Karena dengan sedikit perawatan, muncul berbagai masalah yang mengganggu kenyamanan berkendara. Bahkan bisa berbahaya jika mobil melaju di jalan raya.
Dalam beberapa tahun terakhir, minat masyarakat terhadap kendaraan bertransmisi otomatis mulai meningkat. Apalagi di kota besar seperti Jakarta.
Pasalnya, penggunaan mobil dengan transmisi otomatis dinilai tepat, mengingat lalu lintas yang padat. Beberapa pengguna bahkan mengatakan bahwa mengendarai mobil dengan transmisi otomatis lebih nyaman daripada mobil dengan transmisi manual.
Tentunya perubahan tren ini juga didukung oleh reaksi para produsen mobil yang berlomba-lomba menghadirkan mobil matic terbaru dengan berbagai model dan fitur canggih.
Namun, perbedaan antara transmisi otomatis dan manual juga mempengaruhi perawatannya. Untuk itulah Anda perlu mengetahui cara merawat mobil matic, karena ada perbedaan dengan mobil manual. Berikut pembahasannya:
Lakukan ini untuk perawatan mobil otomatis
1. Ganti oli transmisi secara berkala
Cara merawat mobil bertransmisi matic berbagai jenis, seperti konvensional, CVT dan kopling ganda, umumnya sama. Hal ini untuk memastikan penggantian oli secara berkala untuk menjaga komponen sirkuit transmisi aman dan stabil.
Ya, khusus untuk mobil dengan transmisi CVT, penggunaan oli berbeda dengan oli transmisi otomatis biasa. Gunakan oli khusus CVT, yang biasanya tertera pada kemasan oli.
Untuk mobil dengan mesin otomatis, perawatan mesin tergantung pada kualitas oli mobil dan oli transmisi. Perhatikan jadwal penggantian oli transmisi dari waktu ke waktu, yang ditentukan oleh jarak tempuh mobil.
Padahal, mobil dengan transmisi otomatis harus mengganti oli transmisi saat menempuh jarak 50 ribu km. Pilihlah oli yang berkualitas agar performa transmisi selalu bekerja dengan baik,” jelas Aris Triyono selaku service advisor (20/09/2021). Kondisi mobil yang selalu bekerja atau menggunakan taksi online atau mobil dinas harian merupakan hal yang lumrah. Jadi lebih baik ganti oli di transmisi otomatis mobil, harus lebih cepat. Misalnya, setiap 30 ribu kilometer.
2. Selalu hangatkan mobil
Cara merawat transmisi matic mobil anda selanjutnya adalah dengan melakukan pemanasan mobil setiap hari. Dengan cara ini, pelumas atau oli mesin dan oli transmisi tersebar merata ke seluruh komponennya. Kemudian, saat mesin sudah panas, jangan langsung menyalakan AC agar listrik lebih stabil.
Lebih bagusnya lagi, perawatan mobil matic bukan hanya tentang menghidupkan mesin saja. Namun juga lebih stabil saat mobil dipanggil untuk maju dan mundur. Bahkan jika Anda berkendara di sekitar kampus, itu lebih baik.
3. Gunakan gigi yang benar
Cara merawat transmisi mobil matic lainnya adalah dengan mengoperasikannya dengan baik karena berbeda dengan transmisi manual. Misalnya, di lampu merah, lebih baik saat netral atau N diaktifkan untuk memotong tenaga mesin.
Jika Anda menghadapi jalan yang relatif curam, pindahkan gigi ke “3” atau “2” atau “L”. Hal ini dilakukan agar tenaga mesin bisa mendapatkan dukungan terbaik dari gearbox.
Hal penting lainnya, pastikan mobil berhenti terlebih dahulu sebelum berpindah ke gigi mundur. Misalnya dari D ke R dan sebaliknya.
4. Jangan tancap gas terlalu banyak saat mobil masih baru
Banyak pemilik mobil, ketika mengendarai mobil baru, langsung tancap gas, sebaiknya hindari itu. Karena jika terus dilakukan dapat mengakibatkan kerusakan pada bagian-bagian mesin. Ini adalah bagian dari cara merawat transmisi mobil matic. “Mobil-mobil itu sebenarnya didesain agar nyaman dikendarai, dengan gaya berkendara yang kurang agresif tentunya. Tancap gas pelan-pelan agar putaran mobil dan perpindahan transmisi lancar,” tambah Aris.
“Jika Anda mengendarai mobil, tetapi Anda mengemudi dengan agresif, tidak menutup kemungkinan ada komponen seperti klep dan klep solenoid yang bermasalah,” kata Aris.
5. Periksa kondisi aki kendaraan
Baterai merupakan bagian yang sangat penting pada mobil matic karena mobil matic membutuhkan suplai daya yang stabil untuk menunjang kinerja transmisinya. Jika baterai buruk, ada masalah transmisi.
Baterai merupakan bagian penting dari kendaraan, terutama yang menggunakan transmisi otomatis. Jadi pastikan kondisinya baik agar tidak menjadi masalah,” pungkas Aris.
Memahami transmisi mobil otomatis
Kendaraan bertransmisi otomatis atau automatic transmission adalah kendaraan dengan sistem perpindahan transmisi yang dikendalikan tanpa pengemudi harus menekan pedal kopling. Secara umum ada tiga tipe di pasaran saat ini: konvensional, CVT dan kopling ganda. Sederhananya, dengan transmisi otomatis konvensional, perpindahan gigi pada mobil otomatis dilakukan oleh transmisi yang merespon perpindahan gigi berdasarkan kecepatan dan pola kecepatan mobil. Pada mobil matic, tuas persneling memiliki beberapa bagian seperti P-R-N-D-D3-D2-L.
Mengendarai mobil dengan matic pasti lebih menyenangkan. Beberapa kelebihannya adalah Anda tidak perlu menginjak kopling, kaki Anda lebih rileks, Anda lebih rileks saat menghadapi kemacetan lalu lintas dan Anda tidak perlu bersusah payah untuk memegang separuh kopling seperti mobil manual saat menanjak dan lalu lintas padat.
“Mengemudi mobil lebih menyenangkan. Tetapi harus diingat bahwa mobil otomatis dibuat untuk mengemudi sesekali, bukan untuk mengemudi yang terlalu agresif. Namun tetap harus diperhatikan agar semua komponen transmisi bekerja dengan baik,” tutup Aris.
Ini adalah cara mudah untuk menjaga mobil dengan kontrol otomatis. Penting untuk diketahui, merawat transmisi itu penting jika ingin berumur panjang. Perawatan juga memungkinkan transmisi bekerja secara maksimal, sehingga berkendara menjadi nyaman. Jika transmisi tidak berhenti, perasaan mengemudi tidak baik. Misalnya, Anda merasakan efek kehilangan tenaga alias menginjak gas, tetapi mobil melambat. Masalah lain adalah bahwa ada suara menyentak yang keras saat pemindahan gigi.
Gejala transmisi otomatis rusak yang harus diwaspadai. Semoga Anda tidak mengalami hal ini, namun jika mengalaminya, bawalah ke bengkel transmisi otomatis terpercaya untuk diperiksa dan diperbaiki.