caramesin.com – Cara Kerja Atau Fungsi Koil Pada Sepeda Motor, Untuk menjalankan tugasnya, komponen mesin kendaraan roda empat, terutama mesin berbahan bakar bensin, biasanya memerlukan sistem pengapian. Adanya bunga api dari sistem pengapian sangat membantu saat menghidupkan mesin.
Sistem pengapian yang dimaksud adalah koil pengapian. Simak ulasan berikut untuk mengetahui lebih lanjut tentang fungsi ignition coil.
Definisi koil pengapian
Sebagai bagian dari sistem pengapian kendaraan roda empat, koil pengapian memegang peranan penting terutama pada kendaraan berbahan bakar bensin. Pasalnya, mesin bensin membutuhkan percikan api dari busi agar dapat hidup dan beroperasi secara normal. Kendaraan bermesin diesel tidak memiliki koil pengapian.
Hal ini karena mesin diesel memiliki sistem pembakaran sendiri yang dapat menjaga mobil tetap berjalan segera setelah diperlukan start. Fungsi dari ignition coil sendiri adalah untuk menaikkan tegangan aki atau aki dari 12 volt menjadi 25.000 volt. Peningkatan tegangan sering digunakan sebagai akibat dari induksi elektromagnetik. Berkat pengoperasian koil pengapian dalam bentuk tegangan tinggi, yang dapat menyebabkan percikan api di busi ruang bakar.
Kumparan pembakaran itu sendiri sudah memiliki kumparan primer dan kumparan sekunder, yang membantu untuk menghasilkan tegangan tinggi dengan induksi elektromagnetik.
Cara kerja koil pengapian
Penting untuk diketahui bahwa kumparan pada kumparan pembakaran berupa kumparan kawat tembaga yang dapat menghasilkan medan magnet ketika diberikan tegangan dan arus.
Besarnya medan magnet yang dihasilkan tergantung pada jumlah lilitan, diameter kawat, serta tegangan dan arus yang mengalir melalui kumparan.
Semakin tinggi jumlah lilitan dan semakin tinggi arus pada koil pengapian, semakin besar medan magnet yang dihasilkannya.
Berkat fungsi ignition coil yang penting inilah, mampu membuat engine bisa dialiri listrik dalam jumlah besar.Saat medan magnet yang ada tersebut disejajarkan dengan kumparan lainnya, maka akan terjadi induksi elektromagnetik yang kedua.
Namun, induksi elektromagnetik yang terjadi tersebut tidak memberikan efek untuk memunculkan electromotive force atau gaya gerak listrik di masing masing kumparannya.
Hal ini pun termasuk pula pada kumparan sekunder yang memiliki fungsi guna menciptakan tegangan tinggi pada baterai atau aki hingga mencapai 25.000 volt.
Electromotive force ini terjadi bila tegangan tinggi muncul pada kumparan sekunder sehingga membuat kumparan primer kehilangan aliran secara tiba tiba. Untuk itu, di sistem pengapian terdapat sebuah komponen yang sengaja dipasang bernama contact point atau platina. Bagian ini berfungsi untuk memutus arus pada belitan primer.
Ketika kontak melakukan tugasnya, induksi elektromagnetik pada belitan primer tiba-tiba menghilang. Hal ini jelas mempengaruhi belitan sekunder dan menghasilkan arus listrik dengan tegangan hingga 25.000 volt. Fungsi koil pengapian ini menghasilkan percikan api untuk menghidupkan mesin.
Dapat disimpulkan bahwa keberadaan koil pembakaran sangat penting terutama pada kendaraan roda empat dengan mesin berbahan bakar bensin. Tidak terbayangkan jika komponen tunggal ini tidak ada pada mobil kesayangan Anda, tentunya mesin yang ada di dalamnya tidak akan bergerak dengan baik.