Thermostat atau dalam bahas Indonesia termostat merupakan komponen transdunser yang dapat digunakan untuk mengetahui perubahan suhu. Komponen ini cukup sering digunakan untuk membangun suatu rangkaian elektronik yang memerlukan fungsi pendeteksi suhu.
Bagaimana cara kerjanya hingga alat ini dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu? Silakan simak penjelasan kami mengenai termostat di tulisan kali ini.
Apa Itu Thermostat?
Thermostat adalah komponen transduser yang dapat memutus dan menyambungkan arus listrik sesuai dengan perubahan suhu di lingkungan sekitarnya. Komponen ini pertama ditemukan pada abad ke-17 oleh seorang inovator Belanda, Cornelis Drebbel di Inggris berupa Termostat Merkuri yang digunakan untuk mengatur suhu inkubator ayam.
Sedangkan Termostat Modern pertama dibuat oleh Andrew Ure, seorang ahli kimia asal Skotlandia yang menciptakan thermostat Bi-Metallic pada tahun 1830. Thermostat ciptaannya digunakan untuk mengendalikan suhu di mesin produksi pabrik tekstil.
Nama Termostat atau Thermostat sendiri diambil dari bahasa Yunani kuno yaitu Thermo yang artinya Panas dan Statos yang berarti status quo atau statis. Perpaduan kedua kata tersebut menghasilkan arti “menjaga panas tetap sama.”
Fungsi Thermostat Adalah?
Sesuai dengan penamaannya, fungsi thermostat adalah untuk menjaga stabilitas suhu sesuai dengan yang dikehendaki. Jadi ketika suhu terlalu dingin, thermostat akan menyalakan pemanasnya agar suhu bisa naik, begitu juga sebaliknya. Fungsinya ini membuat thermostat digunakan di berbagai peralatan seperti Oven, Kulkas, Air Conditioner (AC), setrika, pengendalian suhu mesin di mobil dan lain sebagainya.
Ada dua jenis Termostat yang umum digunakan saat ini, yaitu Termostat Mekanikal dan Termostat Elektronik. Termostat Mekanikal menggunakan bimetallic strip untuk pemutus dan penyambung arusnya. Jenis ini mengandalkan prinsip electro-mechanical untuk menjalankan fungsi sensor suhu Kontak (Contact Temperature Sensor).
Sedangkan Termostat Elektronik merupakan jenis termostat yang mendeteksi perubahan suhu menggunakan prinsip elektronika. Nilai resistansi dari termostat jenis ini akan berubah sesuai dengan suhu yang dideteksi.
Jenis Termostat dan Prinsip Kerjanya
Seperti disinggung di atas, berdasarkan dari cara termostat mendeteksi panas dan komponen pembangunnya, alat ini dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Thermostat Mekanikal dan Thermostat elektronik. Keduanya pun memiliki prinsip kerja berbeda, berikut penjelasan masing-masing jenis termostat dan cara kerjanya:
1. Prinsip Kerja Bimetallic Strips Thermostat (Thermostat Mekanikal)
Thermostat jenis ini adalah alat berupa sensor suhu mekanikal yang terdiri dari dua lapis lempeng yang terbuat dari logam berbeda yang disebut dengan Bi-Metallic strip (atau Bi-Metal Strip). Dua Strip ini berfungsi sebagai jembatan penghubung yang akan menghantarkan atau memutuskan arus listrik ke rangkaian sistem pemanas atau pendingin sesuai dengan perubahan suhu.
Pada kondisi normal, Bi-metallic strip yang berfungsi sebagai jembatan penghubung selalu berada dalam kondisi terhubung dan mengalirkan arus listrik ke rangkaian yang terhubung sehingga kondisinya ON. Ketika suhu pada Strip tersebut naik dan menjadi panas, salah satu logamnya akan memuai dan mulai melengkung. Seiring peningkatan suhu, logam akan semakin melengkung dan membuat posisi strip terhadap rangkaian yang terhubung berubah. Bi-metal strip yang merupakan jembatan arus mejauh dari rangkaian sehingga aliran arus listrik pun terputus dan kondisinya menjadi OFF.
Ketika termostat dalam kondisi OFF, tidak ada arus listrik yang mengalir di strip Bimetal. Hal ini membuat strip bimetal secara bertahap akan kembali menjadi dingin. Logam yang tadi melengkung akan mulai berubah bentuk menjadi kondisi semula sehingga akan terhubung kembali dan arus listrik akan mengalir kembali dan kondisi Termostat menjadi ON dan rangkaian sistem pemanas atau pendingin juga kembali ON.
2. Termostat Elektronik (Electronic Thermostat)
Selain termostat strip bimetal yang dikenal juga sebagai termostat tradisional, ada jenis termostat yang bekerja menggunakan komponen-komponen elektronika dalam mendeteksi perubahan suhu untuk menjalankan fungsi pemutus dan penyambung arus listrik. Termostat jenis ini disebut dengan termostat elektronik.
Prinsip Kerjanya cukup berbeda dengan Prinsip Kerja Termostat Bi-Metal yang menggunakan prinsip Elektro-Mekanikal . Termostat Elektronik ini berbentuk rangkaian elektronika dengan menggunakan Thermistor sebagai komponen utama yang berfungsi mendeteksi perubahan suhu. Thermistor sendiri merupakan resistor yang nilai resistansinya dapat berubah berdasarkan suhu di sekitarnya.
Baca juga: Pengertian Thermistor: Fungsi, Prinsip Kerja, Jenis Serta Karakteristik
Ketika Thermistor mendapatkan suhu tinggi, resistansi komponen tersebut akan naik sehingga arus listrik akan terhambat dan rangkaian elektronika termostat pun akan memutus aliran listrik ke sistem pemanas ataupun pendingin yang terhubung.
Pada saat suhu di Thermistor kembali dingin, resistansibya akan berubah dan kembali ke kondisi semula, sehingga rangkaian elektronika menjadi posisi ON dan menyambungkan kembali aliran arus listrik ke sistem pemanas dan pendingin sehingga sistem tersebut pun menjadi ON kembali.
Demikianlah penjelasan kami tentang alat pengendali suhu yang disebut termostat. Alat ini akan sangat berguna untuk menjalankan fungsi otomatisasi agar kondisi suhu tetap stabil di berbagai alat elektronik.