Fungsi bearing secara umum sebetulnya sudah dibahas pada artikel sebelumnya. Hanya saja, fungsi bantalan tersebut tidak memperlihatkan contoh kasus penggunaan bearing secara langsung. Padahal hal ini penting agar kalian bisa lebih faham mengenai aplikasi bearing.
Artikel kali ini akan fokus kepada fungsi bearing, termasuk penggunaannya pada kendaraan dan modifikasi sepeda tanpa poros. Sebelum itu, kalian sebaiknya membaca konsep dasar tentang bearing terlebih dahulu; seperti pengertian, komponen penyusun serta jenis jenis bearing.
Fungsi Bearing Secara Umum
Fungsi bearing sangatlah penting. Diantara fungsinya adalah untuk mengurangi gaya gesek antara poros (shaft) dan kerangka penopangnya. Untuk lebih jelas dan detailnya, berikut adalah fungsi bearing:
- Mengurangi gaya gesekan dan membuat gerakan putaran lebih halus. Gesekan pasti terjadi ketika dua permukaan benda saling bersentuhan, khususnya pada batang (shaft) dan penopang nya (support). Nah, bearing berperan sebagai perantara diantara kedua komponen ini. Artinya, bearing memiliki fungsi untuk mengurangi gesekan dan mencegah aus, serta membuat gerakan putaran shaft menjadi lebih halus. Bisa dibilang, inilah fungsi utama dari sebuah bantalan.
- Melindungi komponen penopang shaft, dan mempertahankan posisi shaft. Pada beberapa aplikasi, shaft akan mengalami gaya beban yang besar. Karena itu, bearing bisa berfungsi sebagai pelindung pada penopang agar tidak rusak karena beban yang besar yang diterima. Selain itu, bearing juga mempertahankan posisi shaft yang berputar agar tidak keluar dari porosnya.
- Dalam dunia mesin, bearing berfungsi untuk mentransfer gerakan. Ini berarti bearing dapat menuntun komponen komponen tertentu agar bisa bergerak satu sama lain. Selain itu, bearing juga memiliki fungsi untuk mentransmisikan gaya atau beban
- Mengatasi beban radial dan thrust dari shaft (poros) yang berputar. Lebih spesifik nya, shaft umumnya akan mengalami dua jenis beban, yaitu beban radial yang tegak lurus dengan poros shaft; dan beban dorongan atau thrust yang searah dengan arah shaft. Dua beban ini, jika terjadi pada shaft, maka bearing lah yang akan mengatasinya. Ini tidak terlepas dari fungsi bearing sebagai penahan gaya beban.
- Menjaga putaran shaft agar tetap stabil. Dengan adanya bearing, kita tidak perlu khawatir dengan yang namanya gesekan serta hal hal yang bisa ditimbulkan dari gaya gesekan ini. Mesin atau suatu sistem tentu akan berjalan dengan lancar, apabila pemilihan bearing dilakukan dengan benar. Pemilihan bearing ini tidak bisa sembarangan, karena harus sesuai dengan besar beban (C) melalui pertimbangan diameter shaft dan bore bearing. Jika asal pasang bearing, jangan harap mesin bisa berjalan stabil mengingat sewaktu waktu bisa terjadi breakdown.
Kasus 1: Fungsi Bearing Pada Mobil
Karena jarang terlihat, jadi kita sulit untuk membayangkan bagaimana bearing bekerja dalam sebuah sistem permesinan. Meski demikian, beberapa benda di sekitar bisa menjadi contoh kasus untuk memperlihatkan peranan bantalan tersebut.
Contoh yang paling konkrit ialah pada mobil. Di sini, ada beberapa tempat pada mobil yang memerlukan bearing, seperti:
- Pada bagian penghasil kekuatan penggerak. Contohnya: alternator, turbocharger
- Pada sistem kemudi. Contohnya: kemudi gigi, pompa
- Pada bagian transmisi gaya penggerak. Contohnya: transmisi, gigi
- Pada bagian kendara mobil. Contohnya: pada roda, suspensi
Berapa jumlah bearing pada mobil?
Jawaban nya adalah sekitar 100. Namun, untuk mobil terbaru (high end cars), jumlah bearing sekitaran 150 buah. Banyak yah!
Fungsi semua bearing ini sangatlah penting. Jika mobil tidak mempunyai bearing, maka putaran shaft akan menjadi lebih kasar dan membutuhkan lebih banyak tenaga atau power untuk bisa bergerak. Selain itu, bagian yang bersentuhan akan lebih cepat rusak.
Tentu kalian mau berkendara denga nnyaman dan aman bukan? Maka jangan lupakan peranan bearing. Meski kecil dan tidak terlihat, tapi percaya lah, tanpa bearing, mobil tidak akan bekerja dengan baik.
Kasus 2: Fungsi Bearing Pada Sepeda Tanpa Poros
Merujuk kepada salah satu video Youtube yang memperlihatkan proses pembuatan sepeda tanpa poros yang terbilang keren, dengan menggunakan bearing alias bantalan. Bearing tersebut disusun sedemikian rupa pada pengganti pelek sepeda, kemudian memasangnya dengan ban. Jadinya, ban tersebut bisa berputar tanpa harus diikuti oleh putaran pengganti pelek sepeda tersebut. Sisanya, pengganti pelek sepeda hanya perlu dipasang dengan posisi tetap pada body sepeda, tanpa penggunaan poros apapun.
Selain dua kasus di atas, penggunaan bearing masih jauh lebih luas. Untuk itu, artikel ini akan terus update dari segi penggunaan bearing untuk menambah wawasan kalian, khususnya tentang komponen bantalan ini. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa lagi pada artikel berikutnya.