4 Masalah Kulit yang Sering Terjadi saat Hamil dan Cara Mengatasinya

caramesin.com-Munculnya masalah kulit saat hamil sering menjadi keluhan ibu hamil (ibu hamil). Masalah kulit ini bisa membuat ibu hamil merasa kurang percaya diri. Cari tahu dengan cepat apa saja masalah kulit yang sering terjadi saat hamil dan bagaimana cara mengatasinya.

Masalah kulit selama kehamilan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari perubahan kadar hormonal dan sirkulasi darah dalam tubuh, penurunan fungsi sistem kekebalan tubuh hingga penambahan berat badan.

Berbagai masalah kulit pada ibu hamil

Di bawah ini adalah beberapa masalah kulit yang biasa terjadi selama kehamilan:

1. Bintik-bintik hitam di wajah (masker bersalin)

Salah satu masalah kulit yang sering menimbulkan ketidaknyamanan pada ibu hamil adalah kulit gelap di banyak bagian tubuh, seperti dahi, pipi, hidung, dan bibir atas.

Untuk membuat flek hitam kurang terlihat, ibu hamil dapat melakukan hal berikut:

Jika ibu hamil ingin keluar rumah, gunakan tabir surya dengan SPF 15.
Kenakan topi atau payung yang melindungi kulit ibu hamil dari sinar matahari langsung.
Batasi aktivitas di luar ruangan di siang hari.

2. Jerawat (jerawat saat hamil)

Perubahan hormon selama kehamilan dapat menyebabkan kelenjar sebaceous memproduksi banyak sebum. Hal ini dapat meningkatkan risiko timbulnya jerawat. Jika seorang wanita hamil memiliki jerawat di wajahnya sebelum kehamilan, maka kondisinya dapat memburuk selama kehamilan.

Nah, untuk mengurangi risiko timbulnya jerawat saat hamil, ibu hamil bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:

Bersihkan wajah Anda dua kali sehari dengan sabun kulit yang ringan dan tidak berbau.
Gunakan pelembab dan kosmetik yang ditandai sebagai bebas minyak atau non-komedogenik.
Jika Anda ingin minum obat jerawat, bicarakan dengan dokter Anda terlebih dahulu, karena beberapa obat jerawat tidak aman untuk ibu hamil.

3. striae

Peregangan kulit saat perut tumbuh menyebabkan stretch mark pada wanita hamil. Padahal, kulit memiliki elastisitas yang bisa beradaptasi dengan perubahan. Namun, jika peningkatan berat dan ukuran janin memaksa kulit ibu hamil meregang melebihi batas maksimal, maka akan muncul stretch mark pada perut ibu hamil.

Stretch mark biasanya ditemukan di perut, dada, kaki, dan bokong. Untuk mencegah masalah kulit ini, ibu hamil dapat melakukan hal berikut:

Selalu gunakan minyak almond di perut. Cara ini juga bisa mengurangi jumlah stretch mark pada kulit.
Lakukan olahraga ringan secara teratur.

4. Spataderen

Wanita hamil berisiko terkena varises karena tubuhnya beradaptasi dengan suplai darah ke janin. Varises ditandai dengan garis-garis biru yang biasa terlihat di kaki dan telapak kaki. Selain penampilannya yang jelek, varises bisa menimbulkan perasaan tidak nyaman dan terkadang nyeri pada ibu hamil.

Ibu hamil dapat mencegah dan meringankan gejala yang ditimbulkan oleh varises:

Kenakan stoking pendukung atau stoking kompresi.
Berolahraga secara teratur selama kehamilan. Dengan rutin berolahraga, peredaran darah dalam tubuh ibu hamil menjadi lebih lancar. Kembangkan kebutuhan vitamin C selama kehamilan agar lemak darah elastis dan sehat.
Jaga agar kaki Anda lebih tinggi dari jantung Anda saat berbaring. Posisi ini dapat meningkatkan sirkulasi darah dalam tubuh.
Hindari penambahan berat badan yang berlebihan.
Jangan duduk atau berdiri terlalu lama. Asupan garam terbatas.
Namun, perubahan kulit selama kehamilan tidak selalu sulit. Ada juga perubahan kulit yang dikenal sebagai kehamilan bersinar, yang bisa membuat ibu hamil menjadi cantik.

Meskipun penyebab pastinya tidak diketahui, ruam pada kehamilan diduga disebabkan oleh peningkatan volume darah dan produksi banyak hormon selama kehamilan. Berkat itu, kulit ibu hamil berwarna merah muda dan kenyal serta terlihat lebih halus dan berkilau. Beberapa masalah kulit yang dijelaskan di atas sering terjadi selama kehamilan. Tapi jangan khawatir, masalah ini biasanya hilang setelah kehamilan. Namun, jika Anda merasa bahwa masalah kulit mengganggu selama kehamilan, ibu hamil dapat berkonsultasi dengan dokter tentang perawatan yang baik dan aman.

Related posts