caramesin.com-Tragedi mengerikan yang menimpa anak kelas 3 SD Ciamis, Ikmal Hamdan Maulana, masih menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga.
Ikmal ditemukan tewas dengan luka bakar di dadanya setelah ponsel yang dicasnya meledak.
Pada saat itu, tidak ada seorang pun di rumah kecuali korban dan saudara perempuannya yang berusia dua tahun.
Adik Ikmal segera meninggalkan rumah setelah mengetahui bahwa tidak ada yang bisa dilakukan adiknya.
Kakak Ikmal berusaha sekuat tenaga untuk berbicara dengan neneknya, meskipun kata-katanya agak sulit dimengerti. Tidak lama kemudian, ibu korban pulang dan mengetahui kejadian mengenaskan yang dialami anaknya.
Sementara itu, ayah Ikmal, Dayat, baru mengetahui bahwa putra sulungnya telah meninggal setelah diberitahu oleh kerabatnya melalui telepon.
Dayat yang sedang berkeliaran di sekitar Bogor sangat terkejut hingga kemungkinan pingsan.
Dayat menerima kabar meninggalnya anak tersebut saat hendak melanjutkan pekerjaannya setelah makan siang.
Dayat tiba-tiba meninggalkan tempat kerjanya dan pergi ke Ciamis. Dia tidak menyangka anak pertamanya akan pergi secepat ini.
“Saya tidak tahu kronologis pastinya. Tapi menurut penuturan ibunya, saat ibu pulang dari toko, terjadi sesuatu,” katanya.
Dayat juga sempat mendengar cerita tentang putra bungsunya yang mencoba meminta tolong dan menangis.
“Kakaknya sepertinya memberi isyarat minta tolong ya, anak itu masih disebut kecil dan tidak bisa berbicara dengan jelas,” katanya. Tak hanya orang tua korban, warga juga khawatir dengan apa yang menimpa Ikmal.
Tata Sugianto, Kepala Koordinator Wilayah Bidang Pendidikan Rancah, mengaku sangat terkejut saat mendapat pesan dari salah satu guru SD yang bersangkutan.
“Jujur saya sangat terkejut, mari jadikan kejadian ini sebagai pelajaran yang sangat berharga dan jadikan sebagai pembelajaran bagi siswa dan orang tua lainnya,” ujarnya.
Kedepannya, ia berharap kejadian serupa tidak terulang lagi.
“Nah, jangan sampai kejadian itu terulang lagi, termasuk keluarga saya,” ujarnya.