caramesin.com-Belakangan ini perdebatan PKI (Partai Komunis Indonesia) kembali ramai diperbincangkan. Hal ini karena cucu dari Murad Edite, Dr. Murad Edits, pemimpin terakhir PKK. Komedian Ananta Rispo mengungkap fakta mengejutkan tentang kakeknya, Edita. Beberapa fakta yang diungkap Anant Rispo tentang Mourad Idit diketahui publik. Kisahnya tentang Murad dita membuka mata. Hal itu disampaikannya saat acara Open Mic Somasi di kanal YouTube Dedi Corbusier pada Minggu, 28 Agustus 2022.
Dalam kasus ini, Ananta Rispo membeberkan masa lalu kakeknya yang dianggap bagian dari PKI dan ditangkap karena
bergabung dengan G30S. Profil Mourad Idit memang jarang diketahui publik.
satu.
1.tausiyahku’s profile
Murat dit berasal dari Belitung dan lahir pada tahun 1927. Beliau adalah mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Bank PKI (CC) D.N. adik laki-laki. Selamat tinggal. Murat dit belajar di Universitas Patrice Lumumba, Rusia. Dia adalah seorang Muslim dan memiliki waktu untuk berhaji. Respo mengatakan ini membuktikan PKI berutang uang. Bahkan, kakak laki-lakinya Dr. Edi mengajar Alquran dalam bahasa Belitung. Murad Idit juga merupakan kakek dari dua komedian ternama Indonesia, Anant Rispo dan Viko Vachriza. Dia adalah seorang wartsman dan pedagang sepanjang hidupnya.
2. Seorang pemuda 16 tahun ditangkap
Menurut pernyataan Anantas Rispo, Murad Editis menerima “penipuan” dari pemerintah sebelum dia dideportasi. Dia awalnya ingin menjadi perwira di Indonesia, tetapi ditangkap ketika dia tiba di bandara setelah belajar di Rusia.
Dia diasingkan dan dipenjarakan di Pulau Boro selama 16 tahun saat istrinya sedang hamil. Sedangkan istrinya dideportasi ke daerah Semarang.
Istrinya kemudian melahirkan putri mereka di pengasingan. Setelah 40 hari, putri mereka dibebaskan dari penjara dan dirawat oleh orang lain di Jakarta.
Putri Murad Idit mengetahui bahwa orang tua kandungnya ditangkap karena dianggap bagian dari PKI ketika dia masih di sekolah menengah. Putri Murat adalah ibu dari Ananta Rispo dan Vico Vacreza.
3. Menerima dana kompensasi dari masyarakat
Narapidana Murat dit dan Pulau Boro dilaporkan menerima kompensasi miliaran rupiah dari negara.
Negara memberikan uang ini karena setuju untuk mengambil alih dan memenjarakan orang tanpa pengadilan. Itu diperkenalkan di bawah Presiden Abdul Rahman Wahid alias Jose Toure, tetapi di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kompensasi dibayarkan kepada semua orang buangan.
4. Dimakamkan di Heltekirkegaard
Menurut Respo, almarhum kakeknya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Jakarta.