“Banyak yang tidak mengatakan ada anggota keluarga yang meninggal karena gempa. Setelah pendataan lagi, jumlahnya mencapai 600 orang yang tersebar di banyak desa di Kecamatan Pacet, Cugenang, Cianjur dan Warungkondang,” katanya. . Presiden menjelaskan, di Provinsi Cugenang saja, 400 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut, termasuk delapan orang yang tidak ditemukan, serta yang di Provinsi Pacet, Cianjur, dan Warungkondang karena terkubur tetapi tidak ditandai. oleh karena itu mereka tidak termasuk. dalam daftar resmi Kabupaten Cianjur.
Timnya meminta RT/RW dan pemerintah setempat untuk mendata warga yang tinggal akibat gempa dan yang tidak dibawa ke rumah sakit atau puskesmas, sehingga hingga 600 orang meninggal akibat gempa.
“Detail korban meninggal berdasarkan nama dan alamat dengan catatan kematian dari pemerintah daerah, sehingga data ini akan diteruskan ke Kementerian Sosial agar keluarga yang ditinggalkan dapat menerima dana pemakaman”
Ia menjelaskan, di Provinsi Cugenang saja, tercatat 400 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut, termasuk delapan orang yang tidak ditemukan, serta yang berasal dari wilayah Pacet. dimakamkan tetapi tidak dilaporkan, sehingga tidak masuk dalam daftar resmi Cianjur. Tunjangan pemakaman akan diberikan kepada ahli waris pada akhir tahun setelah mendapat persetujuan dari Kementerian Sosial.
Herman Suherman mengatakan, “Sudah kami berikan dan akan segera kami bayarkan ke Kementerian Kesehatan untuk dibagikan kepada ahli waris di akhir tahun.” Sebelumnya, Pemkab Cianjur menyebut korban tewas akibat gempa di Cianjur mencapai 335 jiwa saat tim SAR Gabungan mengevakuasi jenazah bocah laki-laki berusia 11 tahun dari Desa Cibulakan, Cugenang, sementara delapan lainnya masih berada di sana.