Bitcoin yang paling populer di antara mata uang digital lainnya, misalnya hari ini, Jumat (22/12), mencapai nilai 13.500 USD atau sekitar Rp 183 juta per koin. Bitcoin bahkan mencapai angka $20.000.
Analis keuangan pertama Asia Capital David Nathanael Sutyanto mengungkapkan bahwa popularitas Bitcoin hanyalah euforia. Segera, ketika orang kewalahan dan menjual bitcoin mereka, permintaan akan turun, menyebabkan harga juga turun secara otomatis.
“Sesuai dengan ekonomi, permintaannya tinggi, harganya juga naik. Tapi Bitcoin tidak memiliki nilai tetap, orang secara bertahap akan pergi,” kata Coil (kuppuran.com), Jumat (22/12).
Selain itu, menurutnya, tidak ada negara yang mengizinkan penggunaan Bitcoin sebagai mata uang. Karena sifat mata uang digital yang anonim, transaksi kriminal dapat terjadi.
Inilah mengapa bitcoin lebih populer karena seseorang dapat melakukan transaksi tanpa mengungkapkan identitasnya. Tidak seperti, misalnya, transaksi perbankan, yang membutuhkan informasi lengkap tentang pengirim, penerima, dan dari mana uang itu berasal.
“Orang bisa membeli narkoba, mereka bisa membayar pembunuh dengan bitcoin. Itu sebabnya semua pemerintah di semua negara tidak setuju,” lanjutnya.
Namun, menurut dia, pemerintah juga bisa dilematis saat menetapkan peraturan ini, misalnya dengan mengeluarkan undang-undang khusus.
Karena begitu dilarang, orang lebih peduli. Oleh karena itu, menurut dia, solusi yang tepat adalah inklusi keuangan. Artinya memberikan arahan bahwa Bitcoin hanyalah spekulasi tanpa nilai pasti.
“Seperti investasi curang. Ada orang yang mudah tergiur dengan iming-iming untung besar, kalau rugi dan kehabisan uang, mereka akan berutang kepada pemerintah,” katanya.
Namun menurutnya, meski bersifat spekulatif, tidak masalah jika seseorang ingin berinvestasi di Bitcoin. Dia memprediksi popularitas mata uang digital ini akan terus berlanjut setidaknya beberapa tahun ke depan untuk terus menghasilkan pendapatan. “Jika Anda beruntung, Anda beruntung.
Selama Anda tahu batas risiko Anda, Anda tahu kapan harus berhenti bermain bitcoin jika harganya tidak naik,” pungkasnya.