekati daerah badai, ”katanya.
“Staf kami dan anggota pemerintah daerah masih siaga, karena masih hujan, kami khawatir akan ada tanah longsor lagi,” katanya. Beberapa jam kemudian, Kamis siang sekitar pukul 14.00 WIB, hujan deras disertai angin kencang juga menyebabkan sebuah rumah ambruk di Desa Paledang RT 10/03, Desa Cimahi, Kecamatan Cicantayan.
Tembok di belakang rumah Juju tempat ketiga jiwa itu tinggal tiba-tiba runtuh, menyisakan celah. Mencoba bertahan dalam waktu singkat, bagian dinding bangunan yang retak itu ditutup dengan triplek.
“Kerusakannya ringan, tidak ada korban jiwa atau luka-luka. Penghuni gedung seharusnya tidak mengungsi, tapi diimbau tetap waspada karena takut atapnya roboh,” kata Wawan.
“Yang paling cepat itu berupa bahan bangunan. Warga bergotong royong membersihkan puing-puing. Bagian yang terbuka juga ditutup sementara dengan triplek sampai ada perawatan lebih lanjut,” katanya.